BAB 32 - Fraeclarus

348 67 10
                                    

🌼HAPPY READING🌼
jangan lupa vote dan krisar

***

Bunga menatap keluar, melihat mobil mobil yang berlalu lalang di jalan komplek perumahannya dan juga bintang bintang yang bertebaran di langit malam ini.

Cuacanya sangat cerah, namun angin malam terus saja berhembus membuat tirai kamar Bunga bergoyang goyang. Bunga sengaja membuka jendela kamarnya untuk merasakan angin malam.

Maafin Bunga pa, tadi Bunga gak ada maksud buat ngomong gitu sama papa. Tapi jujur, Bunga kecewa, Bunga marah sama papa itu sudah pasti. Mana ada orang yang mau di bohongin sih. Ucap Bunga dalam hatinya dengan tatapan kosong.

Tokkk... tokkk... tokkk...

Suara ketukan pintu itu terdengar jelas oleh Bunga. Siapa yang mengetuk pintu kamarnya tengah malam seperti ini, jika tidak papanya maka bibinya.

Bunga pun bangkit dari duduknya dan berjalan untuk membukakan pintu. Tangannya menyentuh kenop pintu dan memutar kunci kemudian menariknya hingga pintu terbuka.

"Happy birthday too you, Happy birthday too you, Happy birthday happy birthday, happy birthday too you"

Bunga tersenyum mendengar Fendi menyanyikan lagu itu. Bunga lupa jika hari ini adalah ulang tahunnya, bahkan Fendi memberi Bunga kejutan di tengah malam seperti ini.

"Happy birthday sayang," ucap Fendi setelah selesai menyanyikan lagu selamat ulang tahun dalam bahasa Inggris itu.

"Makasih pa." Balas Bunga dengan tersenyum.

"Tiup lilinnya dong, sebelumnya berdoa dulu untuk hidup kamu kedepannya," ucap Fendi dengan tersenyum dan Bunga mengangguk.

Gadis itu memejamkan matanya, Fendi yang melihatnya pun menatap putrinya itu. Bunga akan berdoa untuk dirinya kedepannya.

Di hari ini, ulang tahunku yang ke enam belas tahun. Aku cuma ingin satu, aku ingin selalu bahagia dengan orang orang di sekitarku. Amin...

Kalimat kalimat itu diucapkan oleh Bunga di dalam hatinya. Bunga membuka matanya dan tersenyum pada Fendi.

Dia meniup lilin merah yang berbentuk angka satu dan enam itu. "Yeee," ucap Fendi dan Bunga bertepuk tangan sendiri.

"Doa dari papa hanya ingin kamu bahagia selamanya, jadi wanita yang baik, jadi anak yang solekhah, berguna bagi orang orang di sekitar kamu dan kelak menjadi wanita yang sukses," lanjutnya.

"Amin," balas Bunga dengan tersenyum.

"Makasih ya pa, papa udah kasih kejutan buat Bunga. Bahkan Bunga sendiri lupa kalau hari ini Bunga udah berumur enam belas tahun," lanjut Bunga dengan meneteskan air matanya.

"Sama sama, papa gak akan lupa hari ulang tahun putri papa ini." Balas Fendi dengan mengelus rambut Bunga.

Dia mencium kening Bunga dan memeluknya. Mungkin tidak lengkap bagi Bunga, namun ia bahagia. Di ulang tahunnya yang sudah terlewatkan Bunga tak pernah mendapat kejutan seperti ini, Tomy hanya mengucapkan selamat ulang tahun di pagi harinya saja.

Fraeclarus [Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang