Apa ini, kenapa aku harus terlihat seperti penguntit begini. Kenapa aku tidak membuka tirai UKS lebih lebar dan melihat lapangan dengan jelas.
Begini saja aku sudah bisa melihat Namjoon yang sedang berdiri di podium mengatur barisan teman-teman lain entah untuk apa.
Apa ini, kenapa aku berdebar tidak karuan. Apa hatiku akan tumbuh tunas kembali? Padahal jelas-jelas aku sudah menebang pohon yang pernah tumbuh lebat sebelumnya.
Aku tidak boleh seperti ini. Urusanku dengan Jimin saja belum selesai. Aku tidak boleh terbawa perasaan sesaat hanya karena kenangan indah itu lebih banyak dibandingkan rasa sakit karena alasan tidak masuk akal yang dia ucapkan.
Aku tidak boleh seperti ini.
Perempuan memang lemah pada dua hal. Rasa lapar dan kenangan mantan.
Memberanikan diri aku membuka tirai. Melihatkan pemandangan lebih lebar. Melihat sosok pemilik kenangan yang beberapa waktu ini terasa lebih sering berputar.
Aku memangku tangan di tepi jedela. Menghela nafas, menatap kedepan dengan nanar.
Namjoon tersenyum. Namjoon berteriak. Namjoon mengintruksikan teman-temannya disana sambil tertawa. Namjoon memukul temannya bercanda. Namjoon mengacungkan jempolnya. Namjoon terlihat penuh karisma. Namjoon yang tidak aku suka. Monyet yang tidak bisa diusir dari kisah cinta lama.
"Aku harus apa? Saat sadar semua ini salah."
"Haruskah aku membantu?"
Aku tersikap, Taehyung sedang menyilangkan tangan menatap lapangan di samping jendela.
"Ke-kenapa kamu disini?" Panikku.
Taehyung menghela nafas, "Dinding mempunyai telinga." Taehyung tersenyum menyebalkan, menyianyiakan wajah tampannya. "Telinga Taehyung menempel disana." Tunjukknya pada belakang tembok yang di senderinya.
"Tawaran dan prediksiku tidak pernah salah." Tambahnya lagi dengan sombong.
...
KAMU SEDANG MEMBACA
ME - BTS Kim Namjoon FF [6] [✔️]
FanfictionBaik, aku terlalu baik. Alasan luar biasa itu adalah penyebab cinta monyet, tetaplah cinta monyet. Sialnya, meskipun cinta sudah kandas. Monyetnya terus muncul, tidak mau pergi. Double sialnya. Aku tidak bisa mengusir monyet itu, baik dari hadapanku...