🌼HAPPY READING🌼
Ayo berkomentar :) dari kemarin aku
dikacangin sama kalian...***
Malam ini Bunga telah siap, tinggal menunggu Fendi pulang dan langsung pergi. Mereka berdua akan pergi ke rumah sakit untuk check up keadaan Bunga.
drettt... drettt... drettt...
Layar ponsel Bunga menyala dan bergetar di atas nakas yang ada sebelah tempat tidurnya. Gadis itu langsung meraih ponselnya dan melihat siapa yang menelfon.
"Hallo pa?" Sapa Bunga setelah menggeser tombol hijau di layar ponselnya.
"Papa sudah di depan. Kamu turun ya" ucap Fendi dari bawah sana.
Bunga pun mengintip keluar dari jendela kamarnya dan melihat mobil Fendi yang ada di depan gerbang rumahnya.
"Iya pa, aku turun sekarang" balas Bunga dan mematikan sambungan telfonnya dan mengambil tas selempang yang berwarna maroon di atas kasur.
Bunga pun keluar dari kamarnya dengan berjalan menuju lift rumahnya. Bunga pun menekan satu tombol dan pintu lift terbuka.
Dia masuk dan kembali menekan tombol untuk menutup pintu liftnya. Setelah sampai di lantai bawah Bunga berjalan menghampiri Bi Ira, asisten rumah tangga di rumahnya.
"Bi, Bunya pergi dulu ya" ucap Bunga.
"Iya non, hati hati" balas Bi Ira dan Bunga mengangguk dengan tersenyum ramah.
Ira senang dengan Bunga tinggal di rumah itu. Dia sangat ramah dan sopan. Bahkan Bunga sering mengambil minum sendiri jika ia haus dari pada memanggil pelayan di rumahnya.
Sering kali juga Ira merasa tidak enak dengan Bunga dan Fendi, ia bekerja di sana untuk mereka namun Bunga selalu melakukan semua hal dengan sendiri walau banyak pembantu lainnya selain Ira.
Setiap kali Ira ingin membersihkan kamar Bunga, pasti Bunga sudah terlebih dahulu membersihkannya. Kamar Bunga selalu bersih karena setiap ia bangun tidur di pagi hari langsung membersihkan kamarnya.
Bunga menutup pintu rumahnya dan berjalan keluar. Dia masuk ke dalam mobil Fendi, lalu Fendi melajukannya meninggalkan pekarangan rumah.
"Emang papa gak capek apa, kan habis kerja langsung anter Bunga check up?" Tanya Bunga dengan menoleh ke arah Fendi yang sedang fokus menyetir.
Bunga melihat Fendi yang tersenyum. "Ya enggak lah. Papa akan selalu mengantar kamu ke rumah sakit untuk check up, papa juga mau tau tentang kondisi perkembangan kesehatan kamu" jawab Fendi.
Jawaban Fendi mampu membuat Bunga tersenyum. Bahkan Fendi lebih sangat amat peduli dengan Bunga dari Tomy.
Ketika Fendi selalu mengatakan tentang kepeduliannya dengan kesehatan dirinya, Bunga selalu mengingat kejadian di masa lalunya.
Saat dia masih duduk di bangku SD, dia pernah sakit dan harus di rawat di rumah sakit. Namun Tomy sama sekali tidak peduli, hanya bibi di rumahnya yang menemaninya.
Bunga selalu sadar jika Fendi lebih menyayanginya dari ayahnya sendiri. Setiap kali itu juga Bunga selalu mengingat wanita yang pernah pergi dengan ayahnya itu, Bunga berfikir dialah yang menghasut Tomy supaya lebih peduli dengannya dan meninggalkan Bunga.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fraeclarus [Terbit]
Teen FictionStart : 18 July 2020 Finish : 23 Agustus 2020 ••• "Ketika dia menjadi penyempurna Hidupku" (jangan plagiat, kalian tidak bisa merasakan bagaimana rasanya menjadi penulis jika ceritanya dijiblak) ORIGINAL BY DILA NUR HIKMAH SABTU, 18 JULY 2020 [ON GO...