Bab 26

1.8K 67 0
                                    


•Author POV

"Awww!" jerit Zahra menahan rasa sakit di tangannya, bagaimana tidak Abi sangat kasar kepadannya.

Zuan yang melihat itu langsung saja menghampiri Zahra dan Abi di ikuti Fatah dan Zia di belakangnnya.

'Bukh'

Abi tersungkur ke tanah akibat dari pukulan Zuan yang tepat mengenai perutnya, tak sampai di situ saja Zuan kembali memukuli Abi dengan emosi yang sudah di ubun-ubun.

Zuan selama ini merasa sudah sangat sabar melihat perlakuan Abi yang kasar terhadap Zahra dan sekarang tidak lagi, mungkin ini saatnya ia harus memperkenalkan siapa dirinya di depan Abi dan apa saja kuasannya.

Sudah cukup selama ini Zuan menahan perasaanya dan sekarang ia tidak akan membiarkan pria di hadapannya ini hidup tenang.

"Brensekkk, Lo!" ucap Zuan memaki Abi.

Abi tidak ada kesempatan untuk membalas pukulan yang di berikan Zuan karena dia terus saja memukul tanpa memberi jeda untuk Abi membalas atau pun menahannya.

'Bukh'

'Bukh'

'Bukh'

"Berhenti!" teriak Zahra.

Zahra yang melihat Zuan memukuli Abi seperti itu terus saja berteriak-teriak agar Zuan berhenti, tapi usahanya itu sama sekali tidak merubah keadaan Zuan terus saja memukuli Abi. Bahkan Zahra sudah terduduk sembari menangis tidak jauh dari tempat perkelahian itu.

Zia mendekat ke arah Zahra dan memeluknnya dia juga sama shoknya dengan Zahra, Zia sama sekali tidak menyangka kenapa Zuan berbuat seperti itu.

Sedangkan Fatah berusaha menarik Zuan menjauh dari Abi walau sangat susah tapi ia berhasil.

Zuan melihat ke arah Zahra yang sedang terisak di pelukan Zia, emosi yang sedari tadi menguasai dirinnya sebisa mungkin berusah ia hilangkan. Sebenarnnya ia masih merasa apa yang ia lakukan terhadap Abi sama sekali belum setimpal dengan apa yang sudah Abi lakukan terhadap Zahra.

Perlahan-lahan Zuan mendekat ke arah Zahra.

"Hiks hiks hiks."

Entah kenapa mendengar suara tangis Zahra membuatnya merasa sedikit bersalah karena sudah membuat Zahra ketakutan seperti ini.

"Zahra," Zuan berucap lirih.

Zahra sama sekali tidak menjawab pertanyaan Zuan, ia masih tidak percaya dengan apa yang ia lihat. Kenapa Zuan melakukan semua ini, pikirannya sungguh tidak bisa mencerna semua pertanyaan ini.

"Zahra, dengarin aku dulu," Zuan masih berusaha berbicara kepada Zahra.

"Hiks hiks."

"Zahra berhenti menangis!" Zahra seketika terdiam sembari terus menunduk mendengar bentakan Zuan.

Ia sama sekali tidak mau berbicara dengan laki-laki di hadapannya ini, Zahra melihat ke arah di mana Fatah sedang berusaha membawa Abi masuk ke mobil yang mereka bawah tadi.

Zuan terus saja berbicara dengan Zahra, dan hasilnya sama saja Zahra sangat enggan untuk menjawab pertanyaan Zuan. Dia berjalan pelan di bantu Zia mendekati mobil itu dan ikut duduk di samping Abi yang sedang tak sadarkan diri.

Setelah memasuki mobil Fatah segera melajukan mobil itu ke rumah sakit terdekat untuk memberikan pertolongan kepada Abi, sementara Zia berada di sampingnnya.

Di satu sisi, Zuan menggenggam erat jemarinnya menahan rasa marah yang menguasai dirinnya. Ini yang selama ini dirinya takutkan, ini alasan kenapa ia menyembunyikan sifat aslinya kepada Zahra. Dan kenapa juga ia tidak bisa menahan dirinnya sendiri.

ABIZHA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang