Jangan lupa Vote
Selamat membaca:)
&&&Saat ini Gavin telah kembali ke tempat dirinya dan Olif duduk dengan membawa tiga buah ice cream rasa cokelat di tangannya.
Reyhan yang sedang duduk di samping Olif sangat senang saat dirinya melihat Gavin membawa ice cream untuk dirinya.
"Ini buat Reyhan." Ucap Gavin sambil memberikan ice cream kepada Reyhan, dan dengan senang hati, rehan menerimanya.
"Ini buat kamu." Ucapnya kepada Olif dengan senyum yang merekah di bibirnya.
Reyhan, Olif dan juga Gavin sedang menikmati ice cream masing-masing. Sesekali secara bersamaan Olif dengan Gavin melihat Reyhan yang sedang memakan ice cream nya dengan mulut yang belepotan.
Olif sangat senang saat dirinya mempunyai Reyhan dan Gavin dalam hidupnya. "Persis sekali, seperti keluarga kecil yang bahagia." Gumam Olif dalam Hati.
"Vin, nanti pulangnya kita mampir ke toko buku bekas yah, aku mau beli koran buat makalah yang kata aku itu." Pintanya kepada Gavin yang sedang mengelus puncak kepala Reyhan.
Gavin tersenyum ke arah Olif yang masih menikmati ice cream nya. "Baiklah, nanti kita ke toko buku bekas. Untuk sekarang, apakah kalian berdua tidak ingin memakan sesuatu lagi?" Tanya Gavin.
Olif masih berpikir dan melihat ke sekelilingnya. "Cireng boleh, Vin." Jawabnya dan di angguki oleh Gavin.
Sedangkan Reyhan berhenti memakan ice cream nya saat dia mendengarkan nama makanan aneh di telinganya. "Cireng? Apa itu, Kak Olif? Reyhan tidak pernah mendengar nama makanan itu. Apakah enak?"
Olif dan Gavin hanya tersenyum menanggapi pertanyaan Reyhan. Mungkin anak kecil ini dari keluarga yang sangat kaya raya sampai dirinya tidak pernah mendengar nama jajanan pinggir jalan yang sangat enak itu.
"Cireng itu adalah adonan tepung Rey, enak kenyal. Biasanya di dalam adonan cireng itu di beri isi usus ayam, sosis, daging sapi dan cincangan daging ayam." Jelas Olif.
"Jajan pinggir jalan?" Tanya Reyhan yang kemudian menoleh ke arah seberang jalan yang terlihat banyak orang penjual kaki lima dengan jajannya yang enak kata Olif.
"Kata Papa, Reyhan tidak boleh makan jajanan pinggir jalan, tidak sehat. Nanti Reyhan bisa sakit." Tuturnya.
Gavin tersenyum mendengar penuturan Reyhan yang keluar dari mulutnya. "Kak Gavin mau beli cireng dulu, nanti kalau Kak Olif sama Kak Gavin sudah beli, Reyhan tidak boleh minta, Rey boleh melihat saja." Ucap Gavin mengedipkan sebelah matanya kepada Olif.
Setelah beberapa menit menunggu Gavin membeli cireng, akhirnya Gavin datang dengan membawa cireng, jajanan pinggir jalan yang sangat Olif sukai.
"Ini buat kamu." Ucapnya kepada Olif dengan memberikan cireng kepadanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐖𝐢𝐝𝐨𝐰𝐞𝐫? ✓ (Belum Revisi)
Teen Fiction[FOLLOW SEBELUM MEMBACA] [BUDAYAKAN VOTE DAN COMEN] Duda? Sering kali sahabat karibnya itu memanggilnya dengan sebutan tersebut. Arsenal Fernansyah, seorang peri berumur 25 tahun, menjadi guru BK di sekolah milik orang tuanya serta menjadi seorang C...