"HAHAHAHAHAHA" Aku tertawa kemudian menepuk bahu lebar Namjoon kuat-kuat. Hampir saja aku kehilangan nyawa karena serangan jantung tiba-tiba. Julukan mesin penghancur, benar-benar cocok untuknya. Dia hampir saja menghancurkan jantungku.
"He! Ketua osis gila. Jangan bicara sembarangan! Kamu kan lihat sendiri aku baru putus, hatiku baru patah. Enak sekali bercandanya!"
Namjoon mengerutkan dahi. "Aku serius." Ujarnya.
Aku bertambah marah. Ya jelas, siapa yang mau kembali kepada masa lalu menyakitkan. Cinta monyet yang masih bertahan. Meski dia jelas tampan dan cerdas, siswa andalan yang membuat aku beberapa kali khilaf. "Aku tidak mau."
Namjoon menghela nafas. "Ah, kamu gak asik."
Aku membulatkan mata. Apa aku salah dengar?
"Ya sudah, anggap saja aku bercanda." Sahutnya santai.
Aku bisa merasakan darah sudah mendidih dikepalaku. Dia benar bercanda. Aku ulang, BERCANDA. Sialan sekali ketua osis ini.
Dia bercanda disaat aku sedang lemah?
"Kamu benar-benar bercanda?" Sinisku.
"Kamu sendiri yang tidak percaya saat aku bilang serius." Jelas Namjoon lagi.
"Kamu kan memang tidak serius." Omelku.
"Iya, aku gak serius. Udah ah, jangan marah-marah."
SIAL.
Untung aku tidak langsung percaya. Jika dia memaksa, aku benar-benar oleng nih. Memang Namjoon tidak akan pernah berubah. Monyet masa lalu ini tetaplah mahluk yang akan terus membuatku marah.
"Aku tidak marah." Aku menghela nafas meredakan air mendidih dikepalaku. "Mulai saat ini, aku tidak akan percaya padamu."
Namjoon ikut menghela nafas. "Ya sudah, kita pulang aku antar, ya."
"Gak usah!" Jawabku dengan gaya berlebihan. "Aku pulang sendiri!" Persis seperti pemeran utama perempuan yang marah minta dikejar dalam drama.
Akhirnya, aku benar-benar pulang sendiri.
...

KAMU SEDANG MEMBACA
ME - BTS Kim Namjoon FF [6] [✔️]
FanfictionBaik, aku terlalu baik. Alasan luar biasa itu adalah penyebab cinta monyet, tetaplah cinta monyet. Sialnya, meskipun cinta sudah kandas. Monyetnya terus muncul, tidak mau pergi. Double sialnya. Aku tidak bisa mengusir monyet itu, baik dari hadapanku...