"Ada apa?"
Namjoon yang datang dengan wajah secerah matahari itu membuatku bertambah jengkel. Iya, aku yang tidak tahu diri ini sudah menyambutnya dengan wajah amat sebal.
"Kamu tuh, kenapa?"
"Maksudnya?"
"Kalau ada yang ingin kamu katakan. Katakan sekarang." Sebalku.
"But girl need action not sweet talk."
"Jangan sok inggris, aku sudah mual tiap ngomong sama Sophie."
"I'm Prove it. Maksudku, aku punya banyak saksi."
"Gini.." aku memejamkan mata sebentar sambil mengumpati otak cerdas Namjoon yang terlihat jongkok sekarang. Hey, dia yang punya sosok mantan dimana-mana kenapa jadi blank bodoh seperti ini. "—kamu tuh, ngapain? Manfaatnya apa coba?"
"Ya buat kamu sadar lah, aku tuh ganteng, pinter dan baik hati. Ketua osis lagi, idaman sekali, kan?"
Sabar. Aku perempuan cantik yang sabar. "Oke sekarang aku sadar, kamu ganteng, pintar dan baik hati. Terus kenapa?"
Namjoon menaikan alis. "Tidak minat ingin memiliki?"
"Tidak." Jawabku tegas. Heh, emangnya kamu buku paket yang wajib dimiliki.
Matanya membulat, jelas sekali terlihat shoock. Emang enaknya aku jawab apa? 'Penggeeeennnnn dooong.. gitu?
"Ada lagi? Aku males ya, kamu sok kode kodean sampai adek kelas yang gak aku kenal ikutan promosiin kamu. Kalau kamu memang mau bicara tentang perasaan atau apapun itu, sekarang saja, biar aku jawab."
Sok banget. Ini muka aku masih terlihat santai kan? Hati sama kaki aku udah lemes soalnya.
"Kata siapa? Maksudmu aku ingin mengungkapkan perasaan, begitu?"
"Ya sudah kalau tidak. Berarti selesai." Tuh kan malunya diriku.
Baru ingin berbalik, tanganku sudah ditarik lagi. "tapi, kalau aku bicara sekarang bakalan diterima?"
Mati. Makan tuh mata yang terlihat charming gak ketulungan ini.
"Tidak. Malas. Gak mau. Kamu nyebelin, gak serius."
Dan aku ingin kabur sekarang, karena suara ku saja sudah bergetar, kelihatan sekali salah tingkahnya.
...
*gak tau gak tau gak tau
KAMU SEDANG MEMBACA
ME - BTS Kim Namjoon FF [6] [✔️]
FanfictionBaik, aku terlalu baik. Alasan luar biasa itu adalah penyebab cinta monyet, tetaplah cinta monyet. Sialnya, meskipun cinta sudah kandas. Monyetnya terus muncul, tidak mau pergi. Double sialnya. Aku tidak bisa mengusir monyet itu, baik dari hadapanku...