Rumah Rey.......
Aku dan teman-teman ku membeli makanan di luar dan membawa ke rumah ku. Seperti janji ku. Aku akan menteraktir teman-teman ku. Apa yang mau ia makan akan ku bayar. Sesampainya di rumah ku, kami merayakannya.
“Selamattttt untuk sahabat kita Reyan Alvaro karena sudah menaikan nilainya” ungkap Rama dengan penuh semangat.
“Selamatttttttttt” tambah Randy.
“Cherseeeee” saut kami sembari menyatukan minuman kami.
Kami meminum minuman yang tadi kami beli di luar.
“Eh btw mamah lo udah tau Rey tentang peringkat lo” tanya Rama padaku.
“Belum” jawab aku sembari menyender di sofa.
“Papah lo?” tanya Rama kembali.
“Belum” jawab aku
“Lah terus kita-kita aja yang tau?” tanya Randy yang sedang memegang remot TV.
“Iya” jawab aku singkat.
“Kenapa lo ga bilang aja lewat telepon?”
tanya Randy kembali.Dengan tatapan kosong aku menjawab.
“Nanti aja kalo ambil raport. Mereka juga tau”
“Iya juga si” jawab Randy.
“Oh iya Andin jadi kesini?” tanya Rizky yang belum mengetahui kalau Andin menolak ajakan ku.
“Engga” jawab aku dengan wajah putus asa.
“Kenapa ya?” Rizky bertanya kembali.
“Ya pasti engga mau lah, cewe pintar, baik, mana mau gabung sama kita. Pasti dia nganggap kita cuma cowo nakal. Ga ada sisi baiknya.” jawab Reno dengan prasangkanya.
“Iya juga si” jawab Rizky setuju dengan ucapan Reno.
“Oh iya gimana misi lo? lo udah liat tanda-tanda dia baper Rey?” Rama bertanya kepada ku.
Aku menjawab dengan nada yang ringan seperti seseorang yang tidak ada harapan lagi.
“Kayanya belum ada tanda-tanda dia suka sama gue, susah ga biasanya gue deketin cewe yang susah banget kaya dia”
“Tuh kan gue udah bilang. lo si gaya-gayaan pake bilang dua bulan aja juga udah baper. Mana buktinya? Engga kan? malah jadi lo Rey yang kasmaran sendiri sama dia hahaha” Randy bergumam dengan kata-katanya yang benar menurut ku.
“Ih apansi Ran, gue b aja!” aku menjawab mencoba untuk membela diri sendiri.
“Terus kenapa lo mau ajak Andin kesini?”
Randy bertanya dengan wajah penasarannya.“Ya sebagai tanda terima kasih aja lah” aku menjawab dengan wajah gugup.
“Tenang tenang Rey, kan kita-kita kasih waktu 2 tahun ya, bisa lah lo pepet lagi.”
Rama mencoba memberi ku pengertian.
“Nah iya, tenang aja Rey tenang. Lo pasti berhasil. Inget tiket bolanya aja, biar lo makin semangat pepetnya” tambah Rizky yang juga mencoba untuk memberi ku pengertian sekaligus menyemangati ku.
Aku dengan percaya dirinya menjawab.
“Oke lah 2 tahun gue bisa buat dia baper.”
Tapi kenyataannya aku yang malah kasmaran duluan dengan Andin. Sepertinya ini memang benar-benar aku yang sedang jatuh cinta. Ahhhhhhhh!!!! kenapa malah gue si. Pokonya dia juga harus jatuh cinta juga sama gue!! jadi impas. Ungkap ku dalam hati.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kamu Adalah Kenangan (Mengenalmu) TAMAT SEASON 1
Teen Fiction(Tamat Season 1) Laki-laki itu menjelaskan kepada perempuan cantik itu. Perempuan cantik dengan postur tubuh yang tinggi,kurus, kulit yang putih kekuningan, serta rambut panjangnya yang terurai, menoleh kepada laki-laki berseragam rapih itu dan ber...