Jika yang di atas sudah berkehendak, aku bisa apa. Serasa berkurang, ingin bertemu tapi dimana?
.
.
.
."Ya Allah ... Kuatkan hati Olif."
Usai pemakaman Olif dan bundanya segera pulang kerumah disusul dengan Andre dan juga Arsen di belakangnya.
"Bunda istirahat dulu yah, nanti Olif bawain Bunda makanan," ucapnya dengan senyum yang terpaksa. Ia tahu jika Bundanya sangatlah terpukul.
Kehilangan seseorang di dalam hidup kita, kehilangan sebagian hati dan jiwa kita itu sangat susah untuk di lupa dengan jangka waktu yang singkat.
Sang ibu mengangguk, saat akan melangkahkan kakinya yang kedua, ibu Olif pingsan dengan sigap Arsen dan juga Andre segera membopong badan ibunda Olif.
Di dalam kamar Olif sempatkan membuka ponselnya ia kira Citra akan memberi kabar, tapi ternyata tidak. Bahkan pesannya yang beberapa hari lalu ia kirim tidak Citra baca sama sekali. Apa dia tahu jika dirinya sekarang berduka?
Olifia K.B
Citra apa Lo tau kalau gue lagi berduka? Ayah meninggal, Cit.Pesan yang Olif kirim pun saat ini tak kuncung membiru. Ada apa sebenarnya dengan Citra.
•••
keesokan harinya Olif masih belum sekolah. Ia masih ingin menemani bundanya di rumah. Beberapa teman kelasnya kemarin datang ke rumahnya berbelasungkawa, saat sedang berada di rumah Olif, dia sempat bertanya apakah Citra sudah sekolah. Tapi, mereka menggelengkan kepala, bahkan wali kelas pun sudah kerumahnya tapi katanya tidak ada orang. Rumah Citra seperti sudah tidak ada penghuni.
Dari penjelasan temannya kemarin dia sangat begitu yakin jika Citra tengah di hadang oleh masalah besar. Biasanya kalau ada sesuatu dengannya, Citra akan bercerita padanya, tapi tidak dengan masalah kali ini.
Disisi lain Arsen yang masih berkutik dengan laptopnya di ranjang membuat ia malas untuk menginjakkan kakinya di lantai. Arsen mengambil ponselnya mencari kontak seseorang disana. Olif.
Arsenal F
Olif, ada waktu keluar sebentar hari ini?Sambil menunggu balasan dari Olif, Arsen kembali berkutik dengan laptopnya lagi.
Tring!!
Olifia KB
Nggak bisa, lagi jagain Bunda.Arsenal F
Kita ajak Bunda biar tidak suntuk di rumah sendiri.Olifia KB
Lagi males keluar.Ada apa dengan Olif biasanya meskipun hanya membaca pesan darinya dia menyetujui meskipun tidak berkata jika dia mau. Tapi kali ini, kenapa tidak mau?
Dengan segera Arsen turun dari ranjangnya, membersihkan diri dan berganti pakaiannya untuk pergi ke rumah Olif.
Saat sudah selesai dan akan mengambil kunci mobil, pintu kamarnya di ketik oleh seseorang.
"Arsen, ada yang mencari kamu." Kata sang papa.
Siapa? Bukannya Olif tadi bilang tidak mau?
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐖𝐢𝐝𝐨𝐰𝐞𝐫? ✓ (Belum Revisi)
Teen Fiction[FOLLOW SEBELUM MEMBACA] [BUDAYAKAN VOTE DAN COMEN] Duda? Sering kali sahabat karibnya itu memanggilnya dengan sebutan tersebut. Arsenal Fernansyah, seorang peri berumur 25 tahun, menjadi guru BK di sekolah milik orang tuanya serta menjadi seorang C...