Warning! Disarankan untuk menyediakan guling, bantal atau boneka.
Adegan dibawah ini mengandung unsur emosi yang berkepanjangan.
Happy reading :)
•
•
•
•
•
•Haechan fikir, Mark akan menemuinya setelah menelfonnya 2 hari yang lalu, nyatanya hingga detik ini Mark tidak lagi mengabarinya. Apa benar gosip gosip kampus yang beredar kalau Mark memiliki hubungan dengan Yeri? Apalagi beberapa postingan di instagram milik lamtur lamtur kampus.
Tulisan tulisan yang mereka ketik membuat Haechan kembali Insecure, ia kembali pada Haechan yang dulu, Haechan yang sering membanding bandingkan dirinya dengan orang yang dikabarkan dekat dengan Mark.
Latihan Muay Thai dan samsak yang Haechan beli bahkan tak lagi bisa mengeluarkan semua rasa kesal dihatinya.
"ARGH! BANGSAT LO MARK LEE!" Teriak Haechan spontan, samsak putih tak bersalah itu kembali menjadi sasaran emosi Haechan,
Art yang sedang menyapu taman belakang terkejut mendengar suara Haechan. Ia juga merasa sedih melihat Haechan yang biasanya penuh senyum kini tak menunjukkan senyumnya sama sekali.
"Chan, ada Mark didepan." Suara Go Eun, sejak kemarin orang tua Haechan memang berada dirumah Johnny dan Haechan.
Haechan bangkit dari acara "mari keluarkan emosi bersama Haechan" Haechan melepas sarung tinjunya, memasuki area rumah, ia memasuki kamarnya untuk mandi, tubuhnya penuh keringat, ia ingin tampak manis dan harum agar Mark tak lagi melihat kearah lainnya. Ia termotivasi trik posesif Rose beberapa waktu lalu.
Hampir setengah jam Haechan berkutat didalam kamar, ia menuruni anak tangga dan tersenyum tipis melihat Mark.
"Nah ini Haechan, kalo gitu om tinggal dulu ya Mark." Kata Minho, sebelum pergi Minho mengusak rambut Haechan.
Mark berdiri dan langsung memeluk Haechan. Terhitung hampir 15 hari Haechan dan Mark tidak bertemu dan Mark merindukan Haechan.
"Kakak kangen." Gumam Mark, Haechan mengeratkan pelukannya, bahkan ia meremas kaos belakang Mark,
"Kamu wangi banget sih, kakak jadi nggak pengen lepasin pelukannya." Kata Mark mengeratkan pelukan mereka.
"Kakak ganti parfum?" Tanya Haechan, Mark menggeleng.
"Kenapa?"
"Enggak kok." Gumam Haechan kembali menenggelamkan wajahnya di dada Mark.
Setelah saling berpelukkan layaknya Teletubbies, Haechan mengajak Mark duduk, Paha Haechan menjadi bantalan kepala Mark. Apakah mereka tidak malu jika Minho atau Goeun lewat dan melihat kemesraan mereka?
"Kak Johnny kemana?" Tanya Mark disela sela iklan tv, mereka memutuskan untuk menonton Spongebob Squarepants.
"Dari tadi pagi udah keluar, ga tau kemana." Kata Haechan,
"Kamu gimana selama kakak nggak ada?" Tanya Mark.
"I'm fin-"
"Dia nggak baik baik aja Mark, dirumah mulu kerjaannya, padahal Jaemin, Renjun sama Chenle sering kesini, tapi dianya diajak main nggak mau." Sela Goeun, Haechan menatap tak suka pada Goeun.
"Terima kasih Eomma," kata Mark mengubah posisi duduknya. Goeun mengangguk dan pergi setelah menaruh jus buah persik dan buah semangka diatas meja.
Mata Mark kembali menatap Haechan, "Bener Chan? Kenapa?" Tanya Mark,
"Kakak nggak liat berita dia sosmed?" Tanya Haechan.
"Kakak nggak ada waktu buat ngeliat sosmed Chan."
"Nggak ada waktu juga buat liat pesan dan telfon dari aku padahal status online?"
"Chan-"
"Kakak bosen kan sama aku?"
"Kakak nggak pernah bosen-"
"BULLSHIT! Kakak pasti bosen sama aku! Kakak nggak hubungin aku, kakak nggak jawab setiap telfon dan chat aku, apa namanya kalo nggak bosen!"
"Dengerin-"
"Kakak deket sama kak Yeri kan! IYA KAN!"
"HAECHAN! DENGERIN KAKAK!" Mark kelepasan, ia membentak Haechan.
"Baru pacar aja kakak berani bentak aku! Udahlah, kalo kakak dateng cuman mau ngajakin ribut, mending kakak pulang sekarang!"
Mark menahan tangan Haechan yang hendak pergi, Haechan oleng dan kembali duduk ditempatnya.
"Chan, maafin kakak. Kakak kelepasan."
"Haechan capek, Haechan mau puthmpt-"
Haechan tak lagi bisa melanjutkan ucapannya karna bibir Mark lebih dulu membungkam bibirnya. Haechan mendorong tubuh Mark sekuat tenaganya hingga bibir mereka terlepas,
Plak! Haechan menampar pipi Mark, wajahnya memerah, matanya berkaca kaca.
"Kakak pikir, ciuman bakalan nyelesaiin masalah! Aku- aku- jangan temuin aku dulu!" Sarkas Haechan benar benar pergi dari hadapan Mark.
Mark terpaku, ia merenungkan kesalahannya. Bagaimana bisa Mark kehilangan kendali atas dirinya, tamparan Haechan tidak main main sakitnya.
"Markeu." Panggil Goeun, Mark langsung menunduk ketika matanya melihat Minho juga berjalan kearahnya.
"Tau kesalahanmu apa Minhyung?" Tanya Minho, Mark mengangguk.
"Renungi dan jangan temui Haechan dulu, dia masih shock."
"Iya om, maafin Mark."
"Om tau perasaanmu karna om juga pernah muda, jangan sampai kelepasan lagi ya Mark, kendalikan nafsumu."
"Iya om, maafkan Mark."
"Nanti Eomma akan bantu ngomong sama Echan. Yang Eomma tau, Soo Hyun pulang kan sekarang? Sebaiknya kamu urus papamu, kalau ada waktu kamu bisa main lagi kesini, ya." Kata Goeun sangat menenangkan Mark, Mark tanpa sadar memeluk Goeun.
Benar kata orang, ketika seorang anak memeluk sahabat ibunya, itu akan terasa seperti memeluk ibunya sendiri.
Sedangkan Haechan kembali memukuli samsak dengan brutal tanpa sarung tinju, air matanya turun deras disertai isak.
"Gue benci! GUE BENCI SAMA LO MARK LEE!" Racau Haechan terduduk lemas, tenaganya terkuras habis.
Haechan melihat telapak tangan yang ia pakai menampar Mark, rasanya panas dan memerah, ia tak bisa membayangkan bagaimana sakitnya pipi Mark ia tampar.
"Maaf- maafin Echan kak." Gumam Haechan menekuk kedua kakinya dan menyembunyikan wajahnya dilipatan lutut, ia menangis menyesal.
••••••
Jika berkenan, sampaikan kritik dan saran untuk Author disini sebagai bahan introspeksi diri agar lebih baik kedepannya.
Ps: panggil aja Blue.
Ada makian untuk Mark? Silahkan tinggalkan pesan disini.
Thank you :)
KAMU SEDANG MEMBACA
Prince And Insecure Prince(ss)
FanfictionCOMPLETED✓✓ "Bukannya insecure tapi gue sadar diri aja kalo gue cuman tanah dibanding kak Mark yang langit." -Lee Haechan "I'll got you." -Mark Lee [Homophobic? Minggat sana!] Start: 270720 End: 251020 |08092020|| #8 markhyuck |15092020|| #2 ilyoung...