Original Story © Keyralaws
Naruto © Masashi Kishimoto
Sasuke x Hinata
30
.....
“Hei, Hinata Hyuga!” Hinata yang baru saja menyelesaikan kelasnya, langsung memberhentikan langkahnya. Berbalik menatap lelaki yang jika Hinata tidak salah ingat adalah salah satu teman Sasuke.
“Um, y–ya?” tanya Hinata bingung. Tentu saja karena melihat seseorang yang tidak dia kenal dengan baik tiba-tiba saja menyapanya, terasa sangat aneh untuk terjadi. “Maaf, bukannya kau teman Sasuke?”
Lelaki itu tertawa sekilas. “Rasanya menyedihkan karena di lupakan gadis cantik sepertimu.” lalu setelahnya, Sai mengulurkan tangannya ke arah Hinata. “Aku Sai. Seperti katamu, aku temannya Sasuke dan juga sepupumu, Kiba.”
Hinata menatap uluran tangan lelaki itu sebentar, merasa agak ragu untuk membalasnya. Tetapi akhirnya Hinata tersenyum, kemudian membalas uluran tangan Sai. “Maaf, aku memang agak pelupa. Aku Hinata. Ya, Hinata Hyuga.”
“Aku rasa ini pertama kali aku melihatmu setelah kejadian di kantin itu. Kau cukup sibuk, ya?” tanya Sai pada Hinata.
Mendengar kalimat Sai, Hinata tertawa kecil, setengah kaku. Tidak menemukan jawaban yang tepat untuk menjawabnya, selain dia memang menghindari Sasuke setelah kejadian itu. “Yah, kau tahu, aku memang tidak di kenal banyak orang. Aku lebih sering di kelas dan langsung pulang saja.”
“Sudah kuduga. Kau memang tipikal yang seperti itu. Tapi, aku rasa bukan itu masalahnya, ya?” jawaban Sai membuat Hinata mengangkat alisnya tidak mengerti. Bingung dengan pertanyaan lelaki itu. “M–maksudmu?”
Sai menghentikan langkahnya, untuk kemudian terkekeh pelan, sembari sesekali menunduk dan menatap wajah Hinata yang tampak bingung. “Hei, aku rasa aku tidak sebodoh, Sasuke Uchiha.”
Kebingungan Hinata semakin bertambah karena kalimat lelaki itu yang makin tidak karuan.
Setelah melihat raut kebingungan Hinata, Sai menghentikan tawanya. Kemudian memajukan tubuhnya untuk berbisik di telinga gadis itu dengan suara yang kecil. “Kau, si gadis H itu, kan? Yang selalu mengirimi Sasuke Sticky Notes biru? Oh, aku sudah tahu tanpa perlu kau jawab, nona.”
Mata Hinata membulat begitu Sai selesai dengan kalimatnya sendiri. Tubuhnya mendadak kaku untuk bisa berpikir hal lain. Dia tidak tahu jika semuanya tampak terlalu jelas bahkan bagi seseorang yang baru mengenalnya. Pasti reaksinya waktu itu memang kelewat kentara untuk di lewatkan.
“Tidak apa, kok. Aku senang jika itu kau. Kalau kau bisa, tolong buat Sasuke jatuh cinta padamu, ya.” ucap Sai lagi, saat Hinata tidak memberikan jawaban apapun.
“Oi, Sai!”
Keduanya langsung menoleh. Mendapati Sasuke dan Sakura yang berjalan beriringan di koridor kampus. Hinata langsung bisa mendapatkan kesadarannya kembali dan berusaha mengabaikan kalimat Sai karena ada yang lebih penting dari itu. Disana ada Sasuke, juga Sakura. Itu yang paling penting untuk sekarang.
“Hinata? Kau disini bersama Sai? Sedang apa?” Sasuke melempar tatapan bingung saat melihat Hinata yang tidak pernah kenal dengan Sai sebelumnya, sekarang tampak asyik mengobrol berdua seperti teman lama.
Sai yang paham jika Hinata tidak akan bisa menjawabnya, langsung mengambil alih. “Tidak sengaja bertemu. Aku datang untuk menyapanya sembari bertanya apa dia tahu dimana Kiba. Hari ini Kiba tidak ada kabar sama sekali.”
Ketika Sasuke mengangguk paham, Hinata langsung bernafas lega.
“Hei, Hinata. Kita bertemu lagi.” pandangan Hinata beralih pada Sakura yang menyapanya dengan senyuman manis. Mengingat Sakura, Hinata jadi ingat jika dia sempat mengira es krim itu adalah untuk Sakura. Ternyata bukan, beruntungnya, es krim itu ternyata untuk dirinya sendiri. Bukanlah Sakura.
Awalnya Hinata yakin jika dia mungkin saja bisa menggeser Sakura. Tetapi melihat bagaimana sikap baik gadis itu, juga bagaimana mereka berjalan bersama, Hinata mendadak tidak percaya diri lagi. “Ya. Senang bertemu dengan primadona seperti mu lagi. Rasanya mimpi.”
“Oh, jangan berlebihan. Kau bisa menemuiku kapanpun. Kau, kan, sepupu Kiba juga.”
Sayangnya, Hinata tidak mau terlibat dalam situasi seperti itu. “Lain kali akan ku lakukan.” ucap Hinata sembari berpura-pura tertawa.
“Kau baru selesai kelas?” tanya Sasuke tiba-tiba. Membuat Hinata agak kaget saat mendapat pertanyaan itu. “Y–ya. Dan sepertinya aku harus segera pulang.”
“Ini masih jam tiga sore. Bagaimana jika makan di kafe sebentar?” usulan Sakura terdengar sangat mengerikan bagi Hinata. Duduk diantara Sasuke dan gadis itu, juga Sai yang tidak terlalu dia kenal rasanya luar biasa aneh.
“Tapi aku harus pulang. Mungkin kita bisa melakukannya lain kali.” tolak Hinata dengan cara yang halus.
“Tidak apa Hinata. Apa ibumu yang menyuruhmu? Aku bisa bicara pada ibumu.” sahut Sasuke.
Oh, bukan itu masalahnya.
Hinata jelas-jelas tidak suka melihat Sasuke dan Sakura lama-lama. Lalu ide konyol yang entah datang darimana itu akan menyiksanya begitu saja. Seharusnya lelaki itu sadar. Tetapi tidak.
“Maaf, tapi aku——”
“Ayo. Kau harus bisa punya celah untuk menyingkirkan, Sakura, kan? Kalau kau cuma menghindar, sampai kapanpun kau tidak akan bisa mendapatkan Sasuke.”
Hinata menoleh pada Sai yang baru saja berbisik. Dia tahu lelaki itu gila.
Tapi sialnya, lelaki itu juga benar.
Dia harus tahu celah yang Sakura punya untuk setidaknya membuat dia lebih unggul dari gadis superior itu.
.....
21 Juli 2020.
Hei, aku tahu aku pemula.
Tapi aku selalu harap kalian bisa memberi masukan, serta dukungan lainnya seperti vote dan komen.
Jadi aku mohon, buat yang sempat dan bisa, hargai aku ya.
© Keyralaws
KAMU SEDANG MEMBACA
Sticky Notes
FanfictionEnd: 15 Agustus 2020 [✓] Untuk ukuran gadis yang tidak populer seperti Hinata, jatuh cinta diam-diam pada lelaki yang di inginkan satu kampus seperti Sasuke selama dua tahun terakhir, bukanlah masalah. Baginya, jatuh cinta sendirian tidak terlalu bu...