16

780 141 58
                                    

Jennie sudah tertidur dikamar sebab lelah seharian ini ia aktif sekali. Kedua pria itu sedang dalam pembicaraan semi serius diruang tengah.

Sebenarnya belum terlalu larut, Hanbin juga yakin pak Han dan nelayan lain belum menepi ke pantai. Sebab ia sudah menyuruhnya ke villa bersama bibi Han setelah menjaring ikan.

Satu hal yang mampu buat pria Kim kaget ialah, Jaewon menerima perjodohan yang dilakukan oleh kedua orang tuanya.

"Pernikahannya sih tahun depan, sekarang aku harus serius dulu di perusahaan," gumamnya santai tanpa beban.

Padahal ia sama seperti Hanbin, bisnis bukanlah hal yang ia sukai. Lalu apa yang Jaewon sukai? eumm....., wanita, sex, dan bersenang-senang.

"Kenapa tiba-tiba hyung jadi penurut begini?"

Jaewon menghela nafas yang terdengar lelah, "Kau tau? lihat," ia menadahkan kedua tangan disisi tubuhnya, kemudian melihat ke sekeliling villa Hanbin.

Dan pria Kim yang belum paham, mengikuti apa yang ia lakukan; melihat ke sekeliling villa-nya.

"Kau bahkan sudah punya kehidupanmu sendiri sekarang disini, villa, bisnis resto, dan juga kekasihmu itu," lanjut Jaewon diakhiri telunjuk yang mengarah ke lorong kamar Hanbin.

Hanbin menaikkan alisnya, rasanya masih terlalu asing untuk menyebut Jennie dengan 'kekasih'. Tapi kalau bukan itu, lalu apa?

"Maksudku, kau sudah melewati zona nyamanmu, kau tak senang berbisnis, sekarang malah menjalankan bisnis sendiri bukan milik keluargamu," ia masih melanjutkannya.

"Jadi?" tanya Hanbin.

"Ya aku juga harus mulai menata kehidupanku sendiri, aku bahkan lebih tua darimu, makanya aku mulai menuruti semua permintaan ayah," jelasnya lalu bersandar kebelakang dengan santai.

Hanbin malah menatapnya curiga, benar-benar tak percaya. Terlalu mustahil kalau itu benar apa yang baru saja pria Jung jelaskan.

"Kenapa?" tanya Jaewon yang bingung dengan tatapan Hanbin.

"Benar hanya karena itu?" matanya semakin menyelidik begitu juga dengan intonasinya. "Bukan karena calon istrimu??"

Dan si mesum itu langsung tersenyum dengan menjengkelkan. Benar kan, penjelasannya tadi terlalu bijak untuk ukuran Jung Jaewon.

Ia menjentikkan jarinya didepan Hanbin, seolah mengatakan kalau pria Kim itu benar dengan analisisnya.

"Siapa sih memangnya?"

Nefastus [JenBin] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang