"Kau mulai cerewet seperti ibuku, Yessie! Sejak kapan kau perhatian seperti ini padaku?" Austin tersenyum miring. Meletakkan kakinya di atas meja sambil menyemburkan asap rokok di udara. Kali ini tidak ada lagi kata "Bu" yang menyertai kalimatnya. Y...
Usai berbelanja di supermarket, Yessie berangkat mengajar sendirian. Dia cukup murung karena suaminya tidak bisa diandalkan. Austin malah sibuk berbelanja bersama Erica. Bajingan itu membuat Yessie kebingungan. Terkadang dia menunjukkan baik, lalu terkadang dia menunjukkan sisi bajingannya sebagai laki-laki.
Kelas tempat Yessie mengajar hari ini seperti biasa. Tidak terlalu membebaninya. Kelas itu berakhir ketika jam menunjukkan pukul 13:00 siang. Dan Yessie cukup malas pulang cepat. Yessie tidak mau tinggal di rumah sendirian. Austin pasti belum pulang. Pria itu tentu sedang asyik bermesraan bersama pacarnya Erica.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Melupakan Austin, Yessie mengingat kejadian tadi pagi. Dia bertemu Anthony dan lelaki tersebut memberinya kartu nama. Yessie melihat-lihat kartu nama itu dan mempertimbangkan untuk bertemu Antony. Apa Anthony sudah istirahat? Tepatnya apakah pria itu mau bertemu Yessie.
"Hei, Miss Montghomory!" Nick membuyarkan lamunan Yessie. Dia duduk di samping wanita itu. Yessie menoleh ke arah Nick dan menyadari lelaki itu cukup tampan. Nick memiliki berewok dan otot besar sehingga dia tidak tampak seperti remaja 18 tahun. Lagipula Nick mungkin lebih dewasa dari Austin.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Halo, Nick. Kau mungkin tidak mesti memanggilku Miss lagi. Panggil aku Yessie saja. Aku mulai berpikir kalau kita berdua bisa berteman." Suami Yessie seumuran dengan Nick--bahkan sahabat suaminya. Yessie berniat dekat dengan Nick agar bisa memahami Austin. "Tentu saja. Aku sangat bahagia kau mau berteman dengan aku." Nick kegirangan.
"Apa kau masih punya jam mengajar? Mau ikut denganku ke suatu tempat?" Yessie sudah tidak punya kelas lagi. Dan Nick mengajaknya ke suatu tempat? Yessie sejujurnya tidak punya kegiatan namun dia tidak yakin pergi bersama Nick adalah ide yang bagus. "Aku sudah tidak punya jam mengajar. Memangnya kemana kita akan pergi?"
"Ini kejutan. Tidak akan seru kalau aku memberitahumu." Yessie masih ragu. Namun Nick menarik tangannya pergi dari perpustakaan. Saat memerhatikan Nick sangat ramah terhadapnya, Yessie berharap suatu hari Austin bisa memperlakukan dia seperti Nick perhatian kepadanya.