9

137 13 2
                                    

Budayakan vote dan Comen.
Hargai karya saya.

Hargai karya saya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Happy reading

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Happy reading.

&&&&&

Makan malam di rumah Arsen.

"Ma, Pa. Perkenalkan ini Olifia Keina Berlian, pacar Arsen. Arsen harap Mama dan Papa merestui hubungan kami." Ucap Arsen memperkenalkan Olif kepada kedua orang tuanya setelah selesai makan dan bertempat di meja makan keluarga Arsen.

Sedangkan Mamanya yang sedang minum segera meletakkan gelasnya ke meja dengan suara sedikit keras. "Mama tidak setuju."

"Mama, jaga bicaramu." Ucap Tuan Fernansyah kepada istrinya.

Tapi, istrinya tidak mendengarkan apa yang di ucapkan Tuan Fernansyah, ia berpura-pura tuli. "Mama sudah bilang sama kamu, kamu ini tampan dan banyak hadis luar sana yang suka dengan kamu, pokoknya Mama tidak setuju dengan hubungan kamu, apalagi dengan gadis ini, gadis polos, kucel, Mama tidak suka. Dari kalangan apa dia? Bagaimana asal usul keluarganya memangnya kamu sudah tahu? Arsenal, kalau cari calon istri itu yang benar, lihat dulu bibit bobotnya, siapa tau dia orang tuanya tidak jelas."

Deg

Sudah, kesabaran Olif sudah cukup hari ini, mungkin tidak apa jika Mama Arsen menjelekkan, mengolok fisiknya. Tapi, jika orang tua yang tidak tahu dengan alur cerita yang Olif buat, Olif tidak terima, dia tidak bisa terima kali ini.

"Mohon maaf Nyonya Fernansyah yang terhormat, saya memang gadis polos, saya memang gadis kucel, saya gadis nakal di sekolah, yang selalu melanggar kedisiplinan dalam sekolah dan saya terima jika anda mengolok saya, menjelekkan saya, menjatuhkan harga diri saya. Tapi, jika anda membawa orang tua saya dalam kata-kata anda mengolok saya, saya tidak terima. Semua harta kekayaan yang anda punya saat ini, lebih mahal kasih sayang orang tua saya, lagian," ucapnya terhenti sambil melihat ke arah Arsen dengan mata dipenuhi amarah. "Lagian, saya tidak pernah menginginkan kaki saya menginjak tanah rumah anda dan saya juga tidak pernah Sudi memiliki calon suami seperti anak Anda dan ini semua hanya pikiran konyol anak anda."

𝐖𝐢𝐝𝐨𝐰𝐞𝐫? ✓ (Belum Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang