BAB 6 - Fraeclarus

642 249 19
                                    

"Rangga berhenti!" ucap Bunga dengan menepuk punggung Rangga. Rangga pun menepi dan berhenti. "Kenapa sayang?" tanya Rangga setelah melepas helm nya.

"Papa," ucap Bunga dengan lirih ketika melihat mobil papanya melintas menyalipnya dan Rangga. "Papa?" tanya Rangga.

Bunga mengangguk dan menatap kepergian mobil itu. "Rangga lihat mobil hitam itu, itu mobil papa. Ayo ikuti ga," ucap Bunga dan Rangga meburut.

Dia kembali memakai helmnya dan melajukan motornya mengikuti mobil Tomy. Tiba tiba saja air mata Bunga menetes.

Kenapa papa tega bohong sama Bunga. Katanya papa lagi di Surabaya, ternyata papa ada di Jakarta. Ucap Bunga dalam hatinya.

Kemarin siang Tomy menelfon Bunga jika ia sedang di Surabaya dan bilang akan pulang satu minggu lagi, namun ternyata dia masih ada di Jakarta.

Rangga melihat dari kaca spion motornya. Dia melihat kekasihnya itu menangis dalam diamnya. Ia tenang namun air matanya menetes dengan sangat deras hingga membasahi pipinya.

Laju mobil Tomy semakin melambat saat sudah ada di depan sekolah Bunga. Mobilnya berhenti dan pintu belakang terbuka.

Bunga sangat terkejut ketika melihat Sandra keluar dari dalam mobil itu. "Sandra?" tanya Bunga pada dirinya sendiri.

"Sayang, kok Sandra yang keluar? Itu mobil om Tomy kan?" tanya Rangga.

"Iya, itu mobil papa. Aku tau banget karena plat nomornya juga sama," jawab Bunga.

Mobil Tomy kembali melaju meninggalkan Sandra yang berdiri di depan gerbang.

"Rangga, kita ikutin mobil papa ya. Aku mau tau papa mau pergi kemana," ucap Bunga dan Rangga langsung memakai helm nya dengan cepat.

Rangga kembali melajukan motornya mengikuti mobil Tomy. Mobil itu melaju sangat jauh meninggalkan sekolah. Bunga sangat bingung, kemana mobil papanya itu akan pergi.

Arah kantor Tomy tak kesana. Itu adalah arah yang salah. Bunga semakin tak paham dengan keadaan saat ini. Buat apa juga Tomy berbohong pada Bunga, jika pun ia ingin pergi tak perlu berbohong seperti ini.

Mobil itu berbelok dan berhenti di depan sebuah mall besar. Rangga menghentikan motornya dan menoleh pada Bunga. "Mau turun?" tanya Rangga.

"Iya, kita ikutin papa pergi kemana," jawab Bunga dan melepas helm yang ia pakai. Bunga turun dan mengikuti Rangga yang sedang memarkirkan motornya.

Bunga menatap mobil Tomy itu, tak lama pintu mobil terbuka. Mata Bunga membulat ketika melihat seorang wanita parubaya yang turun dari dalam mobil papanya itu.

Tomy juga keluar dan langsung menggandeng wanita itu. "Papa sama siapa?" tanya Bunga dan Rangga yang mendengarnya langsung menatap Tomy yang sedang bergandengan dengan seorang wanita.

"Lah Om Tomy sama siapa tu sayang?" tanya Rangga balik. "Ikutin mereka yuk ga. Pliss," ajak Bunga memohon dan Rangga mengangguk.

Mereka pun berjalan mengikuti Tomy dan Ningrum hingga ke sebuah supermarket.

Papa bener bener tega sama aku, siapa lagi wanita itu?. Tanya Bunga dalam hatinya.

Bunga langsung berjalan cepat dan mengahmpiri mereka berdua, Rangga pun menyusul Bunga ke sana. "Papa!" panggil Bunga membuat Tomy dan Ningrum menoleh.

"Bunga," balas Tomy. "Kamu ngapain disini? Memang kamu gak sekolah?" Tanya Tomy membuat Bunga menggelengkan kepalanya.

"Seharusnya Bunga yang nanya sama papa. Ngapain papa disini, sama perempuan lagi. Bunga baru tau kalau Surabaya udah pindah di Jakarta. Apa lagi di mall lagi, papa udah pindahin ke sini?" tanya Bunga dengan tersenyum kecewa.

Fraeclarus [Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang