playing with fire

24 3 3
                                    

"Deon mana si? Kok ga bisa dihubungin," keluh Lia. Sudah sejak sore pesannya tidak digubris oleh sang pacar.

"Di chat centang satu, di sms ga dijawab, di telpon juga ga jawab. Kemana si ni anak?" keluhnya kesal.

"Lia! Ga belajar kamu?" panggil Linda, mamanya Lia. Lia tidak menjawab, hanya diam fokus pada handphone-nya.

Brak!

Pintu terbuka kasar, Lia terkejut melihat Linda sudah menatapnya kesal. Dapat dilihat dari wajah dan bantingan pintu yang kasar.

"Bukannya belajar kamu malah main hp!" bentak Linda, merampas hp Lia dari genggamannya.

"Ma!"

"Hp kamu mama sita," ucap Linda.

"Ma, jangan lah ma, ntar Lia ngerjain tugas pake apa? Kalau disuruh cari di google gimana?" ucap Lia meminta hp nya kembali.

Tapi sayangnya Linda tak peduli dan segera keluar dari kamar Lia dengan hp Lia digenggamannya. Untungnya Lia masih memiliki laptop yang terhubung dengan whatsapp di hp nya.

"De, lu kemana sii.." gumamnya menatap layar laptop dengan gelisah.

— r&p —

Hari ini aku mulai kembali sibuk, sebentar lagi akan ada acara untuk perayaan hari guru, sekaligus festival seni di sekolahku. Yah, otomatis Osis sibuk lagi gais.. Tapi hari ini ada yang aneh, Lia tampak murung memasuki kelas.

"Li, kenapa?" tanyaku melihatnya lesu.

"Hp gue disita," ucapnya cepat. Ah wajar, pantas saja dia sampai murung begini.

"Oohh.."

"Lu liat Deon ga? Kemarin gue chat ga dibales terus," tanya Lia dengan raut cemas.

"Gatau, Li." Ucapku. Bohong, aku melihat Deon dengan cewek lain, bahkan ga hanya sekali.

"Gara-gara gue nyariin dia ni makanya hp gue disita," ucap Lia lagi.

Maaf, Li. Bukannya aku bohong, aku gabisa mastiin itu bener Deon atau bukan. Dan aku gatau soal cewenya.

"Ntar aja cari dia gih," ucapku.

"Ya jelas dicari lah! Btw, lu mulai sibuk lagi ya?" tanya Lia.

"Iya, hari guru udah deket, jadi kita udah mulai sibuk ngurus acaranya," jelasku singkat.

"Eh, Li. Lu sama Deon udah berapa lama?" tanyaku tiba-tiba.

"Sebulan lebih kayaknya," ucap Lia berpikir. Aku hanya ber-oh panjang menanggapinya.

Semoga hubungan mereka tidak apa-apa, tapi gimana kalau Deon benar-benar main dibelakang Lia?

— r&p —

Istirahat pertama, waktu makanku tergantikan dengan rapat Osis. Seminggu sebelum event, ruang Osis mulai ramai lagi. Entah di jam apapun, pasti ada aja penghuninya.

"Kayak biasa buat event hari guru kita adain upacara, trus festival seni sehari setelahnya." Ucap kak Rahmat.

"Kak, yang tiap kelas diminta bawa makanan buat guru-guru gimana?" tanya salah satu anggota. Sudah jadi tradisi disini, pada hari guru setiap kelas akan menyediakan makanan buat dimakan bareng.

Out Of The BoxTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang