"Echan jetlag ya? Mau kakak gendong?" Tanya Johnny, Haechan menggeleng.
"Yuk masuk bis, biar kalian juga bisa istirahat." Ajak Jaehyun,
"Echan duduk sama kakak aja ya." Tawar Mark, Haechan mengangguk.
"Duduk berdua," gumam Haechan,
"Iya duduk berdua." Kata Mark mengelus rambut Haechan.
Haechan kembali tidur didalam dekapan Mark saat mereka duduk di bis. Johnny tersenyum kecil melihat Mark terlihat menghawatirkan Haechan yang lemas.
Bus pariwisata itu melaju meninggalkan bandara menuju hotel yang sudah Jaehyun reservasi.
Hotel itu masih milik Jessica, jadi Jaehyun bisa memilih kamar president untuk teman temannya. Pembagian kamar dibedakan menjadi 3, Dominan, Sub, dan perempuan, mengingat dalam perjalanan ini ada Yeri dan Mina yang ikut.
Haechan dan Chenle langsung menidurkan tubuh mereka diatas kasur, kepala Haechan sangat pusing sekarang.
"Chan, mandi dulu gih biar segeran." Kata Ten mengelus rambut Haechan. Haechan beranjak dari tidurnya dan berjalan menuju kamar mandi.
Tok. Tok. Tok. Doyoung membuka pintu kamar dan ia melihat Mark dibalik pintu itu.
"Nyari Haechan?" Tanya Doyoung, Mark terkekeh dan mengangguk.
"Dia masih mandi."
"Tolong nanti bilangin, aku tunggu di bawah ya kak."
"Iya nanti gue bilangin,"
"Oke kak, thanks."
Mark berjalan menuju lobby, ia melihat ponselnya dan mengangkat telfon dari Yeri.
"Halo,"
"Putusin Haechan sekarang!"
Tapi Yer-"
"Udah turutin aja, putusin dia sekarang, bye."
PIP. Mark mengerutkan dahinya, ia menduduki salah satu Shofa di lobby, melihat lihat cincin untuk melamar orang yang ia cinta.
°°°°
Doyoung kembali menutup pintu setelah Mark pergi.
"Chan, sama Mark ditunggu dibawah." Kata Doyoung saat melihat Haechan.
"Oh, oke kak." Gumam Haechan merapikan baju bajunya dan keluar dengan ponsel ditangannya.
Haechan menaiki lift untuk turun, ia melihat Mark tengah duduk dishofa lobby hotel. Haechan mengintip ponsel Mark, Mark sedang melihat lihat cincin? Untuk apa?
"Kak." Panggil Haechan. Mark menoleh dan langsung menyembunyikan ponselnya.
"Ngapain?" Tanya Haechan.
"Jalan jalan yuk, mau?" Tanya Mark, Haechan mengangguk.
Dibelakang hotel ini ada pantai, Mark menggandeng tangan Haechan menyusuri pasir pantai yang bersih. Mereka sama sama diam menikmati waktu mereka.
"Chan," Panggil Mark, Haechan menoleh.
"Kakak sayang banget sama kamu." Gumam Mark menghentikan langkahnya membuat Haechan ikut menghentikan langkahnya.
"Kakak nggak tau apa yang akan terjadi kedepannya, tapi asal kamu tau Chan, kamu adalah orang pertama yang buat kakak senyaman ini."
Mark menggenggam kedua tangan Haechan, matanya menatap lekat mata Haechan, mencoba meyakinkan Haechan tentang ketulusannya.
"Apapun yang terjadi nanti, kakak mohon tetap percaya kakak."
Haechan mengangguk, air matanya menetes ketika Mark mengeluarkan kalung dari saku celananya, kalung yang manis.
"Kak-"
"Kamu matahari kakak. Kamu yang buat kakak senang walaupun kakak cuman bisa liat senyum kamu. I love you Sunshine."
Mark memakaikan kalung itu dileher Haechan. Mereka saling menatap lekat hingga tanpa sadar mereka menyatukan bibir mereka, dibawah sinar senja dan deru ombak serta pasir yang menjadi saksinya.
•••••••
Sunchan
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
