12

45.7K 7K 1.9K
                                    

Hai hai i'm back!

Do you Miss me?

Happy reading ( ╹▽╹ )








Sudah 3 jam Mark menemani Taeyong menunggu operasi Soo Hyun. Kecelakaan yang Soo Hyun alami masih dalam pemeriksaan pihak kepolisian dan keluarga Taeyong.

Tidak ada saksi dan kamera cctv jalan rusak, sebuah kebetulan dalam kecelakaan ini, itu yang membuat Taeyong yakin kecelakaan ini dibuat oleh musuh ayahnya.

Mark melihat Jaehyun duduk disebrang mereka dengan kepala merunduk dan disampingnya ada Haechan yang memainkan jari jarinya.

"Chan, lo mau gue anter balik?" Tanya Mark. Haechan melihat Mark dan menggeleng.

"Kak Johnny udah jalan kesini kok."

Bohong. Haechan berbohong. Bahkan sejak 1 jam yang lalu pesan Haechan belum juga dibaca oleh Johnny. Ingatkan Haechan untuk memoroti uang Johnny nanti.

Jaehyun berdiri dari tempatnya, berjalan kearah Taeyong, ia berlutut didepan Taeyong yang terus menunduk.

"Aku mau ke kantin, kamu mau nitip?" Tanya Jaehyun mengelus punggung tangan Taeyong, Taeyong menggeleng.

Jaehyun pergi ke kantin setelah mencium puncak kepala Taeyong. Setelah Jaehyun pergi, Taeyong mulai menangis dalam pelukan Mark.

"Udah kak, lo harus kuat." Gumam Mark menenangkan.

Haechan sedikit terkejut melihat Taeyong yang biasanya ceria, kini mengeluarkan air matanya. Dia yang terlihat kuat kini terlihat rapuh dalam pelukan Mark.

"Keluarga pasien." Suara dokter membuat Haechan, Mark dan Taeyong berdiri seketika.

"Saya anaknya dok." Ucap Taeyong menyeka air matanya.

"Bisa ikut saya ke ruangan?" Tanya dokter. Jaehyun berlari mengikuti Taeyong yang sudah berjalan dibelakang dokter, sedangkan Mark menunggu Soo Hyun dikeluarkan dari ruang operasi.

Haechan terus mengikuti kemana Mark dan bangkar Soo Hyun pergi. Haechan melihat wajah sendu Mark saat melihat Soo Hyun terbaring di bangkar itu.

°°°°°

Haechan sedang guling guling didalam kamarnya, padahal jam sudah menunjukkan pukul 11 malam. Mark mengantarnya pulang setelah Taeyong dan Jaehyun masuk kedalam ruang inap Soo Hyun.

Sebelum pergi, Taeyong mengatakan kalau keadaan Soo Hyun baik baik saja, tulang kering sebelah kanan Soo Hyun retak dan akan kembali setelah terapi dilakukan. Namun, Haechan melihat wajah Taeyong yang semakin sendu didalam rangkulan Jaehyun.

Sejak meninggalkan rumah sakit, Haechan melihat wajah Mark juga menyendu dibalik wajah datarnya.

Ponsel Haechan berdering, ia langsung melihat ponselnya dan melotot setelah melihat Mark menelfonnya. Mendung mendung begini, kenapa Mark menelfonnya? Dan parahnya, KENAPA HAECHAN GUGUP!?

"Hal- halo kak Mark."

"Gue didepan rumah lo,"

"APA!?!!" Pekik Haechan langsung melompat dari kasurnya menuju jendela kamar, ia melihat Mark berdiri didepan pagar rumah, namun ia tak melihat motor atau mobil parkir didepan pagar.

Haechan langsung keluar dari kamarnya dan berlari menuruni tangga. Johnny yang sedang menonton tv, mengikuti kemana Haechan pergi dan ikut terkejut melihat Mark menggigil diluar pagar rumahnya.

"Ya Ampun kak Mark." Pekik Haechan langsung menarik tangan Mark memasuki rumah, sedangkan Johnny menutup kembali pagar rumah.

Haechan menuntun Mark untuk duduk di Shofa ruang tamu.

"Aku bikinin teh anget bentar ya kak," kata Haechan berbalik arah, namun Mark menahan tangan Haechan.

"Jangan tinggalin gue." Gumam Mark lirih, Haechan menggigit bibir dalamnya kuat kuat.

"Biar gue aja yang bikinin minum, Echan temenin Mark." Kata Johnny, Haechan mengangguk.

Mark menarik tangan Haechan hingga Haechan duduk dipangkuannya. Haechan terkejut dan berusaha turun dari pangkuan Mark, namun Mark mengeratkan pelukannya di pinggang Haechan dan menaruh kepalanya di pundak Haechan.

"Kakak tadi kesini naik apa?"

"Gue tadi gabut dirumah, mau keluar naik mobil, mobil gue dihimpit mobil bokap, yaudah gue iseng jalan kaki, nggak taunya udah deket rumah lo."

"Apa?!" Pekik Haechan menjauhkan tubuhnya dari Mark hingga Mark kehilangan pundak Haechan.

"Nggak usah kaget, udah biasa gue." Gumam Mark kembali menaruh kepalanya dipundak Haechan.

Haechan tentu terkejut, setahu Haechan rumah Mark dan Haechan cukup jauh dan Mark jalan kaki dari rumahnya kerumah Haechan? Itu kaki nggak patah apa?

Bukan tanpa alasan Mark sanggup berjalan kerumah Haechan, tapi ia tidak tenang melihat keadaan Papa Taeyong, ada rasa sakit melihat Soo Hyun dirumah sakit tadi.

"Gue kedinginan," gumam Mark.

Ya iyalah kedinginan, orang dia cuman pake kaos sama jeans doank ga pake jaket, bodoh sih untung sayang. Batin Haechan menghela nafas kecil.

"Aku ambilin selimut kak, jangan kayak gini." Gumam Haechan.

"Lo mau gue beku kalo lo pergi ngambilin gue selimut?!" Dengus Mark. Haechan menyentil dahi Mark yang tertutup rambut.

"Bilang aja mau dipeluk! Dasar tsundere!" Sindir Johnny yang datang membawa mug berisi teh untuk Mark. Haechan langsung turun dari pangkuan Mark dan duduk disebelah Mark.

"Lo temenin Mark aja disini, gue sibuk." Kata Johnny meninggalkan Haechan dan Mark.

"You disturb." Desis Mark masih bisa didengar Haechan dan Johnny, Johnny terkekeh memasuki kamarnya, sedangkan Haechan menyentil dahi Mark.

"Aw, Sakit Chan." Pekik Mark memegangi dahinya,

"Semoga ada cowok yang mau sama lo." Gumam Mark yang masih bisa Haechan dengar.

"Mana ada cowok yang mau sama aku. Gendut, item, dekil gini." Gumam Haechan semakin lirih.

"Untung lo sadar kalo lo item, dekil, gendut, mana galak banget. Pacar lo pasti bonyok lo hajar mulu." Omel Mark semakin membuat Haechan menurunkan bahunya.

"Gimana ada yang suka sama lo kalo lo sendiri nggak sayang sama badan lo." Desis Mark.

"Siapa bilang aku nggak sayang badanku sendiri?"

"Itu, lo sendiri bilang lo gendut, item, dekil. Syukurin apa yang ada di badan lo sekarang, yang penting lo sehat."

"Mending gendut makannya nasi, daripada kurus makannya nyinyiran orang."

Haechan terkekeh mendengar omongan Mark. Body shaming yang Haechan terima selama ia hidup membuatnya sering insecure dengan dirinya sendiri, jangankan orang lain. Di keluarganya sendiri pun, Haechan sering kali dibandingkan dengan sodara sodaranya yang lain, mereka memiliki badan lebih ramping.

Percaya atau tidak, Haechan sering dipanggil 'anak adopsi' gara gara kulit tan yang ia miliki, sedangkan kedua orang tuanya memiliki kulit putih. Haechan sadar kalo itu hanya candaan, tapi kalau terus menerus, itu akan menyakiti hati.

°°°°°

Hai Yeorobun

Semoga kali ini feelnya dapet ya, aku badmood setengah mampus nulisnya, belum baca ulang, maaf kalo nggak nge-feel :(

Btw, kalian punya Tiktok ga? Kuy mutualan :v
Coret coret kolom ini, tulis username kalian, nanti aku follow. Usernameku : jaeminash
Oke sebucin itu gue sama Nana :v

Jangan lupa tinggalin vote dan comment. Tangkyu \(^o^)/

Jaemshe

Prince And Insecure Prince(ss)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang