41 - It's Not Over You

867 142 1
                                    

Original Story © Keyralaws

Naruto © Masashi Kishimoto

Sasuke x Hinata

41

41

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.....


“Kau serius? H akhirnya mau bertemu denganmu?” Sai mengulangi lagi pertanyaannya. Tampak tidak yakin dengan jawaban Sasuke yang mengatakan bahwa lelaki itu akan pergi untuk menemui gadis H—gadis yang selama ini menjadi pertanyaan lelaki itu.

Tidak. Bukannya Sai tidak suka atau tidak setuju, hanya saja, karena dia tahu pasti siapa si gadis H, Sai jadi ragu apakah semua ini adalah kenyataannya atau bukan.

“Ya. Akhirnya aku akan tahu siapa dia.” jawab Sasuke lagi, sembari tersenyum seolah-olah beban hidupnya akan menghilang dalam sekejap. “Aku benar-benar penasaran siapa gadis yang menyukai ku selama dua tahun terakhir ini.”

Kiba mengambil satu kaleng soda di atas meja, kemudian meminumnya. Ikut bertanya-tanya, dengan pertanyaan Sasuke dan Sai. “Mungkin dia memang gadis cantik. Tapi omong-omong, apa rencanamu setelahnya? Setelah kau tahu siapa gadis H. Memangnya kau siap membalas perasaannya, sementara kau bahkan baru tahu siapa dia.”

Sai, dan Naruto berubah diam, kemudian mengalihkan pandangannya ke arah Sasuke untuk ikut bertanya.

“Kau tidak bermain-main, kan, Sas?” tanya Sai yang sontak membuat Sasuke mengernyit bingung. “Memangnya kenapa? Bukankah itu hal yang biasa untuk aku lakukan?”

Kalau situasinya Sai tidak tahu siapa si gadis H, Sai juga mungkin akan bersikap abaiㅡ tidak peduli apakah Sasuke hanya main-main. Tapi tidak. Jika Sasuke memang berniat begitu, Sai tidak bisa diam saja sementara Hinata mungkin akan terluka lebih jauh, dan Sasuke juga akan menyesal pada akhirnya.

“Sejujurnya aku hanya penasaran dengan wajahnya. Aku penasaran karena dia bisa bertahan menyukaiku selama dua tahun.” kata Sasuke. Menjelaskan yang sejujurnya.

“Oh, sudah kuduga. Kau memang brengsek, Sas. Dia bahkan rela menyukaimu dan menunggumu selama dua tahun, tapi kemudian kau mematahkan hatinya hanya karena kau penasaran.” sahut Naruto sembari menggelengkan kepalanya. Menyayangkan sikap Sasuke yang luar biasa brengsek satu itu.

“Lalu bagaimana dengan Sakura?” tanya Kiba begitu dia mengingat kekasih Sasuke satu itu.

“Aku tidak berniat mempertahankannya lebih lama. Tapi aku tidak tahu kapan harus melepasnya, kenapa?”

Kiba menggelengkan kepalanya. Tidak berniat menyampuri urusan lelaki itu lebih jauh lagi dari seharusnya meski dia sangat ingin melakukannya. “Tidak. Terserah mu saja.”

“Kenapa?” ucap Sai tiba-tiba.

Alis Sasuke mengernyit bingung. Tidak memahami kemana arah pembicaraan lelaki itu sebenarnya. “Kenapa apanya?”

“Kenapa kau juga tidak berniat mempertahankan Sakura?”

Pertanyaan dari Sai membuat Sasuke terdiam, tetapi tidak membutuhkan waktu lama untuk Sasuke akhirnya menjawab pertanyaan itu. “Karena aku harus memutuskan sesuatu, kan?”

“Dan, ya, sejujurnya aku harus memilih orang lain. Dan itu bukan Sakura.” Jawaban Sasuke langsung membuat Sai paham siapa yang lelaki itu maksud. Mendadak, Sai tersenyum geli, menertawakan kebodohan temannya yang satu itu.

“Sialan! Siapa lagi kali ini, Sas?” mata Naruto menatap Sasuke tak percaya.

“Oh, kau akan terkejut saat tahu. Jadi lihat saja nanti.”

Setelah mengatakan jawabannya, kepala Sasuke langsung menoleh saat nama Sakura tertera di layar ponselnya begitu saja. Tanpa berpikir, Sasuke buru-buru mengangkatnya. Tidak mau membuat gadis itu menunggu lebih lama.

“Ya, kenapa?”

Sementara Sasuke menelepon Sakura, ketiganya hanya diam dan mengawasi. Sampai akhirnya Sasuke menutup teleponnya dan tergesa-gesa bangun dari duduknya.

“Mau kemana? Sakura lagi?” tanya Kiba begitu dia melihat Sasuke langsung berdiri dari duduknya.

Sasuke mengangguk, kemudian merapikan rambutnya. “Ya, aku harus pergi menemuinya.”

“Tapi kau bilang kau akan bertemu dengan H, sore ini?” sahut Naruto kemudian. Mengingatkan temannya yang satu itu, siapa tahu Sasuke berubah menjadi lelaki pikun.

“Masih ada waktu. Aku akan pergi ke rumah Sakura dulu.”

Setelah mengatakan itu, Sasuke melenggang pergi sembari mengambil kunci motornya di atas meja. Menyisakan ketiganya yang hanya bisa menatap punggung Sasuke dengan prihatin.

“Temanmu satu itu benar-benar. Dia bisa semudah itu melepaskan para gadis, disaat kita bahkan masih melajang. Sungguh sial!”

Naruto tertawa sebagai reaksinya atas ucapan Kiba. Sementara Sai hanya terdiam sembari terpejam.

Sai akan mengirimkan pesan pada Hinata untuk pulang, jika Sasuke tidak juga bisa di hubungi sore nanti.

Tentu saja karena Sai sangat tahu, jika Sasuke tidak pernah memeriksa ponselnya hanya ketika sedang bersama Sakura.


.....

30 Juli 2020

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

30 Juli 2020.

© Keyralaws

Sticky NotesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang