Bab 27

1.8K 74 0
                                    


"Mending kamu pergi dari sini," usir Abi.

Zahra yang mendengar hal itu segera meraih tangan Abi kembali kemudian menatapnya berusaha agar Abi mau mendengarkan penjelasanya.

"A—aku bisa jelasin semuanya," Zahra berusaha menyakinkan Abi sebisa mungkin.

Zia dan Fatah hanya diam tidak berniat untuk ikut campur masalah rumah tangga Zahra, sementara Mila sedang menatap Zahra jengkel. Ia mendekati Abi kemudian memegang tangan lelaki itu erat.

Zahra yang melihat itu tentu saja tidak tinggal diam saja. Dia menatap Mila sengit kemudian beralih menatap Abi. Dengan cekatan Zahra melepaskan pegangan tangan Mila dan Abi.

"Jangan sentuh Abi, karena dia suamiku milikku bukan wanita seperti kamu," Zahra berucap dengan lantang kepada Mila, ia tidak akan pernah rela miliknya di sentuh wanita lain.

"Kenapa? Abi juga enggak keberatan."

Zia yang melihat sikap Mila kepada Zahra seperti itu memilih mendekat dan menjambak rambut Mila dengan kasar.

"Lo, mau jadi pelakor!" tegas Zia tepat di telinga Mila.

Sementara Zahra hanya memperhatikan tidak berniat memisahkan mereka karena menurutnya perbuatan Zia sudah sangat benar. Jika harus menghadapi wanita seperti ini maka inilah jalan yang paling tepat, Zahra hanya berdoa semoga wanita ini cepat sadar.

"Awwww, lepasiiinnnn!" teriak Mila berusaha melepaskan jambakan Zia.

Melihat Mila yang sedang kesakitan Abi meraih tanggan Zia dan menariknya menjauh dari Mila, "udah, Lo, enggak usah ikut campur," tutur Abi.

"Kenapa?" hukan Zia yang menjawab pertanyaan Abi melainkan Zahra, dia sudah muak, kenapa juga Abi memisahkan mereka berdua dan membela Mila. "Kamu, enggak suka?" sambung Zahra menatap Abi lekat.

Sudah sedari tadi Zahra menahan air matanya agar tidak kembali jatuh, dia tidak akan menangis di depan wanita seperti Mila. Zahra masih sanggup untuk menahan semuannya sendiri.

"IYA!" bentak Abi tepat di depan Zahra.

Sebenarnya Zahra sempat kaget bahkan sekarang ia mersa takut melihat Abi saat ini, ini buruk pikirnya. Mata Abi menatap Zahra lekat   matanya terlihat kecewa dan marah secara bersamaan.

"Abi," lirih Zahra.

"DIAM!" bentak Abi untuk kedua kalinya.

"Kenapa aku harus diam?" ucap Zahra dengan nada suara yang sudah mulai terdengar bergetar.

Fatah yang melihat ketegangan di ruangan ini memilih untuk menghampiri Zia dan mengajaknya pergi ke luar agar Zahra dapat menyelesaikan permasalahannya dengan Abi. Zia Sebenarnnya tidak mau ke luar tapi karena Fatah yang terus memaksanya akhirnya ia memilih mengalah dan ikut Fatah ke luar.

"Lo, ikut keluar" sebelum pergi Zia menarik Mila untuk ikut bersama mereka berdua dan membiarkan Zahra di sini menyelesaikan masalahnya dengan Abi.

Hening sesaat setelah kepergian mereka, Zahra memutuskan untuk angkat bicara. "Bi, aku bukannya enggak mau kasih kabar, tapi, Kamunnya yang ke mana? Kenapa enggak ke rumah Zia?" ucap Zahra.

ABIZHA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang