BAB 4 - Fraeclarus

920 272 42
                                    

Seorang gadis tengah membaca buku dengan tenang di salah satu meja cafe yang dekat dengan jendela, siapa lagi jika bukan Bunga.

"Hai sayang!" sapa Rangga kepada Bunga yang baru saja datang.

Bunga mendongakkan wajahnya dan melihat kekasihnya itu. "Hai, tumben cepet. Nggak telat lagi kayak biasanya?" balas Bunga.

"Ya enggak lah, kan sekarang aku pacar kamu. Jadi aku akan berusaha merubah diri aku dan aku akan kasih semua waktu aku buat kamu," ucap Rangga dengan tersenyum.

Bunga yang mendengarnya pun ikut tersenyum. Dia sangat bahagia bisa mendengar kalimat itu dari mulut Rangga. "Makasih sayang," balas Bunga dengan menggamit hidung Rangga.

Laki laki itu tersenyum merasakan sikap Bunga yang menggamit hidungnya. Rangga mengelus hidungnya sambil menatap mata Bunga.

"Halus banget," ucap Rangga tanpa sadar.

"Bisa aja sih," balas Bunga dengan tersenyum.

Rangga senang melihat Bunga yang selalu tersenyum kepadanya. Rangga pun melambaikan tanganya memanggil pelayan cafe.

"Mbak saya pesen cappucino satu, orange jus dua, burger cheese dua sama kentang goreng paket satu," ucap Rangga pada pelayan itu.

"Baik mas, mohon ditunggu pesannya nya," balas pelayan itu dengan mengangguk.

"Kok minumnya banyak sih?" tanya Bunga dengan menatap Rangga. "Ini minum kamu tinggal sedikit, jadi pesen orange jusnya dua," jawab Rangga dengan mengangkat gelas kaca yang berisikan jus mangga yang tinggal sedikit itu.

"Kamu kapan sih mau coba kopi?" tanya Rangga dengan menatap Bunga.

"Enggak tau deh," jawab Bunga tanpa menoleh pada Rangga karena dia sedang membaca novelnya.

"Kenapa?" tanya Rangga lagi.

Bunga melirik kedepan pada Rangga. Gadis itu menyelipkan rambutnya dengan menghela nafasnya. "Nggak tau, kayak nggak suka gitu sama kopi," jawab Bunga.

"Harus coba. Pasti suka," ucap Rangga.

Bunga tak mengatakan kalimat setelah itu. Dia memang tak suka dengan kopi sejak dulu. Jika semua orang ke cafe untuk membeli kopi maka tidak dengan Bunga.

Gadis itu memilih membeli minuman yang lain selain kopi, jika tidak ada maka ia akan mencari cafe lain yang menyediakan minuman selain kopi.

Setelah beberapa menit akhirnya pesanan Rangga datang. Dia memberikan piring berisikan burger cheese yang ia pesan kepada Bunga, juga memberikan gelas berisikan orange jusnya.

"Mbak tolong ini di bawa sekalian ya," ucap Bunga dengan memberikan gelas kaca kosong itu.

"Iya kak," balas pelayan itu dengan menerima gelas dari Bunga.

Pelayan itu pun pergi. Bunga mengambil satu potong kentang goreng dan memakannya.

"Nih coba deh cappucino punyaku, pasti enak," ucap Rangga dengan mendorong cangkir kopinya ke depan Bunga.

"Rangga, aku kan udah bilang gak suka sama kopi" balas Bunga dengan mendorong gelasnya lagi.

"Iya aku tau. Kamu gak suka karena belum pernah coba, sekarang buktiin kalau kamu pasti suka sama kopi," ucap Rangga dengan menaikan satu alisnya supaya Bunga menerimanya.

"Kapan kapan aja deh ga," ucap Bunga dengan raut wajah menolak.

"Janji ya," balas Rangga dengan mengacungkan jari kelingkingnya supaya Bunga janji padanya.

Ternyata Bunga membalasnya dan menyatukan jari kelingkingnya. "Janji," ucap Bunga dan Rangga tersenyum.

"Oke. Makan dulu nih, katanya mau cari buku. Biar kuat jalanya, kan kamu kalau cari buku semua dilihat lihat," ucap Rangga dengan menggigit burger miliknya.

Fraeclarus [Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang