Original Story © Keyralaws
Naruto © Masashi Kishimoto
Sasuke x Hinata
17
.....
Sasuke kira, dia cukup kuat. Ternyata tidak.
Sasuke kira, dia cukup kuat untuk menahan rasa penasarannya tentang H setelah gadis itu resmi berhenti mengirimnya Sticky Notes lagi. Tetapi kenyataannya tidak begitu. Siapapun H, dia pasti gadis yang sangat pintar sampai tidak memberikan Sasuke celah untuk tahu. Dia sangat niat untuk tetap menjadi penggemar diam-diam Sasuke Uchiha.
Setidaknya, Sasuke berhasil lupa soal H sampai satu minggu. Selain karena gadis H tidak mengirimnya lagi Sticky Notes, dia juga yakin pasti si Miyawaki Hinata termasuk salah satu penyebab Sasuke lupa pada H. Secara keseluruhan, Sasuke tidak bohong jika dia mengatakan gadis itu sangat menarik. Mungkin memang tidak secantik Sakura, tapi di beberapa sisi, dia lebih dari Sakura.
Lalu di saat Sasuke pikir dia sudah lupa siapa itu H, gadis itu dengan sengaja malah datang lagi. Menempeli lokernya dengan Sticky Notes biru, juga dompetnya yang hilang kemarin.
Sasuke harus merasa berterima kasih pada gadis H yang sudah berbesar hati mengembalikan dompetnya, yang Sasuke tidak tahu darimana gadis itu bisa mendapatkannya. Tetapi dia juga kesal, karena setiap kali mengingat H, rasa penasarannya kembali lagi.
"H kembali lagi." ujar Sasuke begitu dia duduk di samping Kiba.
Menarik atensi ketiganya untuk menoleh. Terutama Naruto yang senang menggoda Sasuke. "Wow, bagaimana bisa? Dia merindukanmu, ya? Sepertinya dia tidak bisa berhenti begitu saja, Sas."
"Tidak." kepala Sasuke menggeleng tidak setuju atas kalimat tidak masuk akal dari Naruto. "Dia hanya mengembalikan dompetku."
Kini giliran Kiba yang menoleh sembari mengangkat alisnya. "Dompetmu yang hilang kemarin?"
Sasuke mengangguk. Tentu saja ketiga temannya tahu perihal dompetnya yang hilang. Sasuke bahkan hampir gila saat tidak mendapati kenyataan bahwa dompetnya raib bersama isinya. Biarpun Sasuke kaya, jika dia kehilangan segala kartu dan uangnya dalam sekejap, ayahnya tetap akan mengomel seperti ibu-ibu.
"Dia bahkan sampai bisa menemukan dompetmu? Yang benar saja, Sas!" sahut Sai dengan nada yang berbeda dari biasanya.
"Memangnya kenapa, Sai?" pertanyaan Naruto mendapat anggukan dari Kiba dan juga Sasuke karena mereka pun memikirkan hal yang sama.
Sai menghela nafas sebentar sebelum bertanya lagi. "Apa kau berniat berhenti juga? Maksudku, menyerah soal si gadis H itu?"
Pertanyaan itu membuat Sasuke menatap bingung ke arah Sai. Tidak menemukan alasan yang tepat untuk lelaki itu tiba-tiba merasa tertarik soal H dan embel-embelnya.
"Memangnya kenapa?" jawab Sasuke.
"Dia pasti gadis yang baik. Aku rasa dia tidak seperti yang ada di pikiranmu; gadis cupu dan menyebalkan. Selera dia selalu bagus selama ini, tidak ada yang salah. Dan yang terpenting, dia bahkan bisa menemukan dompetmu seperti agen FBI, disaat kita tidak bisa menemukannya. Dia pasti punya rasa yang besar untukmu, Sas."
Penjelasan Sai rasanya agak terlalu rumit bagi Sasuke dan Naruto sampai kedua orang itu masih sibuk berpikir sendirian disaat Kiba hanya terkekeh. "Tentu saja. Gadis H itu pasti sudah lama menyukaimu, dan akhirnya baru mendapatkan keberaniannya untuk lebih dekat denganmu, Sas."
Tetapi Sasuke malah mendengus kesal mendengar penjelasan kedua temannya. Terasa tidak masuk akal. "Tapi dia sendiri yang bilang berhenti. Itu berarti, rasa yang dia bilang dia punya untukku, ternyata tidak sebesar itu."
"Dasar brengsek." Sai tertawa kecil. "Dia berhenti bukan karena dia menyerah, atau perasaannya tidak sebesar itu untukmu. Dia berhenti karena dia menghargai Sakura yang katanya adalah pacarmu, dan menghargai dirinya sendiri."
Pelan-pelan, pikiran Sasuke menyetujui apa yang Sai katakan. Mungkin saja gadis itu menyerah bukan karena dia tidak sanggup lagi, tapi karena situasinya sudah berubah, dan dia harus mempunyai batasan tertentu. Terserah jika kenyataan nya Sasuke memang tidak pernah serius dengan gadis manapun.
"Sas," setelah lama diam tanpa suara, Naruto akhirnya menggeser duduknya dan menatap Sasuke. "Kau pasti akan menyesal kalau kau tidak pernah tahu siapa gadis H sebenarnya. Memangnya kau mau ditinggalkan tanpa tahu dia siapa?"
Benar. Sasuke mungkin akan menyesal suatu hari nanti, jika dia tidak pernah tahu siapa sebenarnya gadis H itu. Lagipula Sasuke seharusnya tidak suka di permainkan, apalagi oleh seorang gadis.
"Lalu apa yang harus aku lakukan, sialan? Apa aku harus benar-benar menyewa informan hanya demi gadis H yang bahkan satu kampus dengan kita? Gila saja." balas Sasuke.
Ketiganya terdiam sesaat, mencoba memikirkan cara yang tepat untuk bisa di lakukan Sasuke demi mengetahuinya siapa gadis H.
"Kalau dia yang berhenti dan menyerah, itu artinya kau hanya harus berjalan dan berjuang kali ini. Kau pikir akan mudah jika kau hanya diam dan menunggu keajaiban datang?" celetuk Kiba.
"Jadi maksudmu?"
"Kau harus tanya pada Ino."
Wajah Sasuke merengut tidak suka saat nama Ino muncul. "Ya tuhan, kenapa harus gadis bar-bar yang suka mempermalukan ku lagi, sih?"
Sai mengangkat bahunya tidak peduli. "Mau bagaimana lagi. Hanya Ino satu-satunya orang yang sudah pasti tahu siapa H."
Benar juga.
Gadis H bahkan pernah memberikan id line milik Ino padanya.
Tapi, kenapa harus Ino dari banyak wanita di kampus ini?
.....
© Keyralaws
19 Juli 2020.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sticky Notes
FanfictionEnd: 15 Agustus 2020 [✓] Untuk ukuran gadis yang tidak populer seperti Hinata, jatuh cinta diam-diam pada lelaki yang di inginkan satu kampus seperti Sasuke selama dua tahun terakhir, bukanlah masalah. Baginya, jatuh cinta sendirian tidak terlalu bu...