BAB 30 - Fraeclarus

360 73 2
                                    

🌼HAPPY READING🌼
Selamat pagi, selamat hari raya idul adha :)

jangan lupa vote dan krisar

***

"Kata pengacara gue sih gitu, kasus Sandra dan Mita langsung di proses ke pengadilan" ucap Wira.

"Apa maksud lo ngomong kayak gitu?!!" Tanya Rangga karena tak sengaja mendengar ucapan Wira.

Wira dan Salma pun menoleh dan melihat Rangga di sebelah mereka. "Apaan sih, gak usah ikut campur bisa?" Tanya Salma balik karena tak suka dengan kehadiran Rangga.

"Oh jelas tidak bisa dong, Bunga pacar gue dan Sandra temen gue. Dan gue akan belain mereka berdua karena mereka penting buat gue" jawab Rangga.

"Eh Rangga sadar diri dong!! Lo itu udah buta sampai gak belain pelaku pembunuhan pacar lo sendiri!!"

"Tau tuh Rangga, gak sadar banget"

"Menurut gue, tindakan Salma sama Wira itu udah paling tepat. Jika gue ada di posisi mereka berdua bukan Sandra dan Mita aja yang gue laporin tapi lo juga Rangga, karena sikap lo itu"

Kalimat kalimat itu keluar dari beberapa siswa siswi di sekitarnya. Salma tersenyum mendengarnya. "Gimana ga? Lo masih mau belain Sandra? Silahkan, kasusnya lagi di proses ke pengadilan. Dan tidak bisa di cabut lagi" Tanya Salma dengan tersenyum.

"Dasar lo ya!!" Geram Rangga dengan mengarahkan sebuah pukulan di depan wajah Salma.

Namun Wira berhasil mencegahnya dan Salma tidak terkena pukulan itu. Wira menatap tajam Rangga yang juga menatap tajam dirinya.

brughhh

"Wira!!!" Panggil Salma ketika Wira melayangkan pukulan pertamanya kepada Rangga.

"Wira udah, nggak usah di bales!!" lanjutnya dan Wira membatalkan pukulannya yang sudah ada di depan wajah Rangga.

"Ini balasan buat lo karena lo udah berniat pukul Salma, kalau lo berani pukul Salma. Maka gue akan buat lo nyesel selamanya lamanya" ucap Wira dengan menarik kra seragam putih yang dikenakan Rangga.

Wira pun melepaskannya dan membiarkan Rangga. "Ayo Wira" ajak Salma dan menarik tangan Wira untuk pergi dari sana.

"Huuuuuu!!" Sorak semua siswa siswi yang ada di sana pada Rangga.

Rangga pun bangkit tanpa di bantu oleh teman temannya, dia memilih pergi saja dari pada menjadi bahan perbincangan siswa siswi SMA Esa Erlangga hari ini.

Di tempat lain, Wira memukul dinding koridor. Salma yang melihatnya hanya bisa diam saja, ia tak pernah melihat Wira marah. Dan ternyata sekali marah dia sangat menakutkan seperti singa yang kehilangan mangsanya.

"Arghhh!!! Gue gak akan maafin Rangga!!" Teriak Wira. Dia pun berbalik dan menyenderkan tubuhnya pada dinding, kakinya tertekuk dan dia terjatuh.

Wira kok kayak gini ya, kenapa gue malah takut sendiri. Padahal di sisi lain Wira baik, ternyata di dalam nya seperti ini. Jika gue buat marah dia, apa dia akan seperti itu sama gue?. Tanya Salma dalam hatinya dengan ketakutan.

Fraeclarus [Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang