24

30.4K 4.7K 1.6K
                                    

"Dianter mobil bagus njir,"

"Alah paling juga sugar Daddynya."

"Jijik banget nggak sih, pantes Mark lebih kepincut ke Yeri."

"Gue sih berharap Mark bener bener putus sama si Buluq."

"Apa dia pikir, gara gara Johnny anak himpunan, trus dia bisa sok?"

Haechan hanya bisa meremat kuat kuat buku perpustakaan yang ia genggam, terus berjalan melewati para mahasiswa kurang belaian itu. Ini semua gara gara Minho yang kekeh menyuruh Haechan pergi bersama Woo Do Han, tangan kanan Min Ho.

"Eh anjir Mark bareng Yeri!"

"Eh iya njir, jangan jangan semobil."

"Bisa jadi, mereka dari arah yang sama!"

Haechan ikut menoleh, ia melihat Mark berjalan beriringan dengan Yeri, walaupun mereka sama sama diam, tapi kebersamaan mereka menjadi sorotan seluruh kampus, apalagi setelah pemberitaan di Neo lamtur menyebar.

Haechan sesak, ia langsung berjalan menjauhi koridor menuju perpustakaan, bodo amat sama Jaemin, Renjun dan Chenle yang menunggunya di kantin saat ini.

Beruntung Perpustakaan sepi, hanya ada beberapa mahasiswa yang fokus dengan buku mereka. Haechan berjalan menuju rak yang berada di pojok ruangan, ia duduk disana dan mulai menangis dalam diam.

Sedangkan Mark, ia melihat Haechan berjalan cepat setelah melihatnya dan Yeri, Mark yakin Haechan pasti kemakan omongan para mahasiswa.

"Yer, gue duluan." Kata Mark. Yeri mengangguk.

Mark berlari mengejar Haechan yang sudah tak terlihat, beberapa kali ia tanya ke mahasiswa yang lewat. Ia bertemu Johnny, Yuta dan Jaehyun.

"Kak, liat Haechan nggak?" Tanya Mark,

"Kenapa Mark?" Tanya Jaehyun.

Bugh! Bogem Johnny tepat mengenai pipi Mark, Jaehyun langsung menahan Johnny, sedangkan Yuta membantu Mark untuk berdiri.

"Gue udah bilang buat nggak bikin Haechan nangis kan! Kenapa lo bikin dia nangis!" Marah Johnny, ia tak bisa melihat air mata Haechan jatuh apalagi untuk lelaki lain selain keluarga.

"Maaf kak, maafin-"

"Haechan ada di perpus, kakak tadi liat dia masuk kesana, susulin dia dan selesaiin masalah kalian." Kata Jaehyun memotong perkataan Johnny. Mark mengangguk, ia menunduk berjalan menuju perpustakaan. Pipinya perih dan ngilu, sangat.

Mark memasuki perpustakaan, ia mulai mencari Haechan dengan tenang agar tidak mengangguk mahasiswa lain, ia mendengar sesegukkan, ia mendekati rak itu dan terkejut melihat Haechan menangis disana.

"Echan." Pekik rendah Mark, ia meringis ngilu saat memekik, Johnny tak main main membogemnya.

Haechan mendongak, ia terkejut melihat Mark. Bagaimana bisa lelaki itu disini sekarang?

"Kakak minta maaf," gumam Mark menunduk, bahunya bergetar.

"Kakak nggak ada maksud mainin kamu, kakak minta maaf sama kamu." Gumamnya,

"Kalo cowok atau Seme udah nangis, itu artinya istimewa, dia tulus."

Haechan mengingat kata kata yang diucapkan Jaemin kemarin, ia melihat Mark, perlahan tangannya menggapai pundak Mark yang terus meracau minta maaf.

"Kak," panggil Haechan, Mark mendongak.

Haechan langsung memeluk Mark hingga Mark jatuh terduduk karna tidak siap. Haechan terlalu tiba tiba.

Prince And Insecure Prince(ss)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang