***
Berubah adalah sesuatu yang tidak bisa kita ketahui kapan hal itu terjadi. Apakah kita akan berubah menjadi lebih baik ataukah justru pada akhirnya kita berubah menjadi semakin buruk. Austin McDowell berjanji pada Ibunya untuk berubah semalam. Namun itu tampaknya hanyalah sebuah bual-an. Berengsek tetaplah seorang bajingan.
Orang tua Austin mengirimkan seseorang untuk mengajarkan lelaki itu mengenai apa saja yang dilakukan agar bisa memimpin McDowell Enterprise. Pria itu berdiri di depan Yessie dengan wajah masam. Dia sudah datang pagi dan Austin menghilang bagaikan kelelawar yang berlari-- bersembunyi menuju sarangnya.
"Maaf, aku tidak tahu Aussie pergi kemana. Ponselnya tak bisa dihubungi," ujar Yessie merasa bersalah. Bagaimana mungkin Austin berjanji mau belajar bisnis dan melanggar janji keesokan paginya. "Aku tidak apa-apa." Pria itu mengatakan tak seperti yang ada dipikirannya.
"Namaku Anthony Hall, kau bisa memanggilku Tony." Pria itu mengenalkan diri seraya mengamati Yessie yang sedang memakai piyama berwarna navi polos. Dia mengurai rambutnya sehingga wajahnya tampak semakin cantik. "Yessy montghomory," balas Yessie sambil menyambut tangan pria itu.
Anthony mendadak sumringah. "Aku sangat mengapresiasi kemauanmu untuk menikahi bajingan kecil ini. Kudengar kau tidak mencintainya." Anthony berusaha akrab dengan Yessie. "Maaf, apa aku salah?" Anthony cepat-cepat bertanya saat mengamati wajah datar Yessie.
"Tidak apa-apa. Maksudku--, kami memang tidak saling mencintai. Aku hanya ingin bayiku merasakan bahagia berada di sisi Ayahnya. Sejak kecil aku sebatang kara. Itu sebabnya aku memperjuangkan hak anakku meskipun hatiku berkata lain." Yessie belum pernah membicarakan masa kecilnya kepada siapa pun termasuk ke Austin.
"Aku ikut bersedih akan masa lalumu. Aku tidak berniat mengungkitnya." Anthony memerhatikan Yessie. Dan semakin dia melihatnya semakin dia merasakan penderitaan wanita itu. "Aku akan segera pergi," kata Anthony. Dia buru-buru, dia harus bertemu Ayah Austin untuk melaporkan kegiatan pagi ini--bahwa Austin tidak ada di apartemen.
"Ini kartu namaku. Aku bersedia meluangkan waktu kalau kau butuh teman mengobrol." Anthony menyodorkan kartu namanya. Yessie tak berniat membicarakan lebih lanjut masalahnya dengan Anthony. Akan tetapi dia mengambil kartu nama pria itu. Dia hanya akan menyimpannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Bastard Husband (Young Daddy)
General Fiction"Kau mulai cerewet seperti ibuku, Yessie! Sejak kapan kau perhatian seperti ini padaku?" Austin tersenyum miring. Meletakkan kakinya di atas meja sambil menyemburkan asap rokok di udara. Kali ini tidak ada lagi kata "Bu" yang menyertai kalimatnya. Y...