49 - Old Story

853 130 0
                                    

Original Story © Keyralaws

Naruto © Masashi Kishimoto

Sasuke x Hinata

49

49

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.....

Begitu mendapat telepon dari Sakura, Sasuke buru-buru pamit undur diri pada ketiga temannya untuk menemui gadis itu. Dia juga tidak lupa jika dia masih memiliki janji dengan gadis H nanti sore, oleh karena itu, Sasuke buru-buru pergi agar apapun yang ingin Sakura minta, Sasuke masih bisa melakukannya sebelum waktunya bertemu dengan si gadis H.

Ketika membuka pintu kafe, Sasuke langsung bisa menemukan Sakura di tempatnya bermain ponsel. Ketika menyadari dirinya yang baru datang, Sakura langsung melambaikan tangan dan menyuruh Sasuke untuk menghampirinya. “Hei, Sas!”

Sasuke duduk di depan Sakura. Melihat meja mereka sudah berisi beberapa makanan dan dua minuman. Semua yang menjadi kesukaan gadis itu, juga dirinya. Mendadak, Sasuke jadi tidak punya keinginan untuk memutuskan Sakura cepat-cepat. Meskipun dia brengsek, dia masih memikirkan perasaan orang lain dengan baik.

“Kau datang sangat cepat, tidak biasanya.” ucap Sakura dengan tawanya. Tawa gadis itu sama cantiknya dengan wajahnya. Tapi tidak se-renyah tawa Hinata baginya. “Apa aku tidak boleh datang cepat? Apa itu terlalu aneh?”

Sakura tertawa lagi. “Tidak juga. Tapi lumayan membuatku bertanya-tanya.”

“Jadi, ada apa? Tidak biasanya kau mengajakku bertemu di kafe seperti ini? Biasanya kau lebih senang aku menemanimu di rumah?” Sasuke hanya takut gadis itu punya sesuatu yang dia simpan sendirian.

“Ya tuhan, tidak ada apa-apa, Sasuke. Aku hanya bosan di rumah. Apa tidak bisa nanti saja mengobrolnya? Aku sudah memesan makanan kesukaanmu.” wajah Sakura berpura-pura merajuk. Satu kebiasaan gadis itu yang selalu berhasil membuat Sasuke mengalah. “Okay, kita makan dulu.”

Akhirnya, atas permintaan Sakura, mereka berakhir makan dengan baik. Tidak ada obrolan, tidak ada candaan, atau apapun itu. Suasananya langsung berubah menjadi lomba hening saat makan. Sasuke jadi bingung sendiri—takut-takut untuk melakukan sesuatu yang membuat gadis itu bersedih. Atau kemungkinan buruknya, Sakura tahu jika Sasuke memiliki niat untuk mengakhiri hubungan mereka.

“Apa menurutmu, setiap orang bisa berubah?” tanya Sakura kemudian. Memecahkan keheningan di antara mereka dengan tiba-tiba.

Meski sempat bingung, Sasuke tetap menjawabnya. “Tentu saja, Sakura. Setiap orang akan hidup untuk perubahan, kan? Ada banyak hal yang perlu kita ubah menjadi lebih baik.”

Jawaban Sasuke membuat Sakura tertawa. “Apa itu maksudnya, suatu saat kau juga akan berubah menjadi lelaki yang baik? Bukan lagi lelaki brengsek yang memiliki selusin kekasih?” tawa yang membuat Sasuke juga tertawa.

Sticky NotesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang