Interlude - Love Book #3: Purple Vers

1.2K 135 9
                                    

Original Story © Keyralaws

Naruto © Masashi Kishimoto

Sasuke x Hinata

Interlude

Interlude

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.....

Jatuh cinta itu biru. Karena katanya, dia selalu ada di setiap seseorang berjalan.

Setidaknya, begitu bagi Sasuke saat melihat wajah Hinata yang terasa semakin cantik setiap kali dia melihatnya. Orang lain mungkin akan berpikir bahwa Sasuke hanya membual, tetapi sejujurnya itulah yang dia rasakan.

Hinata Hyuga adalah gadis yang sangat cantik sampai ketika Sasuke melihatnya, gadis itu justru semakin cantik lagi dan lagi.

Sama seperti ketika Sasuke melihat gadis itu sekarang.

Hinata yang memakai sweater berwarna putih dengan jeans berwarna biru pudar, lengkap dengan apron yang menggantung membuat gadis itu semakin cantik. Gadis itu bahkan cantik ketika menyuruhnya duduk di meja makan dan menunggu, gadis itu juga cantik saat menyeka sebagian rambutnya yang menjuntai ke belakang telinga. Hinata sangat cantik bahkan ketika gadis itu berjalan kesana kemari untuk memasak sesuatu.

“Apa kau sudah selesai?” tanya Sasuke tidak sabar. Tidak menyukai bagian dimana gadis itu tidak mengacuhkannya sama sekali dan malah sibuk memasaknya, padahal Sasuke sudah menawarkan agar mereka memesan makanan saja.

Hinata adalah gadis yang keras kepala. Sasuke tahu itu. Dan itulah yang juga Sasuke syukuri karena dengan keras kepala gadis itu membuat gadis itu tidak menyerah mendapatkannya, dulu. Karena sekarang situasinya sangat terbalik. Sasuke yang akan keras kepala dan menyebalkan jika itu tentang Hinata.

“Ya tuhan, kau sudah bertanya itu sebanyak dua belas kali, Sasuke. Kau berlebihan.” sahut Hinata yang masih sibuk memasak.

Mendengarnya, membuat Sasuke langsung mencebik sebal. “Hei, aku menjemputmu kesini karena aku merindukanmu, Hin. Bukan untuk melihatmu mengabaikan ku, okay?” Sasuke Uchiha dan sikap menyebalkannya.

“Ya, ya, ya. Tapi aku aku juga kesini bukan untuk mati kelaparan.”

Akhirnya memang selalu begitu. Sasuke yang kalah. Sudah pasti. Selain karena Sasuke membiarkan gadis itu selalu menang, Sasuke juga menghindari kemungkinan terburuk seperti gadis itu marah padanya. Oh, itu adalah hal yang paling menyebalkan yang harus Sasuke hindari setengah mati.

Okay, kau pasti tahu aku akan kalah, kan?” akhirnya Sasuke hanya menghela nafas pelan dan menidurkan kepalanya diatas meja.

“Oh, aku mencintaimu, Sas.”

Yang sialnya, Hinata selalu sukses membuat Sasuke tersenyum hanya karena hal sederhana.

*****

Sticky NotesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang