Saat aku sampai di lapangan, seperti biasa siswa perempuan banyak yang teriak melihat kami, seperti melihat anggota BTS yang ingin tampil hehehe.
“Eh liat deh Rey ganteng banget pake baju orens, omegat gue mau pingsan ngeliatnya!!” saut salah satu siswa perempuan dengan berlebihannya.
“Rama omegat itu kaki panjang banget ihhh gemesss!!” saut temannya siswa perempuan itu.
“Ih coba lo liat deh Reno dengan muka nakalnya bikin gue ah pokonya itu deh!!”
“Eh coba lo liat Randy noh dengan wajah gagahnya dan punggungnya yang kekar rasanya mau gue peluk!!”
“Lebay lo semua ah!! mending Rizky muka kalemnya ke arab-araban, aduh ngerasa adem bang kalo liat abang”
Ya itu lah ocehan-ocehan murid disini saat kami sedang menuju lapangan. Tapi entah lah hanya Andin yang tidak pernah mengatakan kami seperti itu. temannya saja Salsa kadang memuji kami. Makanya aku suka bilang dia tidak normal dan tidak berperasaan hmmmmm.
“Oke anak-anak pertandingan akan segera di mulai, untuk yang pertama di mulai dari kelas 9A melawan kelas 9B, kalian siappp???” ungkap pembawa acara dengan semangatnya.
“Siappppp pak!!” seru kami.
Pertandingan pun di mulai, seperti biasa aku di semangatkan oleh siswa-siswa perempuan dengan suara mereka yang kencang.
“Reyyyyyyy ayo semangatttt!!!”
“Ramaaaaaa go go ramaaaaa!!!”
“Randyyyyy tunjukan tendangan loooo!!!”
“Renooooooo semangatttt!!!”
“Rizkyyyyyyy semangat!!!”
Salah satu murid dari kelas 9B meneriaki kami dengan berkata.
“Ayo ayo kalian pasti menang kelas 9A ayo ayooooo!!” ucapnya dengan semangat.
Salah satu temannya menggerutu karena temannya itu salah memberikan dukungan.
“Hey lo kenapa kasih dukungan ke kelas 9A, kan kelas kita 9B tau!!”
“Gue khilaf sumpah, abis mereka keren-keren!!”
“Ih lo kelas sendiri juga!!!!”
Mereka berdua berdebat hanya karena mempermasalahkan dukungan. Lucu sekali ya mereka.
Setelah selesai melawan kelas 9B akhirnya permainan di menangkan oleh kami kelas 9A. Tapi belum final.
“Oke pertandingan pertama di menangkan oleh kelas 9A!! habis ini kelas 9A melawan kelas lain persiapkan ya. Saya beri waktu lima belas menit untuk istirahat sebentar,”
Ku lihat lah sekitar ku tidak ada Andin. Dalam hati ku bergumam. Dia benar-benar kekeh tidak mau melihat, dasar cewe aneh. Membuat ku sebal. saat aku mau mengambil minum tiba-tiba murid perempuan berteriak.
“Reyyyy..... ini buat lo minumannya” ucap murid perempuan itu sembari menghampiri ku.
Datang lah murid perempuan lagi, dan berkata.
“Ini aja Rey dari gue buat lo,”
“Ih apasi lo ganggu aja!! orang Rey maunya dari gue kan.” gertak murid perempuan yang awal.
“Dari gue dia maunya!! Lebih mahal minuman gue weee” ucap murid perempuan itu sambil menunjukan lidahnya. Mencoba untuk meremehkan murid perempuan yang satunya.
“Ih apaan minuman kaya gitu aja mahal hah? Mending minuman gue lebih seger uuuuu!!!!” balas murid perempuan itu lagi, sembari memajukan bibirnya.
“Lebih seger minuman gue pokoknya!!!” jawab murid perempuan itu dengan nada tinggi.
“Gue!!”
“Gue!!”
Saat kedua murid perempuan itu berdebat aku langsung berkata agar tidak terjadi perdebatan lagi di depan ku.
“Udah udah cukup!! gue ada minum ko.” ucap ku dengan suara kencang agar mereka segera berhenti dengan perdebatannya yang tidak penting itu.
“Ih lo si, jadinya Rey nolak gue kan!!”
bentak murid perempuan itu.“Lo yang ganggu gue!!”
“Lo!!”
“Lo!!”
Tetap saja masih sama, mereka masih saja berdebat membuat aku malas melihatnya. Aku pun langsung pergi meninggalkan mereka.
“Rey jangan pergi dong!” saut murid perempuan itu saat aku pergi.
“Tuh kan gara-gara lo, Rey gue pergi!!” balas murid perempuan yang satunya.
“Apa? Gue ga salah denger? Tadi lo bilang Rey lo? Heh!!! Denger lo ya. Rey engga suka cewe kaya lo muka pas-pasan, mending gue lah kemana-mana. Ngaku-ngaku Rey lo lagi. Jangan ngimpi!!!!” celetus murid perempuan itu, membuat murid perempuan yang satunya geram.
“Hahaha lo ngerasa cantik gitu? Heh!!! Ngaca sana lo! Ups, lupa kalo lo kan ga punya kaca ya di rumah aduh kasihan. Muka kaya lo ngaku-ngaku cantik. Ya lebih cantic gue lah hahaha” bentak murid perempuan itu dengan membanggakan dirinya.
“Ih dasar cewe centil!” jawab kembali murid perempuan dengan kesalnya. Murid perempuan yang satunya pergi karena tidak ingin berdebat lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kamu Adalah Kenangan (Mengenalmu) TAMAT SEASON 1
Teen Fiction(Tamat Season 1) Laki-laki itu menjelaskan kepada perempuan cantik itu. Perempuan cantik dengan postur tubuh yang tinggi,kurus, kulit yang putih kekuningan, serta rambut panjangnya yang terurai, menoleh kepada laki-laki berseragam rapih itu dan ber...