19

735 130 38
                                    


Sudah terlalu terbiasa, meski kebersamaan mereka disana terbilang sangat singkat. Terbukti mulai dari siang ini, kala pria Kim terbangun ia langsung meraba ranjang disisi kirinya.

Dan tersadar bahwa diatas ranjang king size itu hanya ada dirinya sendiri. Teringat semalam ia sudah mengantar Jennie pulang sampai di sisi selatan pantai.

Menghela nafas dengan kasar, sebelum bangkit menuju ke kamar mandi untuk bersihkan diri. Lagi-lagi didalam sana ia terdiam, berapa kali mereka melakukannya disana?

Seusai mandi ia sisir rambut dan ingat saat mengajari Jennie waktu itu, maniknya bergulir melirik ke botol parfum yang hampir siren itu jilati jika tak segera ia cegah.

Di pantry ada sup rumput laut, juga nasinya sudah matang. Dan ada pesan singkat tertulis di sticky note, bahwa hari ini adalah ulang tahun istri pak Han itu, makanya ada sup rumput laut.

Berarti bibi Han sudah datang kemari untuk bersih-bersih dan bekerja tadi. Hanbin memang bangun saat sudah tengah hari. Bagaimana tidak, otaknya terus-terusan berfikir keras semalam, sama sekali tak tenang.

Baru bisa pejamkan mata dengan nyenyak saat dini hari tadi. Entah, padahal sebelumnya juga ia sendiri begini di villa. Juga saat malam nanti ia masih bisa menemui sirennya, kan?

Tak pergi ke resto siang ini, ia mendaki bukit lagi. Namun kali ini sendirian, hanya ditemani kamera digitalnya.

Matahari lumayan terik, musim panas hampir usai tapi udaranya masih terasa cukup hangat dan tak terlalu berangin.

Kesepian, itu yang dirasakannya kini. Meski diatas spot tertinggi bukit itu rasanya sangat tenang dan damai, Hanbin tetap merasa kosong.

Lagi-lagi Kim berharap agar matahari cepat kembali ke peraduannya. Ia potret apapun, walaupun hasilnya kurang bagus ia tak peduli, hanya untuk mengisi kekosongannya sampai senja menyapa nanti.

Tapi mau bagaimanapun, ia tetap merasakan kehampaan itu dalam dirinya. Bahkan Hanbin mengingat-ingat, di jam segini kalau Jennie ada di villa, biasanya ia akan menonton tv.

Atau merecoki Hanbin yang tengah menghitung-hitung laba resto miliknya. Dan berakhir malah ber-lovey-dovey ria tanpa ingat tempat.

Hanbin hampir gila, gadis itu tak mudah lelah saat bercinta. Kala memikirkan ini, bibir tebal Kim langsung tersenyum. Mengingat semua hal tentang Jennie saat ada disisinya, hanya membuatnya semakin merindukannya.

Nefastus [JenBin] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang