Wah hari ini memanglah panjang. Aku sudah lelah. Hari ini pun harus pulang terakhir karena urusan UKS. Lama-lama aku berhenti saja dari eskul ini.
Dan sekarang, sosok Ketua Osis berlari menghampiriku dengan membawa kayu? Dia ingin memukul ku? Ah, tambah lama nih sampai kerumah.
"KAMU PACARAN DENGAN PARK JIMIN?"
"HEEEEH!!!"
Aku melirik kebelakang Namjoon, tiga orang anggota basket gengnya menunjukkan wajah kaget. Taehyung yang berteriak nyaring bahkan menumpahkan minumannya, lalu melirik Jimin sadis.
Hah, ini pasti ulah Sora.
"Bukan Jimin temanmu." Jelasku pada Taehyung, entahlah, aku rasa aku harus menjelaskan dengan benar saat melihat wajah terkhianati kedua temannya itu ditambah wajah Jimin yang terlihat seperti korban yang tidak tahu apa-apa.
Mereka kompak menghela nafas lega. Taehyung melihat sedih minumannya yang sudah tumpah. Kemudian membuat drama "Yah, es teh ku telah tumpah sia-sia.."
"Aku kira ada tawuran Joon." Seru Yoongi berlalu menyeret Jimin yang masih kaget dan Taehyung tentang drama es tehnya.
Aku mengernyit, tentu saja. Ekspresi Namjoon dan bawaannya seperti akan tawuran. Setelah mereka pergi barulah aku menatap Namjoon.
"Sora, kan?" Tebakku. "Lambe turah Dope Highschool."
"KAMU TIDAK TAHU!"
"A-a-pa?"
Monyet ini terlihat menakutkan.
"PACARMU ITUUuuu." Namjoon memainkan kayu ditangannya geram. "Dia sering menggoda pacar-pacarkuuu.."
Aku memutar mata bosan. Drama baru, kah. Dendam sang Playboy pada Playboy lainnya.
"Bukan urusanku." Jawabku hendak berbalik.
"Yah, dia playboy tahu. Pacarnya dimana-mana." Seru Namjoon.
"Sama saja denganmu, kan."
Namjoon menggelang. "Beda. Pacarku cuma satu. Mantanku yang dimana-mana."
Aku hampir saja mengumpat.
"Aku lelaki setia kau tahu." Namjoon tersenyum, lalu menatapku tepat. "Dan untuk perempuan baik sepertimu, aku harap kamu bertemu laki-laki yang tepat, bukan orang yang lebih brengsek dariku."
...
*HEMMMMM
KAMU SEDANG MEMBACA
ME - BTS Kim Namjoon FF [6] [✔️]
FanfictionBaik, aku terlalu baik. Alasan luar biasa itu adalah penyebab cinta monyet, tetaplah cinta monyet. Sialnya, meskipun cinta sudah kandas. Monyetnya terus muncul, tidak mau pergi. Double sialnya. Aku tidak bisa mengusir monyet itu, baik dari hadapanku...