31

30.2K 4.2K 748
                                    

Kimyerr

Liked by Marklee and others

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Liked by Marklee and others

Kimyerr Thank you dear ❤️

Kimyerr turn off comment

°°°°

Kampus hari ini digegerkan dengan berita Mark dan Yeri melangsungkan pertunangan, bahkan kabarnya Yeri dan Mark pindah ke Kanada dan memulai hidup baru berdua disana.

Kabar itu tersebar begitu cepat, semua orang termasuk Haechan.

"Ke kafe depan aja yuk? Bosen gue dikantin terus." Ajak Jaemin. Renjun, Chenle dan Haechan mengangguk setuju. Mereka berempat berjalan menuju kafe yang berada tepat disebrang jalan fakultas.

Haechan melihat anak kucing didepan gerbang fakultas, Haechan menghampirinya namun anak kucing itu malah lari ketengah jalan. Tanpa melihat kanan dan kiri Haechan mengejar anak kucing itu, namun naas tubuhnya ditabrak mobil dan terpental kepinggir jalan.

"HAECHAN!" Pekik Renjun menghampiri Haechan bersama Jaemin dan Chenle.

Beberapa mahasiswa buru buru mengangkat Haechan dan membawanya kerumah sakit bersama Renjun, Jaemin dan Chenle. Sedangkan mobil itu terus melaju tanpa melihat keadaan Haechan.

Wajah Haechan memucat, Chenle mengendarai mobil dengan Jaemin disebelahnya sedang menghubungi Johnny, paha Renjun menjadi bantal untuk kepala Haechan dengan darah mengalir dari kepala Haechan.

Haechan sudah dibawa masuk ke operasi, Renjun terlihat begitu panik, sangat panik, ia tak menghiraukan baju dan tangannya kini penuh dengan darah karna menutup bocor dikepala Haechan.

1 jam berlalu, dokter yang menangani Haechan belum juga keluar. Johnny datang bersama Ten, nafasnya tak beraturan menatap cemas Renjun dan Jaemin.

"Dok, gimana keadaan Haechan?" Tanya Johnny pada dokter yang baru saja keluar operasi.

"Keadaan pasien jauh dari kata baik, darah yang keluar cukup banyak hingga pasien membutuhkan tranfusi darah. Kaki kanannya dan tangan kirinya retak, beruntung tulang tengkorak pasien baik baik saja mengingat benturannya sangat keras." Jelas dokter itu.

"Apa Haechan akan baik baik saja dok?" Tanya Johnny.

"Saya akan berusaha semaksimal mungkin untuk menyelamatkan pasien. Untuk saat ini pasien akan kami pindahkan ke ruang ICU, kalau begitu saya permisi." Kata Dokter itu membuat Johnny melemas seketika.

"Haechan." Gumam Renjun melihat tangannya yang penuh darah, air matanya turun deras mendengar kata kata dokter, tubuhnya limbung kalau saja Jaemin tidak menopang tubuhnya dan membawanya duduk dikursi.

"Haechan.... Hiks." Gumam Johnny, Ten memeluk Johnny menenangkannya, mengelus punggung tegap Johnny, membiarkan pundaknya menjadi tempat Johnny menangis.

"Haechan akan baik baik saja, Kamu bilang sendiri kan kalo Haechan kuat?" Gumam Ten menenangkan.

"Johnny." Panggil Minho, Johnny melepas pelukannya dengan Ten.

"Bagaimana keadaan Hyuckie?" Tanya Goeun, Johnny menghembuskan nafas beratnya.

"Haechan kehilangan banyak darah, kakinya dan tangannya retak. Dokter bawa Haechan keruang ICU." Jelas Johnny, Goeun melemas seketika.

"Om ke bagian administrasi dulu, kamu temenin Tante kamu keruang ICU ya John." Pinta Minho, Johnny mengangguk dan memapah Goeun menuju ruang ICU.

"Renjun gue anter balik yuk, masa lo mau ketemu Echan tapi baju lo penuh darah gitu." Ajak Jaemin, Renjun mengangguk.

"Kak Ten, kita mau pulang dulu. Nanti kita kesini sama temen temen." Pamit Jaemin. Ten mengangguk.

"Kalian hati hati di jalan ya."

"Iya kak, permisi." Kata Jaemin.

Goeun kembali menangis melihat Haechan menutup matanya dengan selang selang penunjang kehidupan dibadan Haechan. Kaki kanan, tangan kiri dan leher Haechan di gips serta perban membelit dahi Haechan.

Selang infus ditangan kanan dan alat bantu pernapasan menutupi hidung serta mulutnya. Suara alat pendeteksi detak jantung mengalun, terdengar menyakitkan ditelinga Goeun.

"Haechan sayang." Gumam Goeun mengelus dahi Haechan penuh kasih sayang.

"Kenapa kamu bisa kayak gini sayang." Gumam Goeun tak kuasa menahan tangisnya.

"John, kamu dipanggil om Minho diluar, biar aku yang temenin Tante Goeun disini." Bisik Ten. Johnny mengangguk.

"Terima kasih." Gumam Johnny keluar dari ruang ICU.

Johnny melihat wajah lesu Minho dikursi tunggu depan ruang ICU. Johnny duduk disebelah Minho.

"Gimana om?" Tanya Johnny.

"Om ketemu sama dokter yang nanganin Haechan. Haechan koma." Kata Minho membuat nafas Johnny tercekat.

"Koma?"

"Benturan keras dikepalanya membuat beberapa sarafnya rusak. Dokter juga bilang kalau Haechan terlalu banyak fikiran yang buat otaknya bekerja ekstra."

"Maafin Johnny om, Johnny lalai jagain Haechan." Gumam Johnny menunduk.

"Nggak ada yang perlu disalahkan John, Om minta doa dari kamu untuk keselamatan Haechan, kita berdoa sama sama untuk Haechan."

Johnny mengangguk. Minho membawa Johnny kedalam pelukannya. "Maafkan Om udah beri Johnny tanggung jawab besar untuk menjaga Haechan."

"Enggak om. Johnny seneng bisa jaga Haechan, Haechan udah kayak adik bagi Johnny."

"Om sudah lapor polisi? Yang Johnny dengar, penabrak Haechan lari."

"Om sudah tau siapa yang menabrak Haechan, dia anak dari orang yang seharusnya ada di sel tahanan sekarang."

"Maksud om....."

"Orang itu yang sudah membuat Go Byeol meninggal dan dia yang memprovokasi Gong Yoo untuk membalas dendam pada Soohyun dengan menculik Mark dan menyelakai Soohyun kemarin."

Johnny terkejut bukan main, ia masih penasaran, siapa yang tega melakukannya.

"Siapa om?"

"Om akan urus semuanya, kamu jaga kesehatan, selalu hati hati dan jaga Haechan." Kata Minho tersenyum kecil pada Johnny, Johnny mengangguk.

°°
°°
°°
°°
••
••
••
••

Jeng jeng jeng...........

See you next part 💚

Prince And Insecure Prince(ss)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang