Sudah sejak dini hari tadi ia bangun, bahkan matahari belum terbit sekarang. Semalam Syrene terbangun dan menangis kencang, Hanbin bingung harus bagaimana.
Tapi yang luar biasa, ternyata ia tertidur masih mengenakan baju atasannya. Syrene menangis karena itu, buktinya ketika Hanbin melepas baju dan kembali berbaring disisi bayinya, dia langsung tenang.
Sepertinya ini cara Syrene bisa merasa dekat dengan sang ayah. Kini pria Kim duduk di lantai dan bersandar pada ranjang. Dengan laptop diatas pangkuan, membuka beberapa web.
Sesekali ia menoleh kebelakang, pastikan keadaan putri kecil itu diatas ranjang. Sudah beberapa video juga tips ia dapatkan.
Mulai dari memandikan bayi, makanannya, cara merawatnya juga perlengkapan yang diperlukan ketika bayi baru lahir.
Awalnya ia sempat bingung sebab mengira bayi siren akan sedikit berbeda dengan manusia. Tapi mengingat saran Irene, ia akan mencoba dulu sebisa mungkin.
Dan ini adalah usaha pertamanya, yaitu mencari tau semua tentang pengetahuan merawat bayi. Oh iya, ia juga menonton tutorial menggendong, baik hanya dengan tangan atau gendongan bayi.
Hanbin sudah memesannya juga, dari online shop. Karena dikirim dari Seoul mungkin sore ini sampai atau paling lambat bisa besok siang.
Ia benar-benar ingin memanjakannya, Hanbin bahkan membeli tempat tidur, troli bayi, bak mandi khusus bayi, alat makan yang bahkan Syrene belum mulai memakan makanan.
Ia hanya membutuhkan ASI. Tunggu! ASI? yak! dimana akan Hanbin dapatkan ASI???
Dengan panik ia mencari lagi di pencarian, tentang susu formula yang setara dengan ASI.Tapi ternyata susu itu boleh diminum apabila bayi telah berusia 6 bulan keatas. Sedangkan Syrene baru saja lahir kemarin.
Ia mencari-cari lagi solusi lain, dan tebak apa yang ia temukan? BANK ASI. Solusi tepat akan permasalahannya. Namun tak sampai disitu saja, lokasinya ada di Seoul. Jadi ia harus pesan melalui online lagi.
Tak tanggung-tanggung, ia bahkan membelikan ASI kolostrum juga untuk putrinya. Dan memesan yang lain untuk stok satu minggu, akan bertahan bila disimpan dalam lemari pendingin.
Tinggal memilih pakaian, untuk beberapa hari ini ia akan belikan dulu pakaian seadanya di toserba sembari menunggu paket pesanannya datang dari Seoul.
Tiba-tiba terdengar suara isakan pelan dari atas ranjang, Hanbin dengan kilat menoleh. Dapati Syrene yang menangis semakin kencang disana.
Ia letakkan dilantai laptop tadi, dan hati-hati mendekat pada bayinya. Hanbin perlahan mengangkat makhluk itu dan menggendongnya di depan dada.
Menepuk-nepuk pelan dibagian belakang untuk menenangkan si buah hati. Ah benar, ia harus mengajak Syrene bicara seperti kata internet tadi.
"Syrene kenapa menangis, hm?" suaranya pelan dan dibuat selembut mungkin.
Ia bangkit dan mondar-mandir di sekeliling kamar dengan Syrene berada dalam gendongannya. Tak lama tangisannya reda, pria Kim kembali duduk diatas ranjang.
Letakkan bantal di pangkuan lalu Syrene ditidurkan diatasnya. Hanbin mencandainya dengan mengelus pipi kenyal bayi itu.
Hatinya langsung terasa hangat kala senyum polos kegirangan di bibir mungil itu terbit. Ia raih ponselnya, mencari beberapa pakaian lucu untuk bayi perempuan.
Sambil mengobrol bersama anaknya, "Lihat! yang ini lucu sekali untukmu, kau mau ini?" ia hadapkan layar ponsel pada Syrene.
Tentu saja bayi itu tak paham apa maksud ayahnya, hanya kedua tangan mungilnya yang terkadang bergerak kecil.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nefastus [JenBin] ✔
FanficIt's not just a myth. (!) read this story with dark mode, just suggest (!) alternate universe [au] (!) lil bit cringe (!) all multimedia include in this story ©owner, not mine! (!) update only when I've a good mood ©apreelchocx,2020