GUANREN

30K 3.2K 1K
                                    

Hubungan Renjun dan Guanlin semakin baik setelah mereka pulang dari liburan. Renjun mencoba membuka hatinya untuk Guanlin, ia juga sadar, ia tidak bisa terus sendiri.

Renjun menyeruput kopi susu yang ia pesan sembari menunggu Guanlin, rencananya Renjun akan pergi ke suatu tempat, Guanlin hanya menemani karna ia ingin lebih dekat dengan Renjun, modus mode on.

Guanlin memasuki kafe dan langsung mencari keberadaan Renjun, Renjun melambaikan tangannya kearah Guanlin.

"Maaf lama, tadi ada deadline."

"Iya, nggak apapa."

"Mau langsung jalan atau ngopi dulu?" Tanya Guanlin,

"Sini dulu aja, Lo pasti masih capek." Kata Renjun, Guanlin mengangguk.

"Njun-"

"Nggak Jisung, nggak Chenle, nggak Lo, kenapa manggil gue tanpa embel embel sih? Masih tuaan gue loh?!" Protes Renjun, Guanlin terkekeh.

"Kak Renjun-"

"Anjir nggak pantes, nggak usah pake embel embel deh."

Guanlin menghela nafas kecil, ia selalu berfikir kenapa ia bisa suka sama orang kayak Renjun?

"Njun, hari ini mau kemana?" Tanya Guanlin,

"Ketemu orang tua gue,"

Guanlin menegang seketika, orang tua? Guanlin belum siap.

"Yuk, keburu sore." Ajak Renjun, Guanlin pasrah mengikuti kemana Renjun pergi.

Guanlin membawa laju mobilnya mengikuti arahan Renjun.

"Kiri jalan ada toko bunga, berhenti bentar ya?" Pinta Renjun, Guanlin mengangguk.

Renjun keluar dari mobil dan datang lagi dengan 2 buket bunga Lily putih dan mawar pink.

"Ayo," ajak Renjun setelah memakai seltbeatnya kembali.

Renjun memberi tahu jalan menuju rumah kedua orang tuanya, Guanlin mengerutkan dahinya saat mobilnya berhenti diparkiran sebuah pemakaman,

"Lo tunggu gue disini aja, gue ben-"

"Gue ikut," Potong Guanlin melepas seltbeat nya, diam diam Renjun mengulum senyumnya.

Guanlin berhenti ketika Renjun duduk diantara 2 makam.

"Baba, Mama." Gumam Renjun mengelus batu nisan makan itu bergantian.

Guanlin memilih duduk disebelah kiri makam ibu Renjun,

"Gimana kabar Baba sama Mama disana? Kalian bahagia?" Tanya Renjun,

"Babaku meninggal karna kecelakaan beruntun waktu gue masih didalam kandungan Mama, Mama denger kabar kalo Baba meninggal ditempat langsung kontraksi karna memang kandungan Mama lemah saat itu," Jelas Renjun masih melihat batu nisan kedua orang tuanya.

"Gue lahir prematur, gue udah liat dunia diumur kandungan 7 bulan, gue sehat tapi Mama nyusul Baba."

"Yang selama ini temen temen liat itu bukan orang tua kandung gue, orang tua gue yang sekarang itu sahabat deket Mama, mereka rela anggep gue anak kandung mereka dan sayangin gue kayak anak kandungnya sendiri."

"Njun, thanks udah ajak gue kesini ya." Kata Guanlin, ia menggenggam tangan Renjun.

"Gue tau ini bukan saat yang tepat, tapi didepan orang tua lo, gue....." Guanlin tidak melanjutkan ucapannya, ia menatap wajah Renjun dalam dalam,

"Will you be mine?" Tanya Guanlin, Renjun terkejut mendengar kata kata itu. Secepat ini?

"Gue jatuh cinta sama lo sejak pertama kali gue liat lo, mungkin lo nggak inget gue, tapi kita pernah duduk berhadapan di perpustakaan kota. Gue selalu cari tau tentang lo dan gue bersyukur banget bisa kenal deket sama lo."

Prince And Insecure Prince(ss)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang