Warning!!! Nomin Area
HAPPY READING!!!
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
."Na, maafin aku." Gumam Jeno.
Keluar dari kafe, Jaemin nyuruh Jeno untuk anter dia pulang dan sekarang mereka berdua sudah ada di taman belakang rumah Jaemin.
Jaemin masih diam bisu, tangannya aktif ngelus bulu anjing kesayangannya. Anjing samoyed putih yang Jeno hadiahin waktu ulang tahun Jaemin tahun lalu.
"Oke, aku bakalan jelasin semuanya tapi please jangan kayak gini lagi, ya." Pinta Jeno, Jaemin melirik Jeno sekilas.
"Cewek yang kamu liat itu anak temen Mama, dia ngikut mamanya kerumah dan Mama nyuruh aku buat ajak dia jalan jalan."
"Aku nggak ada hubungan apa apa sama dia Na,"
"Na, aku cuman sayang sama kamu. Anak bau kencur kayak dia nggak bakalan bikin aku suka sama dia."
"Na, kamu percayakan sama aku?"
Jeno menghela nafas panjangnya setelah melihat Jaemin mengangguk pelan. Jeno tersenyum memperlihatkan eyesmile kesayangan Jaemin.
"Siapa nama cewek itu?" Tanya Jaemin.
"Namanya Luna."
Ponsel Jeno yang sejak tadi Jeno taruh diatas meja berdering, melihatnya id caller ' Luna' disana. Wajah Jaemin yang sedikit cerah kembali muram, dengan cepat Jaemin mengambil ponsel Jeno dan mengangkat telfon itu.
"Kak Jeno" suara nyaring khas cewek bikin Jaemin menjauhkan ponsel itu dari telinganya.
"Kakak dimana? Aku sekarang lagi dirumah kakak, aku tadi bikin brownies sendiri loh dan aku pengen kakak cobain" cerocos gadis itu.
"Kakak kok diem aja sih?"
PIP. Telfonnya dimatikan begitu saja oleh Jaemin, Jaemin mengetik sesuatu diponsel Jeno.
"Kita kerumah lo sekarang," kata Jaemin memasukkan anjingnya kedalam kandang lalu menyeret Jeno keluar rumahnya.
"Nana mau kemana?" Tanya Victoria, Bunda Jaemin. Mereka papasan diruang tv.
"Ngelabrak bocah kurbel. Nana berangkat dulu ya Bun, doain Nana berhasil" Kata Jaemin memberikan senyum terbaiknya pada Victoria.
"Bunda pulang dulu ya, permisi." Pamit Jeno, Victoria tersenyum.
°°°°
Jaemin melihat Mama Jeno keluar dari rumah diikuti Luna, Jaemin ingat wajah perempuan itu.
"Selamat sore Mam." Sapa Jaemin langsung mendapat pelukan hangat dari Tiffany, mama Jeno.
"Sore Nana. Kamu jarang main kerumah sekarang ya, Mama kangen banget sama kamu." Kata Tiffany. Jaemin melayangkan senyum mengejeknya pada Luna yang tampak terkejut.
"Maafin Nana jarang main kesini ya Ma," kata Jaemin.
"Nggak apapa kok sayang, ayo masuk." Ajak Tiffany.
"Duh sayang, Mama ada janjian meeting sama klien Mama, kalo kamu Mama tinggal nggak apapa ya." Kata Tiffany, Jaemin mengeluarkan senyum merekahnya,
"Iya Ma ga apapa," kata Jaemin.
"See you Na, jagain Nana loh Jen, Mama berangkat dulu ya Lun." Pamit Tiffany keluar rumah dan membawa mobilnya pergi.
"Em.... Kak Jeno, aku bawain kakak brownies loh, ayo makan." Ajak Luna langsung memegang lengan Jeno. Jaemin dibuat kesal melihatnya.
"Aduh Lun jangan gini ya," kata Jeno melepas tangan Luna dari lengannya, ia menangkap wajah marah Jaemin dibalik wajah datarnya.
"Ih kenapa sih kak-"
"Lun ini Jaemin, pacar gue." Kata Jeno langsung merangkul Jaemin,
Luna get shocked, sedangkan Jaemin tersenyum kemenangan.
"Goda aja Jeno, kalo dia ke goda sama lo, ambil aja." Desis Jaemin, Jeno melotot tidak setuju.
"Na apa apaan sih." Protes Jeno, Jaemin hanya diam menikmati wajah terkejut milik Luna.
"Oh ya, lo bawa brownies kan? Mana? Gue mau cicip donk, gue pengen rasain masakan dari calon pacar Jeno." Kata Jaemin, ia melihat potongan brownies dipiring atas meja ruang tamu Jeno.
"Jen ambil minum kek, masa makan gaada air, seret." Kata Jaemin, Jeno mengangguk lalu pergi ke dapur meninggalkan Jaemin bersama Luna.
"Luna, kalo lo masih tetep gangguin Jeno, gue nggak akan segan segan bikin hidup lo ga tenang, paham." Desis dingin Jaemin tepat didepan Luna. Mental baja Luna luber seketika begitu melihat mata Jaemin.
"Gue bakalan bikin kak Jeno lurus!" pekik Luna menguatkan dirinya sendiri.
"Terserah." Desis Jaemin mengeluarkan senyum yang tidak pernah ia keluarkan pada siapapun.
"Gimana kalo kita makan sambil nonton film di kamar Jeno? Mau?" Tanya Jaemin kembali ceria, tak seperti tadi yang menyeramkan, sukses membuat Luna gelagapan.
"Hah? I-iya kak, iya ayo." Kata Luna gugup, Jaemin membawa piring brownies itu.
"Mau kemana Na?" Tanya Jeno, mereka berpapasan diujung tangga.
"Ke kamar kamu aja, aku pengen nonton film." Kata Jaemin, Jeno mengangguk.
Mental Luna semakin merosot begitu melihat figura besar di salah satu dinding kamar Jeno, dibawah figura itu terukir nama Jaemin dan Jeno serta tanggal 07 07 20
Tanpa Luna sadari, ia berjalan menyusuri meja meja disana, banyak foto Jaemin dan Jeno, Luna baru tahu kalau Jeno dan Jaemin sudah bersama sejak mereka kecil. Luna semakin Insecure dan merutuki mulut bodohnya.
"Kakak-"
"Gue sama Jaemin udah tunangan." Kata Jeno menyela kata kata Luna.
Fiks. Mulai hari ini Luna bakalan jadi shipper nomer satunya Nomin. Entah kenapa melihat foto foto itu membuat Luna lupa akan perasaannya pada Jeno, ia lebih menyukai Jaemin dan Jeno bersatu.
••••••••••••••••••
Hai Yeorobun :)
Gimana hari kali? Baik kah? Semoga kalian tetap sehat ya.
Kalo kamu bawain selingan gini, kalian suka ga sih? Aku lagi ga ada pikiran Markhyuck, jadi aku bikin selingan Nomin gini. Kalian suka ga?
Terima kasih yang udah vote dan comment, buat yang belum vote, aku vote biar aku makin semangat nulisnya.
Jaemshe
KAMU SEDANG MEMBACA
Prince And Insecure Prince(ss)
FanfictionCOMPLETED✓✓ "Bukannya insecure tapi gue sadar diri aja kalo gue cuman tanah dibanding kak Mark yang langit." -Lee Haechan "I'll got you." -Mark Lee [Homophobic? Minggat sana!] Start: 270720 End: 251020 |08092020|| #8 markhyuck |15092020|| #2 ilyoung...