BAB 23 - Fraeclarus

361 95 2
                                    

🌼HAPPY READING🌼
tolong diingatkan jika ada/banyak typo

***

Malam ini, suasana di rumah Amdan sangat ramai. Tetangga tetangga komplek di rumahnya datang, apa lagi adik adik Amdan juga datang.

Ini adalah malam pertama tahlilan untuk Amdan. Gavin, Syam dan Jundan menyambut para tamu yang datang di luar dengan menyalami mereka semua.

"Terima kasih pak rt sudah menyempatkan waktu datang ke acara tahlilan ayah saya" ucap Jundan dan pak rt mengangguk. "Sama sama pak Jundan, pak Amdan juga sering bermain catur dengan saya jadi saya rasa saya harus datang untuk mendoakan beliau bersama sama di rumahnya" balas pak rt.

"Mari pak silahkan masuk" ucap Jundan dan pak rt pun masuk ke dalam bersama tamu tamu lainnya.

Bunga lagi apa di dalam ya? Kok gue jadi kepikiran sama dia. Tanya Gavin di dalam hatinya.

Batu satu hari bertemu, Gavin sudah tertarik dengan Bunga. Entah perasaan apa yang sedang Gavin alami pada Bunga, namun laki laki itu bisa menyukai Bunga dengan cepat pada pandangan pertamanya tadi.

Di dalam sana, Yola, Bunga, Gadara dan Gadis tengah menyiapkan kue dan minuman untuk para tamu. Bunga sudah akrab dengan keluarga Yola hari ini.

Bahkan dia sangat akrab dengan Gadis karena usianya dengan Gadis tak beda jauh. Mereka sama sama masih duduk di bangku SMA. Jadi sangat mudah memahami emosi dan perilaku masing masing.

"Bunga nanti bantu kakak ya" ucap Gadara saat menuangkan jus jeruk ke dalam gelas. "Iya kak" balas Bunga.

Bunga dan Gadis menyiapkan kue, Yola dan Gadara menyiapkan minumannya. Setelah berminggu-minggu Bunga di rumah, akhirnya dia mendapatkan teman baru.

Bunga pun sudah akrab dengan Yola. Bahkan dalam satu hari saja Yola sudah menganggap Bunga seperti putrinya sendiri sama seperti ketiga putrinya.

"Kenan tidur apa di luar dar?" Tanya Yola.

"Di luar ma, sama Om Yudi" jawab Gadara dengan tersenyum. "Gadara seneng Kenan mudah beradaptasi di sini. Gadara mau bilang sama mas Syam supaya kita pindah ke sini aja" lanjutnya.

"Enakan di Singapura kan kak" sahut Gadis.

Gadis menoleh ke arah Gadis yang sedang memakan sepotong bolu pandan. Yola pun ikut menoleh ke arah Gadis. "Tapi kan jauh dari keluarga. Cuma papa aja yang tinggal di sana kan, itu pun buat kerja" ucap Gadara.

"Gadis itu bolunya kenapa di makan. Kan buat tamu, punya kamu udah mama sisihkan di sana" ucap Yola dengan menunjuk ke arah meja yang ada di dapur.

"Mau nyoba ma hehehe" balas Gadis dengan tertawa pelan.

Bunga tersenyum mendengarnya. Gadis sepertinya adalah anak yang baik, dia akan menjadi teman baru untuk Bunga. Apa lagi Gadis sangat baik kepada Bunga, dari tadi pagi Gadis menyambut Bunga di rumah kakeknya dengan baik.

"Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh"

suara itu, sepertinya tahlilan sudah dimulai. Dan tadinya yang seperti ada orang yang sedang mengobrol pun senyap dalam hitungan detik ketika kalimat salam itu terdengar.

Fraeclarus [Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang