BAB 29 - Fraeclarus

336 76 1
                                    

🌼HAPPY READING🌼
jangan lupa vote dan komen :)
Dapet salam dari Gavin ewww

***

Seorang pasangan suami istri baru saja keluar dari dalam rumahnya. Dari kejauhan, seorang gadis tengah memperhatikannya.

Sedekat itu kah papa sama wanita itu? Bener bener, papa udah gak sayang sama aku. Bahkan papa gak mau berusaha cari aku.

Kalimat itu terucap dengan air mata. Setelah melihat putrinya marah dan kecewa padanya, ia tetap memilih perempuan itu.

Bunga sendiri tidak tau siapa wanita itu sebenarnya, sepertinya hubungan mereka berdua sudah sangat dekat hingga Tomy membawanya ke rumahnya.

"Bunga, are you oke?" Tanya Fendi ketika melihat air mata putrinya jatuh dari tempat persembunyiannya.

Bunga mengangguk pelan. Dia baik baik saja, namun dirinya tidak bisa menerima semuanya saat ini. Bunga sudah benar benar tak punya siapa siapa lagi selain Fendi dan kedua sahabatnya itu.

"Pa, papa mau bantu Bunga?" Tanya Bunga. "Tentu" jawab Fendi dengan tersenyum.

Bunga membalas senyum Fendi dan menarik nafasnya. "Papa anterin Bunga ikutin mobil papa Tomy ya. Bunga mau tau, papa sama perempuan itu mau kemana" ucap Bunga.

Fendi mengangguk. Dia paham dengan posisi Bunga saat ini. Sangat berat menerima semuanya, namun Bunga bisa apa. Dia hanya bisa melihatnya dan pasrah saja karena mereka sudah tak mempedulikan Bunga.

Bunga dan Fendi terus memperhatikan mereka berdua. Setelah keluar dari rumah, mereka langsung masuk ke dalam mobil Tomy.

"Pa, ayo pa" ucap Bunga saat melihat mobil Tomy melaju.

Fendi pun mengangguk dan mengikuti mobil Tomy dari belakang. Entah Tomy dan Ningrum mau pergi kemana, Bunga tidak tau. Bahkan Bunga sendiri belum mengetahui siapa nama wanita yang selalu bersama Tomy itu.

•••

Tepat pukul sebelas malam Gavin sampai di rumahnya. Dia sangat sibuk bekerja hari ini sampai lupa waktu.

Tangan Gavin meraih kenop pintu rumahnya dan berusaha membukanya, namun tidak bisa. Sepertinya sudah dikunci, di rumahnya ini semua pintu harus dikunci sebelum jam sembilan malam.

"Kuncinya di mobil ya?" Tanya Gavin pada dirinya sendiri ketika tidak menemukan kunci rumahnya di saku celana dan jaketnya.

Gavin pun meletakan tasnya di depan pintu dan kembali ke mobilnya untuk mencari kunci rumahnya. "Kok gak ada sih?" Tanya Gavin saat dia kembali tak menemukan kunci rumahnya di laci dashboard mobilnya.

Laki laki itu menutup pintu mobilnya dan menatap rumahnya yang sangat mewah itu. "Ya kali gue panjat sampai atas" ucap Gavin ketika melihat tirai jendela kamarnya masih terbuka dan lampunya masih menyala terang.

"Gak ada pilihan lain lagi" lanjutnya dan berlari mengambil tasnya untuk di bawa ke atas karena ada laptop dan file penting di dalam, tak mungkin Gavin meninggalkannya di depan pintu samapi pagi.

Gavin pun berjalan di tangga rumah yang ada di samping yang menghubungkan sampai lantai dua saja. Laki laki itu mencoba membuka pintu samping namun tak bisa juga.

Fraeclarus [Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang