Original Story © Keyralaws
Naruto © Masashi Kishimoto
Sasuke x Hinata
45
.....
Mendatangi seorang Ino Yamanaka untuk kedua kalinya, adalah ide yang paling buruk untuk Sasuke. Dia bahkan tidak habis pikir bagaimana dia bisa berakhir di depan kelas Ino lagi—menunggu gadis itu selesai kelas, dan kali ini, dia akan memohon seperti pengemis pada Ino. Hanya demi Hinata. Semua demi memenangkan segala tantangan yang sudah Hinata berikan padanya.
Jadi, ketika melihat gadis itu akhirnya keluar kelas dengan wajah kusutnya, Sasuke buru-buru menghadang gadis itu, tidak membiarkan gadis itu pergi meninggalkannya sebelum Sasuke mendapatkan apa yang dia mau. “Tunggu sebentar, Ino. Kau benar-benar menyebalkan.”
Dengan terpaksa, Sasuke menarik tangan Ino agar gadis itu mau berhenti. Tidak peduli bagaimana tanggapan semua orang saat melihat wajah Sasuke yang menyedihkan.
“Apalagi, Sasuke Uchiha? Apa kita benar-benar punya urusan?" Ino bertanya dengan wajah malas, kemudian menarik tangannya lagi dari genggaman Sasuke, menolak untuk lelaki itu sentuh. “Aku tidak punya waktu untuk meladenimu sejujurnya. Jadi, ada apa?”
Jika saja bukan karena Hinata, demi tuhan Sasuke juga tidak akan mau memohon pada Ino, seolah-olah dia masih mencintai gadis itu.
“Untuk terakhir kalinya, tolong bantu aku.” ucap Sasuke akhirnya menjelaskan, setelah berhasil membuang seluruh harga dirinya ke dasar laut. “Kau boleh meminta apapun setelah itu, asal bantu aku.”
Alis Ino terangkat tidak mengerti. Tetapi ketika melihat wajah Sasuke yang serius, dan itu adalah wajah Sasuke yang tidak pernah di lihat nya, Ino tahu bahwa lelaki itu tidak bercanda sama sekali. Hanya saja, Ino tidak tahu untuk apa lelaki itu meminta tolong padanya, setelah mereka sudah selesai—setelah mereka tidak lagi memiliki urusan.
“Memangnya apa yang bisa aku bantu untuk Sasuke Uchiha yang bahkan bisa mendapatkan segalanya dengan mudah?” tidak mau mudah percaya, Ino memilih bersedekap dan membalas dengan nada mengejek.
“Beritahu aku segala hal tentang Hinata, dan biarkan aku mengenal dia, lebih dari dia mengenalku.” suara Sasuke berubah naik saat lorong itu akhirnya sepi, menyisakan dia dan Ino.
Saat itu juga Ino tahu jika semuanya omong kosong. Mereka memang berteman selama tiga tahun di universitas, Ino juga tahu beberapa kebiasaan Hinata. Tapi Ino bukanlah Hinata—dengan kata lain, Hinata sudah pasti akan menang.
Perasaan Hinata untuk Sasuke tentu saja membuat gadis itu mengetahui segala hal tentang Sasuke, banyak sekali. Dia mungkin mirip penguntit hanya agar bisa mendapatkan atensi Sasuke. Tapi Ino tidak. Mereka berteman, mereka terbiasa bersama sampai akhirnya saking mengenal. Dia tidak seperti Hinata yang berusaha memahami seluruh sisi Sasuke.
“Kau seharusnya tahu bahwa kau sudah pasti kalah, Sas.” setelah mengatakan itu, Ino beranjak pergi. Tidak mau memberikan harapan kosong pada Sasuke.
“Kenapa?” tanya Sasuke lagi. “Kenapa aku akan kalah, jika aku juga bisa mengenal Hinata dengan banyak?”
Langkah kaki Ino terhenti lagi saat satu pertanyaan Sasuke terlontar. Saat itu Ino tertawa dan berbalik. “Justru itu, Sasuke Uchiha. Kau akan kalah karena kau tidak benar-benar mengenal Hinata dan siapa gadis itu. Percuma untuk kau lakukan.”
“Lagipula, untuk apa? Bukannya lelaki populer sepertimu sudah terbiasa mendapatkan segalanya dengan mudah? Kenapa tiba-tiba?”
Sasuke diam-diam membenarkan kalimat Ino yang menyebalkan. Gadis itu memang selalu memukulnya di tempat yang tepat. “Hinata berbeda, Ino. Jika dia mau aku mengenal dia lebih dari dia mengenalku, aku pasti akan melakukannya.”
“Dan kau berpikir bahwa kau bisa melakukannya? Sementara kau bahkan tidak pernah mengenal Hinata sama sekali selama ini. Bukannya kau terdengar sangat menyedihkan?”
Sial, rasanya karena Ino harus menjadi salah satu orang yang paling mengetahui soal Hinata. Bahkan di lihat dari situasinya, Sasuke tahu ini tidak akan berakhir bagus. Bukannya mendapat jawaban, Sasuke malah terus mendapatkan kalimat-kalimat menyebalkan dari gadis itu.
“Ya. Aku memang menyedihkan. Aku memang tidak pernah mengenal Hinata sebelumnya. Lalu, apa salahnya? Itulah kenapa aku akan berusaha mengenal Hinata, sampai aku bisa menjadi orang yang paling mengenal dia.” Sasuke mengatakannya dengan serius. Untuk pertama kalinya, dia mengatakan segalanya dengan jujur. “Kau hanya harus membantuku, Ino.”
“Menurutmu, kenapa Hinata menyuruhmu mengenalnya?” Ino hanya perlu memastikan bahwa kali ini, Sasuke tidak bermain-main lagi. Tidak pada Hinata Hyuga, teman baiknya. Tidak pada gadis sebaik Hinata. Ino hanya tidak mau, jika Sasuke akan menyakiti gadis itu.
“Kurasa, itu karena dia mau memastikan perasaanku. Seberapa besar aku mengenal dia.” jawab Sasuke dengan nada yang berubah, mengingat kembali wajah kecewa Hinata saat Sasuke terdiam waktu itu. “Karena kurasa dia tahu bahwa aku tidak terlalu mengenalnya sebelum ini.”
“Tapi demi tuhan, kalau dia berpikir aku ini konyol, okay, aku memang konyol. Tapi, apa ini salahku? Apa salahku yang akhirnya jatuh cinta padanya, hanya karena aku belum terlalu mengenalnya?”
Sejujurnya, bagi Ino itu adalah kalimat yang menggelikan. Apalagi karena yang bicara seperti ini adalah Sasuke Uchiha si playboy kampus. Tapi entah kenapa, untuk pertama kalinya, Ino benar-benar merasakan ketulusan dari lelaki itu. Setidaknya, perasaan Ino bisa berangsur-angsur lega, karena dia tahu pada akhirnya, perasaan Hinata di balas.
Dia senang, karena tampaknya, setelah ini, Sasuke yang akan tergila-gila pada gadis itu.
“Kau benar, Sas.” kata Ino akhirnya. “Sepertinya, Hinata memang mau memastikan perasaanmu padanya. Apakah kali ini, kau juga hanya bermain-main padanya atau tidak. Hinata juga ingin kau berjuang untuk mengenalnya, dan menghargai perasannya.”
Sebelum melanjutkan kalimatnya lagi, Ino menghela nafas pelan. “Karena kalau kau sudah mengenalnya, kau akan tahu kenapa kau sudah pasti kalah soal tantangan itu.”
“Tapi, jika kau serius padanya, aku senang. Aku bisa membantumu.”
Mata Sasuke langsung berbinar-binar seperti anak kecil yang kembali menemukan permennya yang hilang. “Kau serius?”
“Oh, tentu. Sekotak pizza rasanya masih bukan apa-apa, kan?”
Sasuke tertawa. “Tentu saja bukan masalah. Asal aku bisa mengenal Hinata, segalanya bukan masalah.”
Akhirnya, Ino merasa tenang.
Kau menang, Hinata.
Karena akhirnya, Hinata benar-benar berhasil dengan Sticky Notes yang tampak menjijikkan itu.
.....
10 Agustus 2020.
© Keyralaws
KAMU SEDANG MEMBACA
Sticky Notes
FanfictionEnd: 15 Agustus 2020 [✓] Untuk ukuran gadis yang tidak populer seperti Hinata, jatuh cinta diam-diam pada lelaki yang di inginkan satu kampus seperti Sasuke selama dua tahun terakhir, bukanlah masalah. Baginya, jatuh cinta sendirian tidak terlalu bu...