Bab 32 Berpura-pura pingsan

32 7 0
                                    

Seperti biasanya setiap hari senin upacara. Tapi setiap upacara Andin tidak berbaris bersama dengan kelas ku. Karena dia harus menjaga di belakang barisan siswa dan siswi yang sedang berbaris untuk memastikan yang pingsan dan sakit saat upacara.


Saat pembina upacara sedang memberi amanat, ini saatnya aku berpura pura pingsan. Aku ingin memastikan apakah Andin khawatir atau tidak. Sebelumnya aku sudah bekerja sama dengan Rama, Reno, Randy, dan Rizky. Benar benar bagian yang ku tunggu tunggu mengetes Andin apakah dia khawatir atau tidak.



“Kalian sebagai siswa harus disiplin, baik itu disiplin masalah waktu......” pembina upacara masih memberi amanat.

Aku mulai dengan aksi ku untuk berpura pura pingsan.

“Loh Rey, lo kenapa?” ucap Rama memulai dengan wajah pura pura panik.

“Rey muka lo pucet, lo kenapa?” tambah Randy dengan suara besarnya membuat siswa dan siswi melihat ku.


Ini saatnya aku menunjukan pertunjukan ku. Ku terjatuh lah di tangan Randy. Dengan bantuan teman teman ku. Rizky memanggil PMR untuk membantu. Ia pastikan terlebih dahulu kalau Andin yang akan membantu. Dia melirik kesana dan kesini untuk melihat Andin.


“PMR!! PMR mana?” ungkap Rizky dengan wajah paniknya.

“Udah dateng belum Andinnya?” aku berbisik pelan pada Rama.

“Belum, sabar si Rizky lagi cari Andin”
jawab Rama di telinga ku. Agar tidak ada yang mendengar.

“Cepetan ih gue udah malu banget ini!!” gerutu ku pada Rama, Randy, dan Reno.

Datang lah Andin bersama anggota PMR, membuat aku langsung menutup mata ku kembali agar dia percaya.

“Reyyyy.....” teriak Andin pelan.

“Tandu mana tandu??” ungkap Andin memerintahkan anggotanya dengan paniknya.

Pada saat itu juga aku langsung di pindahkan ke tandu. Sesuai perintah ku Rama, Reno, Randy, dan Rizky yang membantu ku dan memegang tandunya. Agar nanti ketika sampai di ruang UKS aku langsung di tinggalkan mereka.

Dan kesempatan aku bisa berduaan bersama Andin di ruang UKS. Saat anggota PMR ingin membantu. Teman teman ku langsung menolaknya cepat dengan alasan anggotanya perempuan. Pasti tidak akan bisa menggotong dan memegang tandunya. Karena tubuh ku terlalu berat.


“Sebelah sini,  iya awas jangan terlalu ke pinggir nanti engga seimbang pas di gotong.” perintah Andin.

“Yang lain bantu aku ke UKS bawa Rey” perintah Andin kepada angggotanya dan langsung di tolak lah oleh Rama.

“Jangan dong, anggota lo cewe ga bisa gotong Rey yang badannya berat kaya gini. mending kita kita aja.” ucap Rama pada Andin.

“Bisa ko iyakan guys?” tanya Andin pada anggotanya.

“Engga kayanya din, kamu ga liat badannya Rey besar juga. Sedangkan UKS jauh mending yang cowo-cowo aja yang gotong. Kita jaga yang sakit lagi disini.”
ucap anggota PMR menjelaskan pada Andin.


“Oh yaudah” jawab Andin dengan nada pelan.

“Nah kan apa gue bilang,” ucap Rama kembali.


Karena suara kami yang berisik serta siswa dan siswi yang sedang fokus melihat ku di bopong membuat pembina upacara berucap dari sumber suara.

“Itu ada apa ramai-ramai di belakang?” tanya pembina upacara.

Randy dengan suara besarnya berteriak dengan kencang.

Kamu Adalah Kenangan (Mengenalmu) TAMAT SEASON 1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang