crier

28 2 13
                                    

"Halo, dek Rena. Liat Alin?" tanya mamanya Alin dari telepon.

"Ngga tante, emang ada apa ya?" tanyaku.

"Aduh, Alin belum pulang dari tadi sore," ucap mamanya.

"Lho, coba tanya Jo tante, biasanya kan Jo yang jemput," ucapku menyarankan.

"Nak Jo ga bisa dihubungi, dek. Tante juga khawatir ini,"

"Terakhir Alin kemana ya tante?" tanyaku ikut khawatir.

"Tadi sore dia pergi les, tapi sampai sekarang belum pulang."

Suara tante terdengar khawatir, aku jadi takut Jo dan Alin bertengkar. Kalau sampai Alin kenapa-napa, bisa gawat.

"Yaudah tante, Rena coba tanya temen-temen ya," ucapku membantunya agar tenang.

"Iya dek, makasih ya dek Rena,"

"Sama-sama tante," ucapku dan mematikan telpon.

Sesaat setelah itu, Lia mengirimiku banyak pesan. Menanyai kemana Alin pergi, kutebak mamanya Alin juga bertanya ke Lia. Aku cuma bisa bilang untuk doain Alin, dan coba nyari tau ke temen temen lain, terutama Jo.

— r&p —

Hari semakin gelap, ga ada taksi yang lewat. Aku hanya diam disini, mengeringkan sisa air mataku. Yang kulakukan hanya menatapi jalanan yang semakin sepi.

"Mama.. Alin mau pulang, Ma," rengekku.

"Lho? Neng Alin?" panggil seseorang membuatku sontak menoleh.

"Eh, ah, iya pak," ucapku menyisihkan sisa air mata, melihat satpam les ku menyapaku.

"Neng Alin kenapa? Kok duduk disini?" tanya pak satpam melihatku bingung.

"I-iya pak, tadi saya ada masalah dikit," ucapku berusaha tersenyum.

"Oalahh, ayo masuk dulu neng. Ini rumah bapak," ucap pak satpam mengajakku masuk. Ternyata sejak tadi aku duduk didepan rumahnya.

"Oh ini rumah bapak? Ah, gausah pak, ntar ngerepotin." Tolakku lembut, beranjak bangun dari tempat dudukku.

"Ya gapapa neng, udah mau magrib ini. Ntar neng Alin malah kenapa-napa, ayo masuk, ada ibu juga didalam." Ucapnya ramah. Aku tak bisa menolak, lagipula lebih baik aku masuk ketimbang memandang jalanan begini.

"Assalamualaikum, bu. Bapak pulang," ucap pak satpam saat membuka pintu.

"Ayo masuk, neng," ajaknya ramah. Aku tersenyum dan memasuki rumahnya.

Tak lama setelah itu, seorang wanita memakai daster rumahan keluar dari dalam.

"Eh bapak, sudah pulang? Lho ini siapa pak?" Tanya wanita itu menyambut suaminya.

"Ini murid ditempat kerja bapak, katanya ada masalah jadi belum bisa pulang." Ucapnya sambil melepas sepatu.

"Ohh, namanya siapa dekk?" tanya wanita itu melihat kearahku.

"Alin bu," ucapku sopan.

"Ayo, ayo sini masuk. Udah mau malam," ucap wanita itu menyambutku.

"Bu, bapak mau ganti pakaian dulu," ucap pak satpam mengecup kening istrinya.

"Nggih, pak. Jangan lupa mandi sekalian," ucapnya lalu membiarkan pak satpam memasuki rumah.

"Eh, Dek Alin, ayo masuk. Ibu baru selesai masak," ucap wanita itu mengijinkanku masuk, menggiringku menuju meja makan.

"Dek Alin belum makan toh? Makan disini aja gapapa," ucapnya, aku tersenyum ramah.

"Dek Alin ini kelas berapa?" tanya ibu itu lagi.

Out Of The BoxTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang