BAB 43 - Fraeclarus

262 39 0
                                    

🌼HAPPY READING🌼
Jangan Lupa Vote dan Komen

***

"Makasih ya, kalian udah mau jenguk gue ke sini," ucap Bunga dengan lirih karena ia masih lemas.

"Sama sama Bunga, lo kan temen kita," balas Anggi dan Bunga tersenyum.

Siang ini teman teman satu kelas Bunga menjenguknya, dia sangat senang karena mereka semua peduli dengannya.

"Bunga cepet sembuh ya, kasian Via. Tadi dia dimarahin sama Pak Narto tau, gara gara gak ngerjain pr," ucap Tia.

Bunga tertawa kecil dengan melirik ke arah Via yang sepertinya merajuk karena Tia mengatakan hal itu. "Bener vi?" tanya Bunga dengan tersenyum.

Via menyengir dan mengangguk pelan. "Iya sih," jawab Via. Via pun melirik ke arah tia yang duduk di sebelah Salma. "Lo ngapain sih bilang ke Bunga, malu maluin tau gak," imbuhnya dengan menatap Tia.

Tia hanya tertawa pelan saja melihat reaksi Via. Dia tak salah, memang benar tadi Via di marahi oleh Pak Narto karena tak mengerjakan tugas.

"Kenapa harus malu? Lo kan gak nyuri," tanya Salma dengan menatap Via. "Malu lah, gue gak di marahin. Gak harus diumbar umbar," jawab Via.

Semua orang yang ada di dalam tertawa kecil, sebagian menunggu di luar dan sebagian di dalam supaya tidak memenuhi ruangan. Sudah beruntung mereka semua diperbolehkan masuk secara bersamaan, asal tenang dan tidak mengganggu pasien yang lain.

"Assalamualaikum," ucap seseorang saat pintu terbuka.

"Waalaikumsalam," balas semua orang hampir bersamaan.

Dia adalah Wira dan ketiga temannya. Mungkin dia menyusul Salma ke sini. Akhir akhir ini Wira sangat bucin dengan Salma. Kemana pun Salma pergi pasti selalu diikuti oleh Wira.

"Yang ngapain ke sini?" tanya Salma dan Wira tersenyum.

"Tengok Bunga sekalian mau ngajak kamu apel," jawab Wira dengan berkedip beberapa kali.

"Wira bucin banget sama Salma. Sal, hati hati sama Wira. Mungkin sekarang dia goodboy tapi ntar dia jadi fakboy," sahut Isna.

Wira mengernyitkan dahinya. "Enak aja lo, walaupun tampang gue gini gini amat gue setia sama cinta sejati gue," balas Wira.

Salma hanya tersenyum mendengarnya. Dia tau Wira tak kan pernah mengecewakannya. Wira adalah laki laki yang baik, dia tidak pernah mendekati gadis lain sekali pun.

Dan Salma bisa melihatnya ketika Wira belum menjadi kekasihnya, dan sekarang Wira masih sama. Dia tidak pernah mendekati atau bahkan menggoda wanita lain.

"Tomy masih jomblo kan?" tanya Anggi dengan tersenyum kepada Tomy.

Tomy membulatkan matanya mendengar pertanyaan Anggi. "Tenang aja gi, Tomy masih jomblo. Kalau lo suka sama dia, lo beruntung. Akan jadi cewek pertama yang di lirik Tomy lo," sahut Roni dengan tersenyum.

"Gue tanya sama Tomy bukan sama lo Roni!" ucap Anggi dengan sebal.

Semua orang hanya tertawa saja mendengarnya. Ruangan Bunga benar benar di penuhi tawa teman temannya. Kini dia tidak kesepian, ada teman temannya yang menghiburnya.

Fraeclarus [Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang