Fraeclarus [Terbit]

BAB 47 - Fraeclarus

🌼HAPPY READING🌼
Jangan lupa Vote dan Komen

***

Satu Minggu Kemudian...

"Hai!" sapa seseorang kepada Bunga dan duduk di depannya.

"Hai!" balas Bunga dengan tersenyum.

Bunga sudah lama sekali tidak bertemu dengan dia, bahkan sudah bertahun tahun lamanya. "Kangen deh sama kamu, masih tetep sama. Cantik," ucapnya membuat Bunga tersenyum.

"Makasih atas pujiannya," balas Bunga.

Dia juga tersenyum. Namanya Wisnu, dia adalah teman masa kecil Bunga. Namun saat umur sembilan tahun, orang tua Wisnu bercerai dan dia di bawa oleh kakeknya ke Yogjakarta.

"Nih ada oleh oleh buat kamu. Nggak seberapa sih, semoga kamu suka," ucap Wisnu dengan memberikan kantung tas kain berwarna biru kepada Bunga. "Makasih," balas Bunga dengan menerimanya.

"Udah pesen?" tanya Wisnu dan Bunga mengangguk.

Wisnu pun menatap mejanya yang masih kosong. "Belum dateng?" tanya Wisnu lagi. "Udah, nih udah hampir habis," jawab Bunga dengan mengangkat gelas kaca berisikan jus alpukat yang sudah hampir habis.

Laki laki itu malah tersenyum kepada Bunga. "Maksud aku makannya," ucap Wisnu. "Belum, cuma pesen minum doang." balas Bunga.

"Aku pesenin, kamu mau makan apa?" tanya Wisnu dan Bunga sedikit berfikir. "Salad buah aja deh," jawab Bunga. "Itu aja?" tanya Wisnu dan Bunga mengangguk pelan.

"Oke, bentar ya" imbuhnya.

Bunga menatap kepergian Wisnu untuk memesan. Dia tersenyum melihatnya, Wisnu sudah sangat berubah. Berbeda dengan dulu. Bahkan sekarang lebih tampan.

Di luar ruangan, sebuah motor baru saja berhenti. Pemiliknya melepaskan helm full face nya dan berjalan masuk ke dalam. Dia berhenti untuk mencari meja karena pengunjung lumayan ramai hingga banyak meja yang sudah ada pemesannya.

Pandangannya terkunci pada seorang gadis yang duduk sendiri di sudut ruangan. Dia tersenyum dan berpikir untuk ke sana. Namun masih beberapa langkah, dia berhenti.

Ia melihat ada seorang laki laki yang datang dan duduk di depannya dengan membawa makanan.

Siapa dia? Apa dia laki laki yang Wira dan Salma bilang?. Pikirnya di dalam hati.

Dia pun melanjutkan langkahnya untuk ke meja itu. "Hai Bunga!" sapa nya membuat Bunga dan Wisnu menoleh secara bersamaan.

"Rangga, ngapain lo disini?" tanya Bunga langsung. "Mau balik lagi ke kamu lah, aku kan udah minta maaf," jawab Rangga dengan tersenyum.

"Nggak, gue gak akan pernah nerima lo lagi. Mending lo pergi, jangan ganggu gue!!"

Rangga menoleh dan menatap ke arah Wisnu yang juga menatapnya. Rangga hanya tersenyum tanpa mengatakan satu kata apa pun.

"Yaudah aku pergi, see you."

Rangga tersenyum dan pergi dari sana. Ia sudah lega jika Bunga tidak di rumah sakit. Bunga keluar dari rumah sakit tiga hari yang lalu karena kondisinya sudah membaik dari hari ke hari.