Chapter 35

5.2K 750 21
                                    

~~~ Happy Reading ~~~

'Sial, chakraku mulai habis!' batin (Name)

(Name) mulai tidak fokus dan itulah yang menjadi kesempatan bagi Orochimaru. Pria ular itu menyentuh kedua kaki gadis Uchiha itu dan membuat gadis itu menjadi tidak bisa berdiri.

'Dia berhasil melumpuhkan saraf di kakiku!' batin (Name) yang mulai panik.

"Aku tidak akan membunuhmu disini (Name) karna kau akan sangat berguna bagiku di masa depan nantinya." Orochimaru menatapi gadis itu layaknya ular yang sedang mengintai mangsanya saja.

Orochimaru berlari menuju kearah Tsunade dan (Name) yang melihat akan hal itu langsung mengalirkan seluruh chakranya di kedua kakinya agar kedua kakinya bisa ia gerakan lagi. Tsunade sendiri yang masih trauma melihat darah hanya diam saja saat melihat Orochimaru mengarah kearahnya.

"(Name), ka-kau." - (Tsunade)

"Dasar bocah keras kepala." - (Orochimaru)

"Tidak akan kubiarkan kau menyakiti bibi Tsunade!" - (Name)

Orochimaru mundur ke belakang dan menarik tangannya dari dada (Name). Langsung saja Tsunade menangkap tubuh (Name) dan tiba-tiba saja luka yang ada di dadanya mulai sembuh.

"Ka-Kaalahkan pria ular itu untukku, bibi Tsunade," ucap (Name) yang pandangan mulai menjadi kabur.

Tsunade menatap tajam kearah Orochimaru setelah melihat apa yang dilakukan oleh pria ular itu. Dia kemudian menaruh tubuh (Name) disampingnya Naruto yang tidak sadarkan diri.

Timeskip saat pertarungannya sudah selesai dan berada di desa

(Name) berdiri di sampingnya Shizune karna bibi angkatnya Tsunade menarik dirinya dengan paksa untuk datang ke pertemuan rapat itu.

"Aku ingin nanti (Name) menjadi hokage ketujuh di masa depan." - (Tsunade)

"Tu-Tunggu dulu bibi Tsunade, bukannya aku menolak tawaranmu ini tapi aku merasa kalau Naruto lah yang pantas menjadi hokage." - (Name)

"Apa yang dikatakan oleh putri Tsunade itu ada benarnya, (Y/n) kau adalah salah satu ninja yang sangat berbakat." - (Tetua 1)

"Ditambah kau itu sudah melindungi desa Konoha sebanyak 2 kali dari kehancuran." - (Tetua 2)

"Apalagi kau itu cucu angkat dari hokage ketiga." - (Tetua 3)

"Kau adalah murid Kakashi, guru Kakashi adalah Minato. Guru Minato  adalah Jiraiya, guru Jiraiya adalah hokage ketiga dan guru hokage ketiga adalah hokage kedua." - (Tetua 1)

(Name) berdecak kesal lalu segera dia berteleportasi ke tengah desa. (Name) memutuskan untuk makan di kedai ramen, tempat dimana Naruto sering makan ramen.

"Paman Teuchi, ramen jumbonya 1 yah." pesan (Name).

"Siap nona (Name)." jawab paman Teuchi dari dapur.

Setelah pesanannya sudah selesai, (Name) mengambil sumpitnya.

"Selamat makan." (Name) mulai memakan ramennya.

Timeskip saat selesai

"Uangnya aku taruh di meja ya, paman," ucap (Name) kemudian berjalan kelar dari kedai ramen.

Mengingat ucapannya bibi Tsunade dan juga para tetua, (Name) mulai tidak enak dengan Naruto. Dia merasa kalau dia telah mengambil impian Naruto sahabatnya. Tidak ada cara lain selain harus memberitahukan ini kepada Naruto. (Name) berlari ke arah apartemen Naruto dan sesampainya disana, gadis Uchiha itu langsung mengetuk cukup keras pintunya.

"(Name)? Ada apa?" tanya Naruto sambil mempersilahkan (Y/n) masuk ke dalam apartemennya.

"Naruto, kau harus menjadi kuat dariku!" ucap (Name) yang tiba-tiba kepada Naruto.

"Eehh kenapa tiba-tiba kau mengatakan hal seperti itu?"

"Itu karna aku akan dijadikan sebagai hokage keenam atau ketujuh nanti, aku tidak mau hal itu terjadi karna aku merasa tidak pantas untuk mendapatkan gelar itu."

"Tapi (Name), kau memang pantas mendapatkan gelar itu dibandingkan aku, mengingat kau itu sudah melindungi desa sedangkan aku tidak melakukan apapun untuk melindungi desa dari bahaya."

"Aku tidak mau Naruto! Aku tidak ingin mengambil impianmu itu, lagipula kau tahu kan kalau impianku itu bukan menjadi hokage."

"Baiklah, kalau begitu aku akan menjadi ninja yang hebat tapi (Name) kau harus berada disampingku yah!"

"Hu'um tentu saja Naruto."

~~~ Bersambung ~~~

Little Bijuu 1✔️(Naruto Various x Reader Uchiha)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang