"Kita pulang dulu ya, kamu baik-baik disini, jangan lupa makan," ucap tante Fia. Ya, Gito sudah memberitahu nama kedua orang tuanya.
"Kamu jagain Rena, alhamdulillah pacar kamu cantik gini, harus dijaga," ucap papanya, om Edy.
"Iya iya, Gito jagain," ucapnya. Om Edy dan tante Fia lebih dulu memasuki mobil, sementara aku masih bicara dengan Gito.
"Napa ga bilang-bilang si?? Panik ni!" ucapku kesal.
"Hahahaha, ya maap, tadi mama telepon katanya mau kesini, yaudah sekalian aja antar Rena pulang," ucapnya.
"Ya tapi, Rena gatau harus ngomong apa..."
"Santai aja, deketin diri sama camer. Dah sana," ucapnya mengusirku. Aku hanya cemberut dan memasuki mobil. Berusaha tenang.
"Dede mau duduk sama kaka cantik!" ucap Athala begitu aku memasuki mobil. Dia langsung melompat dari pangkuan mamanya menuju kursiku.
"Awas jatuh, dede," ucap tante Fia.
"Sini duduk sama kakak Rena," ucapku memangkunya. Khansa hanya diam duduk disampingku. Masih malu.
Mobil berjalan, kulihat Gito hanya tersenyum melihatku bersama keluarganya. Entah senyum senang atau senyum puas melihatku gugup tak karuan.
"Rumahnya dimana, Rena?" tanya om Edy.
"Di perumahan Loyal Square," ucapku.
"Gito tuh gimana aja kalau disekolah?" Tanya tante Fia.
"Eumm.. Gitu tante, kalau istirahat seringnya main bola dilapangan," ucapku gugup.
"Sekelas sama Gito?" tanya tante Fia lagi.
"Ngga tante, Rena IPA 2," ucapku.
"Oohh, Gito ga nakal kan disekolah?" tanya tante Fia, melihatku dari kaca didepannya.
"Kayak murid biasanya kok, tante" ucapku berusaha tidak menyinggung perasaan mereka.
"Gito itu kalau dirumah sering bantuin tante. Soalnya papanya Gito ini orang sibuk, jarang dirumah, jadi kalau ada apa-apa Gito yang disuruh," jelas tante Fia.
"Ayahnya Rena juga jarang dirumah, tante. Jadi cuma berdua sama mama," ucapku.
"Ayahnya kerja apa emangnya?"
"Kepala sekolah tante, tapi sekolahnya jauh dari rumah, jadi gitu,"
"Mamanya Gito ini dulu kerjanya juga lumayan jauh dari rumah. Tapi sekarang udah ganti profesi," ucap papanya.
"Jadi apa tante?" tanyaku.
"Buka toko kue dirumah, biar lebih dekat sama anak-anak, masih pada kecil soalnya," ucap tante Fia.
"Kuenya mama enak," ucap Khansa, akhirnya membuka suara.
"Khansa suka makan kuenya mama?" tanyaku.
"Suka, mama jago bikin jajan," ucapnya tersenyum.
"Dede? Kok ga ada suaranya?" Tanya tante Fia.
"Tidur dia," ucapku melihat dede tertidur dipangkuanku.
"Oalah.. Capek kali, tadi ga tidur siang," ucap mamanya.
"Tante asli jawa?" tanyaku.
"Keluarga tante orang ambon, trus nikah sama papanya Gito, pindah kesini," ucap mamanya.
"Ayahnya Rena udah dari kapan jadi kepsek?" Tanya om Edy.
"Baru baru ini, om. Sebelumnya jadi guru fisika, tapi dipanggil buat jadi kepsek," ucapku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Out Of The Box
Random"Cinta itu bukan permainan, lu ga akan tau arti cinta sampai lu tulus ngerasainnya." "Gue bakal ubah pandangan lu tentang cinta, percaya sama gue." - r&p - Renata Sanggita Petra. Gelar boy killer sudah disematkan padanya sejak kelas 8 SMP. Wajar saj...