"Hei, bukannya kalian ingin saling bertemu?"
Aku memperhatikan dua laki-laki jangkung ini bingung. Mereka seperti calon pasangan yang sedang malu-malu kucing karena aku kenalkan.
Sudah sepuluh menit berlalu setelah aku memanggil Namjoon yang duduk jauh dari tempat aku dan Jimin bicara. dan.. mereka masih diam, memandang kearah lain seakan tidak sanggup untuk bertatap mata.
Yah, terserah.
"Aku akan pergi, kalian selesaikan masalah kalian." Putusku.
"Aku antar." Keduanya kembali kompak menghembuskan nafas sebal, setelah sama-sama ingin mengantarku.
"Tidak usah. Selesaikan saja masalah kalian." Ulangku.
Aku menoleh pada Jimin. Seketika rasa sakit menyelimutiku. Namun rasa lega juga ikut bercampur disana. Aku senang tidak harus berbohong dan berpura-pura tidak ada masalah apa-apa.
"Senang mengenalmu. Sampai jumpa."
Dengan kerennya aku menjauh dari tempat drama berlangsung. Bagaikan menjadi pemeran utama dalam drama remaja, aku juga berusaha menahan perasaan agar tidak menangis.
Selesai, ya? Hubungan ku dan Jimin sampai sini saja, ya?
Hah, perasaan hampa macam apa ini. Kenapa aku berlagak lemah begini, sangat bukan Jisoo sekali.
Cukup jauh berjalan, mataku menangkap sebuah gerobak eskrim. Aku cepat berlari menghampiri penjualnya. Kalau begini mungkin rasa kosong di hatiku bisa terisi.
Aku segera mencicipi rasa manis dingin dimulut, setelah eskrim sampai ketanganku. Nah, eskrim bisa merubah moodku jadi lebih baik. Tapi, perasaan hatiku tidak berubah banyak. Rasa eskrim yang manis berubah jadi asin. Air mataku bercampur disana.
Berlagak kuatpun, tetap saja aku lemah.
Apalagi saatku sadar, entah sejak kapan Namjoon duduk diam disebelahku tanpa berkata apa-apa.
Bukannya berhenti menangis, air mataku semakin deras saja. Aku memang lemah.
...
KAMU SEDANG MEMBACA
ME - BTS Kim Namjoon FF [6] [✔️]
FanfictionBaik, aku terlalu baik. Alasan luar biasa itu adalah penyebab cinta monyet, tetaplah cinta monyet. Sialnya, meskipun cinta sudah kandas. Monyetnya terus muncul, tidak mau pergi. Double sialnya. Aku tidak bisa mengusir monyet itu, baik dari hadapanku...