-
Boleh di play mulmed dulu sblm baca, ntar pas pertengahan cerita kalian pasti paham knp aku minta buat tonton dulu baru baca.
-Idenya gila dan Hanbin sangat sadar akan itu. Nelayan biasanya berusaha agar terhindar dan tak bertemu dengan kawanan siren ketika menjaring ikan ditengah laut.
Kim Hanbin malah mencarinya dengan kapal milik pak Han disana yang sudah ia pinjam selama sebulan ini. Kenapa tak pernah terfikir cara ini dua bulan kemarin?
Ia bahkan baru menyadari bahwa cara ini patut dicoba. Pak Han yang ajukan diri hendak menemaninya-pun ditolak mentah-mentah.
Jangan ada siapapun yang ikut campur dalam masalahnya kini. Siren tertarik dengan cahaya juga nyanyian.
Tapi selama Hanbin mencoba cara ini; ketengah laut dengan kapal kecil, menyorot air laut dengan lampu senter, sembari menyanyikan lagu yang disenangi kaum siren, tak satupun makhluk itu muncul.
Kalaupun bukan Jennie yang naik, ia harap ada siren lain yang datang mendekatinya meski ia tau berbahaya, bisa saja ia mati ditenggelamkan juga dimakan oleh salah satu dari mereka.
Setidaknya ia akan bertemu Jennie, atau kalau ia bisa berprasangka baik dulu pada kaum tak murni itu, Hanbin bisa bertanya pada mereka dimana dan ada apa dengan Jennie.
Juga menitip pesan agar datang menemuinya. Terdengar sangat amat mustahil tapi ia terlanjur kalut. Bukannya sedari awal ia sudah menekan rasionalitasnya kala mengenal Jennie?
Yasudah kini sekalian ia matikan sendiri akal sehatnya hanya demi bertemu dengan gadis itu lagi. Dan ia menyesal tak pernah memaksa Jennie bernyanyi lagi untuknya.
Nyanyian sirennya itu semakin samar dalam kepala Kim. Hal itu semakin membuat dengung yang menyakitkan serasa menikam otaknya di beberapa kesempatan.
My heart is pierced by cupid
I disdain all glittering gold
There is nothing can console me, but my Jolly Sailor Bold
Nihil.
Sudah kali keberapa ia mengulang nyanyian itu dari bibirnya sendiri. Tapi tetap tak ada satupun yang datang.
Seperti saat pertama ia lakukan ini, Hanbin frustasi dan ingin menyerah. Namun bayangan Jennie dalam benaknya selalu muncul.
Hanbin tak bisa melepasnya dan membiarkan Jennie menghilang begini. Bahkan pria Kim tak tau apa alasan gadis itu menghilang.
Apa ini salahnya atau bagaimana? Hanbin bingung.
Jujur ia lelah dan mengantuk, perutnya juga kosong. Terakhir kali ia minum air itu saat siang tadi di resto, lalu pagi ia hanya sempat makan tiramisu buatan Yunhyeong.
Ia tak tidur dengan baik, sebab tengah malam selalu ke pantai bahkan ke tengah laut selama tiga bulan ini.
Kalaupun tengah tidur, ia pasti selalu bangun secara tiba-tiba. Entah sebab mimpi atau alasan yang tak jelas apa itu yang membangunkannya.
Makan? itupun kalau ingat. Biasanya Hanbin akan makan jika lambungnya sudah terasa perih. Benar-benar separah itu, seperti remaja sekolah yang baru putus cinta.
Ya sebab ini adalah cinta pertama Kim Hanbin, ia masih terlalu naif.
Ketika matanya hampir menutup tanpa sadar, sesuatu bergerak dibawah air. Di sekitaran kapalnya air mulai beriak. Pria Kim seketika terjaga, waspada amati sekeliling.

KAMU SEDANG MEMBACA
Nefastus [JenBin] ✔
FanfictionIt's not just a myth. (!) read this story with dark mode, just suggest (!) alternate universe [au] (!) lil bit cringe (!) all multimedia include in this story ©owner, not mine! (!) update only when I've a good mood ©apreelchocx,2020