Sudah cukup lama kulihat Rega memasuki rumah, tapi belum ada tanda-tanda mama akan membolehkanku keluar. Aku pasrah, Rega pasti ditolak mentah-mentah oleh mama.
"Lia, udah siap kamu?" tanya mama memasuki kamarku, melihatku hanya duduk diatas kasur.
"Apa-apaan kamu ini? Ganti baju," ucap mama menarikku agar berdiri.
"Kamu itu cewek, ada cowok yang mau ngajak kamu jalan. Mikir penampilan dikit lah, ganti baju ganti. Masa pake baju biasa begitu," ucap mama membuka lemariku, dan melempar beberapa baju padaku.
"Ma, ada apa?" tanyaku heran. Ga biasanya mama kayak gini.
"Ganti baju sekarang, kasian nak Chandra lama nungguin kamu." ucap mama menatapku lekat. Tampak kilatan rasa senang dimatanya.
"Chandra?" tanyaku.
"Iya teman kamu itu. Siapa namanya? Regachandra Alfian," ucap mama yang bahkan sudah lebih dulu tau nama lengkap Rega sebelum aku.
"Rega? Mama bolehin Lia jalan sama dia?" tanyaku heran.
"Iyalah, makanya sekarang ganti baju. Mama tunggu dibawah, cepet." ucap mama terburu-buru lantas keluar dari kamarku.
"Mama tumben baik," gumamku dan segera berganti baju. Seingatku mama hanya memberikan baju asal padaku, tapi ternyata tidak. Baju ini manis, mungkin selama ini pandanganku terhadap mama yang salah.
— r&p —
"Nak Chandra, ayo diminum dulu. Lia nya lagi siap-siap," ucap Linda membawakan secangkir teh pada Rega.
"Gausah repot-repot tante," ucap Rega sungkan.
"Gapapa, ayo diminum. Nak Chandra ini asli jawa?" tanya Linda, kali ini dengan senyuman.
"Iya tante, tapi bukan asli Jogja," ucap Rega usai menyesap teh nya.
"Asli mana?" tanya Linda.
"Sidoarjo tante, tapi pindah kesini ikut orang tua," ucap Rega, membahas sedikit latar belakangnya.
"Udah lama pindahnya?" tanya Linda tampak tertarik pada Rega.
"Baru tahun lalu," ucap Rega.
Tak lama setelah perbincangan itu, Lia muncul di ruang tamu dengan pakaian pilihan mamanya. tampak manis, tapi gak terlalu norak. Cocok dengan paras Lia yang natural.
Rega terkesiap melihat Lia, padahal mereka ga mau kencan, melainkan menyelidiki Deon dan Fira. Tapi Lia berdandan semanis ini membuat Rega sedikit ambyar.
"Nah Lia udah siap," ucap Linda melihat anak gadisnya yang tumbuh cantik.
"Ehem, yaudah tante kita langsung jalan aja." ucap Rega bangkit dari duduknya dan menyalimi tangan Linda.
"Hati-hati ya, jangan telat pulang." ucap Linda dengan senyumannya.
Rega mengangguk dan mengajak Lia keluar dari rumah. Di depan rumah, Lia dengan segudang pertanyaan menatap Rega tidak percaya.
"Apa?"
"Kok bisa si?" tanya Lia tampak ga percaya.
"Apanya?"
"Kok lu bisa diizinin sama mama?" Tanya Lia.
KAMU SEDANG MEMBACA
Out Of The Box
Random"Cinta itu bukan permainan, lu ga akan tau arti cinta sampai lu tulus ngerasainnya." "Gue bakal ubah pandangan lu tentang cinta, percaya sama gue." - r&p - Renata Sanggita Petra. Gelar boy killer sudah disematkan padanya sejak kelas 8 SMP. Wajar saj...