🌼HAPPY READING🌼
tolong diingatkan bila ada atau banyak typo***
"Selamat datang di rumah papa" ucap Fendi ketika membuka pintu utama rumahnya.
Rumah Fendi sangat mewah dan besar bahkan lima kali lipat dari rumah Tomy. Bunga tersenyum melihat bagian dalam rumah Fendi.
"Assalamualaikum" ucap Fendi dan Bunga mengikutinya.
Ruang tamunya sangat luas bak istana, belum ruangan yang lainnya. "Ini ruang tamu, dan di belakang ada ruang makan, dapur dan ada dua kamar mandi" ucap Fendi menjelaskan letak rumahnya pada Bunga.
"Kita ke lantai atas yang sayang" ucap Fendi dan Bunga mengangguk.
Fendi pun mendorong kursi roda Bunga hingga di depan pintu lift. Jujur Bunga sangat terkejut karena rumah Fendi terdapat lift, biasanya hanya di apartemen, mall, rumah sakit atau gedung gedung pencakar langit lainnya, namun kini rumah Fendi juga tak kalah dari bangunan itu.
"Ada lift juga pa" ucap Bunga tak percaya.
Fendi menelan ludahnya dengan tersenyum. "Ini sengaja papa buat saat mama kamu sakit. Mama kamu pernah kecelakaan dan kakinya patah tulang, untuk sembuh membutuhkan waktu yang lama. Sedangkan kamar mama sama papa ada di lantai atas, jadi papa buatin lift saja untuk memudahkan mama dan sekarang kamu bisa pakai lift ini" balas Fendi dan Bunga tersenyum.
Tak bisa dibayangkan betapa cintanya Fendi kepada Mentari hingga membuatkan lift khusus di rumah. Fendi pun menekan tombol dan pintu lift terbuka, Fendi mendorong kursi roda Bunga hingga masuk dan menekan lagi untuk mengantarkan ke lantai atas.
Setelah sampai, pintu lift kembali terbuka. Bunga tersenyum karena melihat dekorasi rumah yang sangat mewah ini, rumah mewah sang pemilik hotel mewah di penjuru dunia.
"Di sini ada ruang keluarga, ruang bioskop pribadi, kolam renang dengan taman, dua kamar tidur dengan masing masing kamar mandi, dan dua kamar mandi di luar" ucap Fendi.
Benar benar sangat mewah rumah Fendi. Rumah ini seperti hotel, dari lantai dasar Bunga terus saja melihat foto foto mamanya yang terpajang di setiap dinding ruangan. "Papa cinta banget ya sama mama sampai foto mama ada di mana mana?" Tanya Bunga dengan tersenyum menoleh ke arah Fendi yang ada di belakangnya.
"Pasti sayang, papa sangat mencintai mama kamu. Bagi papa, mama kamu itu adalah matahari kehidupan papa. Walau pun sekarang matahari itu sudah tidak ada namun sinarnya tak akan pernah pudar dari hidup papa" jawab Fendi dengan membalas senyum Bunga.
"Kita ke lantai tiga sekarang" lanjut Fendi dan memutar kursi roda Bunga untuk kembali masuk ke dalam lift.
Setelah beberapa detik pintu lift terbuka dan sampai lah mereka di lantai tiga. "Nah di sini ada tiga kamar dua kamar tidur dengan masing masing kamar mandi, ada ruang keluarga juga, ruang istimewa yang berisikan memori memori papa dan mama dulu. Dan taman kecil di balkon, biasanya kalau pagi papa ngopi di sana ditemani mama kamu" ucap Fendi dengan mengingat beberapa kejadian disini bersama istrinya.
Bunga tersenyum mendengar ucapan Fendi. "Oh ya, itu adalah kamar kamu. Mama kamu yang menyiapkan semuanya sejak dia tinggal di sini bersama papa. Mama kamu menyiapkan semuanya untuk kamu karena dia berharap kamu tinggal bersamanya dan menempati kamar itu" lanjut Fendi dengan menunjuk sebuah ruangan yang berada di samping jendela besar dengan pemandangan kota Jakarta.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fraeclarus [Terbit]
Teen FictionStart : 18 July 2020 Finish : 23 Agustus 2020 ••• "Ketika dia menjadi penyempurna Hidupku" (jangan plagiat, kalian tidak bisa merasakan bagaimana rasanya menjadi penulis jika ceritanya dijiblak) ORIGINAL BY DILA NUR HIKMAH SABTU, 18 JULY 2020 [ON GO...