Bagian 28 Cemburunya Sang Putri

41 7 0
                                    

Lapangan.......

Di tengah terik matahari aku latihan. Tidak apa-apa kalau aku yang jadi pemimpin upacara. Karena aku mau melihat Andin bangga kepada ku. Aku juga memiliki kelebihan lain. Bukan hanya bermain bola saja. Akan ku buktikan pada Andin.

Ku lihat pelatih paskibra sudah datang. Tapi kali ini perempuan yang melatih. Aku benar-benar sebal karena perempuan pegang pegang tubuh ku untuk menyeimbangkan. Membuat Andin merasa tidak nyaman melihat ku di pegang pegang seperti ini. Wajah kesalnya terlihat dari kejauhan.

“Jadi gini Rey, badan lo harus gini. Maaf ya gue pegang.” ucap pelatih paskibra perempuan itu sembari memegang dada bidang ku.

“Iya.” jawab ku dengan singkat.

“Tangan lo kepal gini Rey, tatapannya ke depan, dan dada lo bidangin.”

“Gini?” tanya ku dengan wajah tidak bersemangat.

“Bukan, lebih tegak lagi.”

“Maaf ya, gue pegang lagi. Jadi dada lo harus gini.”

“Udah udah gue bisa sendiri!”

“Oh oke oke,,”

Saat aku sedang latihan. Tiba-tiba ku lihat Andin dari kejauhan yang meminta izin ke bu April untuk pergi ke toilet membuat ku salah fokus dengan dia.

“Bu saya izin bentar ya mau ke toilet” izin Andin pada bu April.

“Oh oke nanti langsung kesini ya kalo udah. soalnya nanti bagian kamu.” pinta bu April pada Andin.

“Baik bu”

Salsa yang sedang membaca janji siswa langsung berhenti saat Andin berkata dengannya.

“Sal,,,” panggil Andin dengan pelan.

“Iya din?”

“Aku titip buku undang undang ini ya”

“Loh kamu mau kemana?”

“Toilet”

“Oke deh”

Melihat hal itu aku langsung pergi dan mengikuti Andin.

“Rey weh pandangan lo ke depan!!” ucap pelatih perempuan itu.

“Bentar dulu!”

Saat itu juga aku langsung pergi meninggalkan latihan dan berlari mengikuti Andin.

“Woi lo mau kemana?” tanya pelatih perempuan itu padaku saat aku berlari.

“Rey mau kemana kamu?” tanya bu April padaku.

“Toilet bu” jawab ku sembari berlari.





Toilet Sekolah......

Aku tunggu lah Andin di depan toilet wanita membuat murid perempuan langsung terkejut melihat ku di depan toilet wanita.

“Loh Rey ko lo di depan toilet cewe, ngapain lo” tanya murid perempuan. Tetapi aku tidak menjawab.

Sudah hampir sepuluh menit ku tunggu dia di depan toilet wanita. Datang lah Andin dengan wajah lesunya dan terkejut saat melihat ku.

“Loh kamu ngapain disini?” tanya Andin dengan terkejut.

“Tadi aku liat kamu pergi dari latihan.”

“Ya terus kenapa? udah gih pergi latihan sana!”


“Kamu cemburu ya hehe” tanya ku dengan percaya diri.

“Cemburu sama siapa?”

“Ya sama aku lah, gara-gara tadi pelatih perempuan pegang pegang. Buat kamu bete kan?”

“Apasi engga lah jangan ngaco kamu”

“Yaudah iya, tapi inget ya din ucapan ku. Aku engga pernah tergoda lagi sama cewe lain. Jadi kamu jangan khawatir. Dan aku ga pernah serius deketin cewe lain lagi, keculi sama cewe depan aku” dengan perkataan itu aku langsung pergi meninggalkan Andin. Andin langsung menunduk malu serta bertanya apa maksudnya.



“Maksudnya?”  jawab Andin saat aku sudah pergi meninggalkannya.

Tapi aku mendengar perkatannnya dari kejauhan.

Ih Rey selalu ga jelas, bikin penasaran aja apa maksudnya gumam Andin di dalam hatinya.

Kamu Adalah Kenangan (Mengenalmu) TAMAT SEASON 1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang