15

976 137 71
                                    

"Hyung?!"

Tangan Hanbin terjulur kebelakang, turut menyembunyikan tubuh Jennie dibelakang punggungnya.

Pria didepan sana mencetus cengiran sebelum melahap gigitan terakhir dari buah pisang yang ia pegang.

Jennie meremas bathrobe pria Kim, Hanbin merasakan nafasnya yang mulai menderu di belakang sana.

Dengan ekspresi idiot pria Jung melangkah mendekati posisi Hanbin. "Tak ada pelukan untukku? kau tak merindukanku??" ia rentangkan tangan dengan lebar kesamping.

Pria Kim mendengus malas, "Tidak," singkatnya.

Jaewon berdecak kesal, "Bahkan aku tak dapat sambutan selamat datang," keluhnya.

"Hyung tau darimana villa-ku disini?" malah menimpalinya dengan pertanyaan lain.

"Tadi aku ke restomu dan bertemu Yunhyeong, kalau villa sih.., Dara noona yang beritau,"

Sampai lari mencari Hanbin ke Mungap-do, yakin pasti ia kabur dan membantah permintaan kedua orang tuanya lagi.

Tidak tanggung-tanggung, padahal ia bisa menginap di apartement pria Kim seperti sebelumnya, malah menyusul kemari.

"Wah, hyung sampai kabur kemari cuma buat menghindari samcheon dan imo??" tanyanya masih heran dengan tingkah pria bertato itu.

Keningnya malah mengernyit mulai sadari keberadaan makhluk hidup lain disana. Ia berusaha melongok kebelakang tubuh Hanbin.

Jennie langsung menggeram, ia terancam. Kukunya sudah hampir memanjang kalau tak ditenangkan dengan usapan lembut ibu jari Hanbin di punggung tangannya.

Seperti biasa kalau bertemu betina, Jaewon langsung mengaktifkan mode sok keren dan mulai menggodanya.

"Hei? siapa ini??" tanyanya sembari tangan menjulur kearah Jennie niat ingin berkenalan.

Tapi Jennie malah menggeram padanya membuat pria Jung menarik kembali uluran tangannya urungkan niat.

"Jangan galak-galak dong cantik,"

Hanbin menoyor dahinya yang menunduk saat akan mensejajarkan wajahnya dengan gadis siren.

"Pantas betah dan pindah kesini, sudah ada ini rupanya, hm?" godanya pada Hanbin.

"Sudah sana pulang! aku tak terima tamu," usir Hanbin segera.

"Kurang ajar!" ia tunjuk backpack-nya yang tergeletak di karpet berbulu yang ada di ruang tengah. "Aku mau menginap dua hari, sebelum menghadapi dunia perkantoran sialan itu,"

Naikkan alis kirinya dua inci lebih tinggi dari yang kanan. Jadi dia kemari bukan untuk kabur-kaburan lagi?

"Eh kau tak mau mengenalkan jalang cantikmu ini padaku?" cetusnya sembrono telunjuknya mengarah ke Jennie yang masih menatapi Jaewon dengan sengit dari belakang Hanbin.

Hanbin tendang betis pria Jung dengan keras sebagai balasan. "Jalang, jalang!! aku bukan dirimu, hyung!!"

Masih meringis tahan ngilu akibat tendangannya yang tak main-main. Hampir saja ia oleng dan rubuh kelantai.

"Aish! sial, kalau aku bilang kekasihmu kan tidak mungkin,--eh atau?? yak! kau menjilat ludahmu sendiri Kim!" tudingnya dengan senyuman super duper menjengkelkan di wajahnya.

Hanbin baru sadar akan itu, saat hendak ke pulau ini pertama kali kan ia bilang tak tertarik menjalin hubungan dengan perempuan manapun, sekarang apa?

Okay, mungkin Jennie pengecualian sebab dia bukan sepenuhnya perempuan, dia setengah ikan kan?

Nefastus [JenBin] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang