BAB 40 - Fraeclarus

307 54 21
                                    

🌼HAPPY READING🌼
Jangan Lupa Vote dan Komen

•••

Kelas sebelas IPA satu tak seperti biasanya saat istirahat. Yang biasanya langsung pergi ke kantin sebelumnya mereka masih duduk duduk di bangku koridor sekolah.

"Anggi, Salma di mana?" tanya Wira pada Anggi, teman sekelas Salma dan Bunga.

"Ke rumah sakit, tadi Bunga pingsan waktu olahraga," jawab Anggi. "Hah pingsan?" tanya Wira memastikan kembali.

Roni, Bayu dan Tomy yang mendengarnya juga ikut terkejut. "Iya, kayaknya Bunga mimisan ra. Soalnya waktu dia jatuh wajahnya udah berdarah gitu," jawab Anggi.

"Bunga di bawa ke rumah sakit mana?" tanya Roni. "Medika sejahtera kayaknya, cuma rumah sakit itu yang paling deket sama sekolah kan," jawab Anggi.

"Thanks ya gi," ucap Wira dan Anggi mengangguk.

Wira pun berjalan pergi meninggalkan Anggi dan beberapa temannya yang ada di sana. "Ra tunggu!!" panggil Roni dan menyusul Wira.

Bayu dan Tomy tersenyum ke arah Anggi dan pergi dari sana untuk menyusul Wira. Sepertinya dia akan pergi ke rumah sakit untuk menemui Salma dan mengecek keadaan Bunga.

"Wira lo mau kemana sih?" tanya Roni yang berjalan di belakangnya.

"Rumah sakit lah ron, kemana lagi emangnya?" jawab Wira tanpa menoleh ke arahnya. "Masih istirahat bro, belum pulang," ucap Roni yang tak mampu membuat Wira menghentikan langkahnya.

"Gampang, lo mau ikut gue apa enggak?" tanya Wira dan Roni membulatkan matanya, tawaran Wira adalah tawaran emas.

Ikut aja kali ya, kan habis ini pelajaran sejarah. Pasti ngantuk gue di kelas, ah iya aja deh. Batin Roni.

"Gue ikut deh," jawab Roni dan berlari kecil untuk menyusul langkah Wira yang cepat.

Batu dan Tomy tertinggal jauh di belakang mereka. Wira berjalan dengan sangat cepat bak angin putung beliung, begitu juga dengan Roni.

"Ah capek gue tom, haus lagi. Kantin yuk, gue beliin minum buat lo sekalian deh," ajak Bayu karena nafasnya terengah-engah kelelahan.

"Gitu dong, ayo lah."

Mereka berdua pun berbalik dan berjalan untuk pergi ke kantin. Nanti saja setelah pulang sekolah mereka akan menengok Bunga.

Mobil Wira melaju meninggalkan parkiran sekolah. Dia membunyikan klakson mobilnya supaya pak satpam membukakan gerbang untungnya.

"Mau kemana mas? Masih jam pelajaran ini, belum saatnya pulang!" tanya pak satpam dengan sedikit berteriak.

"Saya ada urusan darurat, cepetan bukain atau saya laporin bapak ke kepala sekolah!!" jawab Wira dengan berteriak.

Mendengar jawaban dari Wira, pak satpam itu menurut dan membuka gerbang sekolah untuk mobil Wira. Setelah mobil Wira pergi melaju meninggalkan pekarangan sekolah, pak satpam kembali menutup gerbangnya.

"Ron lo telfon Salma deh, tanyain Bunga ada di ruangan apa dan nomor berapa," suruh Wira dan Roni mengangguk pelan.

Laki laki itu mengeluarkan ponselnya dan mencari kontak Salma untuk menelfon nya. Panggilan pertama tak salma terima. Roni pun mencobanya kembali, yang kedua juga sama.

Fraeclarus [Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang